BPOM Terbitkan Izin Darurat 5 Vaksin Covid-19 untuk Booster, Ini Daftarnya
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use (EUA) untuk lima jenis vaksin Covid-19 sebagai booster.
Data-data menunjukkan keamanan, kejadian tidak diinginkan sifatnya lokal umumnya adalah nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, demam dengan grade 1-2. Imunogenisitas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan sebesar 3,3 kali.
3. Vaksin AstraZeneca
Vaksin AstraZeneca juga diberikan untuk vaksin booster homolog. Data keamanan menunjukkan dapat ditoleransi dengan baik, kejadian tidak diinginkan bersifat ringan dan sedang. Ringan lebih besar 55 persen, sedang 37 persen.
4. Vaksin Moderna
Kemudian yang keempat adalah vaksin moderna ini untuk homolog dan heterolog, diberikan setengah dosis.
Sebagai booster heterolog, booster Moderna dapat diberikan pada subyek untuk vaksin primernya AstraZeneca dan Johnson n Johnson.
5. Vaksin Zifivac
Vaksin Zifivac adalah vaksin heterolog untuk vaksin primer Sinovac atau Sinopharm. Diberikan setelah 6 bulan ke atas menunjukkan bahwa peningkatan titer antibodi netralisasi meningkat lebih dari 30 kali pada subyek yang mendapat vaksin primer Sinovac dan Sinopharm
"Kita semua menyadari bahwa vaksin booster dibutuhkan tentunya untuk kita bisa menangani permasalahan pandemi ini agar cepat keluar," tegas Penny. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BPOM Berikan Izin 5 Vaksin untuk Booster: Coronovac, AstraZeneca, Moderna, Pfizer dan Zifivax