Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Sejarah Hari Pers Nasional 9 Februari, Berikut Perkembangan Pers di Indonesia

HPN bertepatan dengan tanggal lahir Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada 1946.

Twitter
Hari Pers Nasional (HPN) 2022. 

TRIBUNTERNATE.COM - Hari Pers Nasional diperingati setiap tanggal 9 Februari.

Tahun ini, peringatan HPN jatuh pada Rabu, 9 Februari 2022. 

HPN bertepatan dengan tanggal lahir Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada 1946.

Hari Pers Nasional ditetapkan oleh Presiden Suharto pada 1985 melalui Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1985 tentang Hari Pers Nasional.Perjuangan pers Indonesia tidak terlepas dari peran para jurnalistik sejak zaman penjajahan hingga hari ini.

Tokoh pers nasional yang dikukuhkan sebagai Bapak Pers Nasional adalah Tirto Adhi Soerjo, pendiri surat kabar Medan Prijaji.

Sosok Tirto Adhie Soerjo diabadikan dalam novel Tetralogi Pulau Buru karya Pramoedya Ananta Toer dalam tokoh Minke, yang berinisal Raden Mas T.A.S.

Lalu, seperti apa perjalanan Pers Nasional hingga ditetapkannya Hari Pers Nasional?

Baca juga: Hari Pers Nasional 9 Februari, Berikut 4 Fakta Penting Peringatan HPN & Kumpulan Ucapan Selamat HPN

Baca juga: Kumpulan 35 Ucapan Selamat Hari Pers Nasional 9 Februari 2021, Cocok Dibagikan di Medsos

Sejarah Pers Nasional

Tirto Adhi Soerjo
Tirto Adhi Soerjo Bapak Pers Nasional (pahlawancenter.com)

Pada zaman penjajahan, para jurnalis sebenarnya sudah memiliki keinginan untuk menerbitkan surat kabar di Hindia Belanda, namun pemerintah Belanda menghambat mereka.

Kemudian, pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron van Imhoff, terbitlah surat kabar "Bataviasche Nouvelles en Politique Raisonnementen" yang artinya "Berita dan Penalaran Politik Batavia" pada 7 Agustus 1744.

Dikutip dari Indonesia Baik, muncul surat kabar berbahasa Inggris "Java Government Gazzete" pada 1812, saat Inggris menguasai wilayah Hindia Timur pada 1811.

"Bataviasche Courant" kemudian diganti menjadi "Javasche Courant" yang terbit tiga kali seminggu pada 1829, yang memuat pengumuman resmi, peraturan dan keputusan pemerintah.

Llau, pada 1851, surat kabar "De Locomotief" terbit di Semarang.

Surat kabar ini memiliki semangat kritis terhadap pemerintahan kolonial dan memiliki pengaruh yang cukup besar.

Meningkatnya jumlah surat kabar berbahasa Belanda di Nusantara mengakibatkan menjamurnya surat kabar lain yang berbahasa Melayu dan Jawa.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved