Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Hati-Hati, Orang yang Terpapar Omicron Bisa Alami Long Covid, Gejala Tak Hilang Sampai Sebulan Lebih

Long Covid adalah kondisi di mana seorang yang pernah terpapar Covid-19 masih mengalami gejala dalam waktu yang lama meski sudah dinyatakan sembuh.

Pexels/Gustavo Fring
ILUSTRASI Orang yang mengalami Long Covid berminggu-minggu setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19 Omicron. 

TRIBUNTERNATE.COM - Seiring dengan penyebaran Omicron yang makin masif di Indonesia, sejumlah pertanyaan pun ikut bermunculan.

Salah satunya adalah pertanyaan tentang apakah varian Omicron dapat menyebabkan gejala Long Covid?

Long Covid sendiri adalah kondisi di mana seorang yang pernah terpapar Covid-19 masih mengalami gejala dalam waktu yang lama meski sudah dinyatakan sembuh.

Melansir Healthline, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa Omicron tidak akan menyebabkan Long Covid.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), belum ada perbedaan gejala yang signifikan antara infeksi akut yang disebabkan oleh Omicron dengan varian lainnya.

Sejauh ini, menurut penelitian ZOE gejala orang yang terpapar varian Omicron di antaranya adalah pilek, sakit kepala, kelelahan, bersin, dan sakit tenggorokan.

Ilustrasi orang terserang gejala Long Covid.
Ilustrasi orang terserang gejala Long Covid. (Freepik)

Apakah Omicron dapat menyebabkan seseorang terserang Long Covid usai dinyatakan sembuh?

Melacak kasus Long Covid merupakan sebuah tantangan bagi peneliti dan praktisi kesehatan.

Sebab, banyak entitas dan negara yang memiliki praktik dan persyaratan yang berbeda tentang pengklasifikasian gejala Long Covid.

Inggris misalnya, mereka mengatakan bahwa seseorang bisa dikatakan mengalami Long Covid saat mereka masih merasakan gejala selama setidaknya tiga bulan setelah sembuh.

Baca juga: Inggris Cabut Semua Aturan Pembatasan Covid-19, Isolasi Mandiri Tak Lagi Dianjurkan

Baca juga: Benarkah Omicron Hanya akan Timbulkan Gejala Ringan? Ini Mitos dan Fakta Seputar Covid-19 Omicron

Sedangkan menurut CDC, seseorang bisa dikatakan mengalami Long Covid saat ia masih merasakan gejala selama empat minggu atau lebih setelah sembuh.

Di sisi lain, para dokter tidak memiliki cukup waktu untuk meneliti gejala Long Covid pada pasien Omicron secara spesifik. Pasalnya, varian Omicron baru saja muncul dan menyebar pada November 2021.

Namun, para dokter menyebut bahwa semua orang yang pernah terinfeksi Covid-19, baik yang dirawat di rumah sakit maupun yang bergejala ringan, tetap bisa mengalami Long Covid.

Pada Januari 2022, pakar penyakit menular AS, Dr Anthony Fauci menegaskan kembali bahwa Long Covid bisa menyerang oleh semua penyintas Covid-19, terlepas dari apa pun variannya.

"Long Covid bisa terjadi terlepas dari apa pun varian virusnya. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa ada perbedaan antara Delta, Beta, atau Omicron," kata Anthony.

ILUSTRASI anak yang mengalami gejala demam saat terpapar Covid-19.
ILUSTRASI anak yang mengalami gejala demam saat terpapar Covid-19. (medicalnewstoday.com)

Sementara itu, penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa rata-rata 30 persen penyintas Covid-19 mengalami Long Covid.

Studi terbaru juga menemukan bahwa satu dari tujuh anak-anak dan remaja mungkin masih mengalami gejala Covid-19 hingga 15 minggu setelah infeksi awal.

Akan tetapi, beberapa ahli yakin bahwa kasus Long Covid pada varian Omicron mungkin lebih rendah.

Sebab, varian ini tampaknya tak menyebabkan peningkatan penanda inflamasi yang tinggi atau terus-menerus dalam tubuh selama infeksi.

Sementara, Long Covid sering kali terjadi pada kasus Covid-19 yang parah dan dengan peradangan serius.

Baca juga: Aturan Terbaru Vaksin Covid-19 Booster untuk Lansia, Berapa Selang Waktunya dengan Vaksin Primer?

Baca juga: Subvarian Omicron BA.2 Telah jadi Varian Dominan di Beberapa Negara, WHO Perketat Pengawasan

Jika mengalami Long Covid, kapan waktu yang tepat untuk periksa ke dokter?

Ahli virus dan kepala petugas ilmiah di hVIVO, Dr Andrew Catchpole mengatakan bahwa Long Covid bisa akan bisa didiagnosis tergantung pada gejala dan durasinya.

"Dalam hal gejala yang terkait dengan penyakit akut saat pasien terinfeksi, kami berharap semuanya akan sembuh dalam 10 hingga 14 hari," kata Catchpole kepada Healthline.

Menurutnya, gejala tersebut bisa berupa pilek, sakit tenggoroka, sesak napas, demam, nyeri otot, lesu, bahkan terkadang diare dan mual.

"Jika salah satu dari gejala itu bertahan lebih lama, itu tidak biasa. Gejala apa pun yang masih terjadi dalam waktu satu bulan setelah gejala Covid-19 pertama perlu diselidiki lebih lanjut oleh dokter," ujar Catchpole.

(TribunTernate.com/Ron)(Healthline)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved