Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Desak Arteria Dahlan Minta Maaf ke Warga Sunda, Wagub Jabar Siap Kerahkan Massa untuk Kepung DPR RI

Wagub Jabar yang juga Panglima Santri, Uu Ruzhanul Ulum mengaku ikut terusik mendengar pernyataan Arteria Dahlan yang dinilai rasis.

Dok. Humas DPR
Arteria Dahlan, Deputi Penerangan Masyarakat untuk Satgas Covid-19 DPR RI memberikan keterangan pers terkait tiga aksi nyata Satgas Covid-19, Minggu (19/4/2020) 

Panglima Santri ini juga menegaskan bahwa pihaknya siap mengerahkan para santri dan kiai dari komunitas pesantren untuk menghadapi langsung Arteria Dahlan, jika tidak segera meminta maaf.

Langkah tersebut siap diambil sebagai wujud bela warga Sunda.

"Saya ingin permohonan maaf. Saya siap datang ke DPR RI dengan komunitas saya, akan membawa para santri ke DPR RI untuk bertemu dengan Arteria Dahlan jika belum juga meminta maaf," tegas Pak Uu.

"Saya akan kerahkan para santri dan kiai sebagai komunitas pesantren, karena sudah mengusik kami warga Sunda," katanya.

Kronologi

Gara-gara ucapannya, Arteria Dahlan menjadi sorotan lagi.

Bukan kali ini saja, anggota DPR RI dari PDI Perjuangan itu beberapa kali menjadi pusat atensi karena kontroversinya.

Kali ini, Arteria disorot soal permintaannya kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk mencopot seorang Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang berbicara menggunakan bahasa Sunda dalam rapat.

Hal ini diutarakan Arteria dalam rapat kerja Komisi III DPR denga Kejaksaan Agung, Senin (17/1/2022).

Anggota DPR RI fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan.
Anggota DPR RI fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan. (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Baca juga: PDIP Minta Kasus Ibunda Arteria Dahlan Dimaki Seorang Perempuan Diselesaikan Lewat Mediasi

Baca juga: Profil Lengkap Arteria Dahlan, Anggota Dewan yang Usulkan Bandar Narkoba Ditembak Mati

Peristiwa itu bermula saat Arteria menyatakan harapannya agar Kejaksaan Agung (Kejagung) bersikap profesional dalam bertugas.

"Saya minta betul kita profesional, saya sama Pak JA (Jaksa Agung) ini luar biasa sayangnya, Pak," kata Arteria.

Tiba-tiba saja, dia mengungkapkan adanya Kajati yang berbahasa Sunda ketika rapat.

Padahal, menurut Arteria, seorang kajati haruslah berbahasa Indonesia ketika rapat.

"Ada kritik sedikit Pak JA, ada Kajati, Pak, dalam rapat, dalam raker itu ngomong pakai Bahasa Sunda, ganti Pak itu," pinta Arteria.

Hal itu dinilai harus menjadi pertimbangan bagi Jaksa Agung untuk mengganti Kajati yang dimaksud.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved