Virus Corona
Mengenang 2 Tahun Pandemi Covid-19, WHO Masih Kesal Dunia Tak Indahkan Peringatannya Lebih Awal
WHO bersikeras bahwa peringatannya sebenarnya telah dikeluarkan sejak enam minggu sebelumnya.
TRIBUNTERNATE.COM - Hari ini, Jumat, (11/3/2022) menandai dua tahun sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pertama kali mendeklarasikan Covid-19 sebagai pandemi.
Pandemi yang terjadi pertama kali dalam satu abad ini telah membalikkan dunia, merenggut lebih dari enam juta jiwa dan menginfeksi setidaknya 450 juta orang.
Tetapi, pada peringatan ulang tahun pandemi kali ini, WHO menyuarakan rasa kesalnya pada orang-orang yang memperingati ulang tahun kedua pandemi Covid-19 pada 11 Maret.
Hal ini karena, WHO bersikeras bahwa peringatannya sebenarnya telah dikeluarkan sejak enam minggu sebelumnya.
Namun, hanya sedikit orang yang mau menganggap itu sebagai hal serius.
WHO menyatakan virus corona sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC), tingkat alarm tertinggi dalam peraturan kesehatan global, pada 30 Januari 2020.
Pada saat itu, di luar China, masih hanya ditemukan kurang dari 100 kasus virus corona dan tidak ada kematian yang dilaporkan.
Baca juga: Takut Dibom Rusia, WHO Minta Ukraina Hancurkan Patogen di Laboratoriumnya, Bisa Sebabkan Virus Baru
Baca juga: WHO Sebut 8 Negara Ini Terbebas dari Pandemi Covid-19, Catat Nol Kasus Infeksi
Hanya ketika kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menggambarkan situasi yang memburuk sebagai pandemi pada 11 Maret, banyak negara tampaknya sadar akan bahaya tersebut.
"Orang-orang tidak mendengarkan. Kami telah menyerukan peringatan dan orang-orang tidak bertindak," katanya dalam interaksi langsung di saluran media sosial WHO pada hari Kamis.
"Yang paling membuat saya terkejut adalah kurangnya tanggapan, kurangnya urgensi sehubungan dengan tingkat kewaspadaan tertinggi WHO dalam hukum internasional, seperti yang disepakati oleh semua negara anggota kami. Mereka menyetujui ini!"
WHO tidak menandai peringatan itu, dan hingga dua tahun kemudian masih kesal karena pemerintah tidak mengindahkan peringatan awal.

"Peringatan di bulan Januari jauh lebih penting daripada pengumuman di bulan Maret."
"Orang-orang tidak mendengarkan. Kami telah menyerukan peringatan dan orang-orang tidak bertindak," kata Dr Michael Ryan dalam interaksi langsung di saluran media sosial WHO seperti dikutip The Straits Times.
"Yang paling membuat saya terkejut adalah kurangnya tanggapan, kurangnya urgensi sehubungan dengan tingkat kewaspadaan tertinggi WHO dalam hukum internasional, seperti yang disepakati oleh semua negara anggota kami. Mereka menyetujui ini!"
Dia kembali menegaskan bahwa deklarasi pandemi hanya menyatakan sesuatu yang sudah jelas setelah itu terjadi, dan bersikeras bahwa negara-negara telah menerima banyak pemberitahuan sebelumnya.
Karena peringatan-peringatan yang sebelumnya tidak diindahkan, akhirnya WHO memutuskan untuk mendeklarasikan Covid-19 sebagai pandemi.
"Oleh karena itu, kami membuat penilaian bahwa Covid-19 dapat dikategorikan sebagai pandemi. Pandemi bukanlah kata yang bisa dianggap enteng atau sembarangan."
(TribunTernate.com/Qonitah)