Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Benarkah Omicron Hanya akan Timbulkan Gejala Ringan? Ini Mitos dan Fakta Seputar Covid-19 Omicron

Agar tak terhindar dari berita hoaks tentang Omicron, berikut informasi resmi tentang mitos dan fakta seputar Omicron dari Kemenkes RI.

Freepik
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. - Mitos dan fakta seputar Covid-19 Omicron. 

Sebagian besar pasien Omicron yang menjalani perawatan di rumah sakit adalah mereka yang belum divaksinasi.

Kabar yang menyebut bahwa Omicron tidak bisa menginfeksi orang yang sudah pernah terpapar Covid-19 sebelumnya adalah mitos.

Faktanya, orang yang pernah positif Covid-19 juga bisa terkena Omicron.

Untuk itu, vaksin sangat dianjurkan untuk menghindari gejala parah yang mungkin akan timbul.

Kabar yang menyebut bahwa penggunaan masker tak bisa mencegah penularan Omicron adalah mitos.

Faktanya, pencegahan terbaik agar tak tertular Omicron adalah disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Protokol kesehatan itu termasuk memakai masker, mencuci tangan dan mengurangi mobilitas, serta mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron (Kompas.com/Akbar Bhayu Tamtomo)

Baca juga: Pakar Epidemiologi Sebut Omicron Bukan Varian Covid-19 yang Terakhir, Minta Jangan Dianggap Remeh

Baca juga: Diperkirakan Lebih Menular, Sub-varian Omicron BA.2 telah Terdeteksi di 57 Negara

Orang yang Pernah Terpapar Covid-19 Masih Perlu Vaksinasi Booster

Saat ini, laju penularan varian Omicron di seluruh dunia sedang tinggi.

Sehingga, tak sedikit orang yang terpapar varian baru Covid-19 dan belum mendapatkan vaksinasi booster.

Lantas, masihkah vaksinasi booster diperlukan bagi penyintas Covid-19, terutama mereka yang terpapar Omicron?

Dilansir Al-Jazeera, vaksinasi booster telah terbukti memberikan tingkat perlindungan yang baik terhadap Covid-19, termasuk varian Omicron.

Dengan demikian, pasien Covid-19 yang telah sembuh dari Omicron masih membutuhkan vaksinasi booster untuk memberikan perlindungan yang lebih besar.

Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris, orang yang pernah terpapar Covid-19 harus menunggu selama 28 hari setelah dites positif Covid-19 untuk bisa mendapatkan suntikan vaksin booster.

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa gejala infeksi Covid-19 tidak dikacaukan oleh potensi efek samping vaksinasi booster.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved