Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Kecelakaan Maut di Balikpapan

Tak Hanya Sekali, Kecelakaan Sudah Terjadi secara Berulang di Simpang Muara Rapak, Balikpapan

Rupanya ini bukan kali pertama kecelakaan terjadi di Simpang Muara Rapak Balikpapan. Sebelumnya, sudah ada beberapa kali kecelakaan di lokasi tersebut

Istimewa
Kecelakaan maut terjadi di Simpang Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (21/2/2022) pagi hari. Sebuah truk kontainer menghantam belasan kendaraan yang berhenti di lampu merah simpang Rapak. 

Kecelakaan kembali terjadi karena truk kontainer yang diduga lepas kendali.

Namun, sopir membantah remnya blong.

Menurutnya, angin pada sistem pengereman habis gara-gara terlalu lama tertahan di turunan.

Akibatnya, truk menyerempet mobil dan menabrak pembatas jalan dan tiang listrik.

Tidak ada korban meninggal dalam insiden ini.

20 Februari 2019

Sebuah angkot menabrak orang yang tengah menyeberang di zebra cross. Korban dinyatakan meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

21 Juni 2019

Truk bertonase besar kembali menabrak sejumlah kendaraan yang berhenti di lampu merah. Sejumlah kendaraan terlindas dan terserempet truk. Korban luka ringan.

8 Februari 2021

Kecelakaan beruntun truk yang memuat sembako menabrak tiga mobil dan tiga motor di traffic light.

Tidak ada korban jiwa, rata-rata luka ringan.

Skenario Pemerintah

Berbagai wacana telah diembuskan pemerintah daerah untuk meminimalisir kecelakaan lalu lintas di simpang Muara Rapak Balikpapan.

Di antaranya, memangkas jalan tanjakan hingga pembangunan flyover (jembatan layang).

Rencana ini sudah digaungkan sejak bertahun-tahun lalu. 

Namun, yang paling realistis dikejar adalah pembangunan flyover.

Sayangnya, hingga tahun ini belum ada tanda-tanda proyek tersebut dikerjakan.

Pada Februari 2021, Walikota Balikpapan Rizal Effendi menyebut bahwa proyek flyover tersebut kemungkinan akan dilaksanakan mulai akhir 2021.

Berdasar informasi yang diterima Pemkot Balikpapan, Pemprov Kaltim dan DPRD Kaltim sudah menyetujui rencana proyek tersebut.

Pembahasan anggaran dimasukkan dalam penyusunan APBD Perubahan Provinsi Kalimantan Timur tahun 2021.

"Kemarin sudah setuju, tapi untuk pelaksanaannya nanti di akhir tahun. Penganggarannya dimasukkan dalam perubahan," kata Walikota Balikpapan Rizal Effendi kepada TribunKaltim.co pada Selasa (9/2/2021).

Namun, Rizal tidak menyebut berapa biaya yang akan dialokasikan untuk proyek flyover pada tahun 2021.

"Yang kami terima informasinya bahwa itu sudah diputuskan, jadi tinggal dianggarkan saja nanti dalam anggaran perubahan provinsi," terangnya kala itu.

Terakhir pada Juni 2021, proyek pembangunan flyover Muara Rapak kembali belum menemui titik terang.

Hal itu diketahui karena belum menjadi bahasan prioritas di level Provinsi Kalimantan Timur.

"Flyover sampai sekarang di Banggar Provinsi belum dibicarakan. Jadi belum untuk flyover," ungkap Ketua Komisi III DPRD Kaltim Hasanuddin Masud, kala itu.

Berdasarkan perencanaan, pembangunan fisik flyover Muara Rapak akan dianggarkan melalui APBD Kaltim.

Proyek tersebut direncanakan dengan skema pembiayaan tahun jamak atau multiyears contract (MYC), yang akan diusulkan di APBD Kaltim Perubahan 2021.

Kemudian, menggunakan APBD Kaltim 2021–2023.

Proyek yang seharusnya dikerjakan sejak 2014 itu pun diharapkan bisa segera terwujud.

Pemprov Kaltim melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bahkan telah melakukan revisi terhadap desain yang telah dibuat oleh Pemkot Balikpapan pada tahun 2014.

Revisi desain itu dilaporkan telah selesai sejak akhir Desember 2020 lalu. Bahkan, sempat ada peninjauan saat itu.

Perencanaan sebelumnya, flyover Muara Rapak didesain dengan empat lajur - dua jalur.

Terbaru, akan dibangun dengan desain dua lajur dan dua jalur.

Hal tersebut dilakukan untuk memangkas anggaran pembangunan yang diperkirakan mencapai Rp 300 miliar lebih.

Namun hingga saat ini belum ada kepastian perihal rencana pembangunan flyover tersebut.

Padahal, keberadaan flyover ini dinilai sudah mendesak.

Jalan itu merupakan solusi dari masalah kemacetan maupun kecelakaan lalu lintas yang kerap terjadi di tanjakan maupun turunan Muara Rapak.

"Kita kemarin menginginkan di perubahan ini disiapkan. Supaya di APBD murni nanti di 2022 sudah bisa dilaksanakan. Ini belum ada," tandas Hasanuddin.

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul FAKTA Tragedi Kecelakaan Rapak Balikpapan dari Masa ke Masa

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved