Kabar Artis
Krisdayanti dan Aurel Hermansyah Bicara soal Hilangnya Privasi karena Menjadi Artis: Mau Tidak Mau
"Kita harus sadar bahwa kita jadi komoditas pers, media juga jadi tahu tentang dapur kita dan lain-lain," kata KD kepada Aurel Hermansyah.
TRIBUNTERNATE.COM - Diva Indonesia Krisdayanti dan anak sulungnya, Aurel Hermansyah berbicara soal privasi yang tidak dimiliki keluarga besarnya karena mereka seorang public figure.
Hal ini diungkapkan KD dan Aurel saat berbincang dengan Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa yang tayang pada Rabu (22/12/2021).
Seperti diketahui, keluarga KD, Anang Hermansyah dan Aurel Hermansyah telah menjadi sorotan publik selama bertahun-tahun.
Itu terjadi lantaran Anang dan KD dahulu adalah pasangan suami istri yang berprofesi sebagai musisi dan penyanyi.
Sebagai seorang pesohor di industri hiburan, tentu keluarga KD dan Anang tak luput dari kejaran media.
Bahkan, tak hanya karya-karyanya saja yang menjadi konsumsi publik, tetapi kehidupan pribadi mereka juga ikut terekspos.
Tidak adanya privasi dalam kehidupan pribadi seorang artis pun kemudian menjadi hal yang lumrah.
Begitu pula seperti yang dirasakan keluarga KD, Anang Hermansyah, dan Aurel Hermansyah.
Baca juga: Turut Hadiri Acara Tingkeban Atta Aurel, Ini Ungkapan Bahagia Krisdayanti dan Raul Lemos
Baca juga: Bukan Atta Halilintar, Krisdayanti Ungkap Raul Lemos yang Ajak Keluarga Anang Kumpul: Pure Suamiku
Menurut KD, kehidupan pribadinya yang menjadi konsumsi publik adalah harga yang harus ia bayar.
Anggota DPR RI ini menyadari bahwa itu adalah konsekuensi yang harus ia hadapi karena menjadi pesohor.

Bahkan, keluarganya yang lain pun ikut mengambil konsekuensi tersebut, tak terkecuali Aurel Hermansyah.
KD pun memberikan wejangannya pada Aurel Hermansyah agar ia tetap bisa hidup di tengah sorotan media atas kehidupan pribadinya.
Penyanyi lagu "I'm Sorry Goodbye" ini memberi pengertian pada anak sulungnya tentang betapa besar risiko menjadi seorang public figure.
Ia juga mengatakan pada istri Atta Halilintar itu bahwa keluarganya memang sebuah komoditas bagi insan pers.
"Kadang saya bilang sama kakak [Aurel Hermansyah] bahwa pekerjaan kita memang mau tidak mau percentage risikonya itu besar."