Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Konflik Rusia vs Ukraina

Takut Dibom Rusia, WHO Minta Ukraina Hancurkan Patogen di Laboratoriumnya, Bisa Sebabkan Virus Baru

WHO mendesak Ukraina untuk segera menghancurkan patogen penyebab penyakit atau virus yang ditempatkan di laboratorium kesehatan negara tersebut.

PATRICK KOVARIK / AFP
ILUSTRASI Seorang ilmuwan yang mencari patogen mikrobiologi. 

TRIBUNTERNATE.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta Ukraina untuk segera menghancurkan patogen penyebab penyakit atau virus yang ditempatkan di laboratorium kesehatan negara tersebut.

Pihak WHO mengatakan, apabila laboratorium tersebut dibom oleh Rusia dalam invasinya ke negara itu, maka akan ada risiko penyebaran penyakit atau virus.

Dikutip The Independent dari Reuters, pada Kamis (10/3/2022), Badan Kesehatan di bawah naungan PBB itu mengatakan bahwa ada risiko penyebaran penyakit jika patogen "ancaman tinggi" tidak segera dihancurkan.

Namun demikian, WHO tidak memberikan perincian jelas tentang jenis patogen atau racun apa yang mungkin ada di dalam laboratorium milik Ukraina tersebut.

Sebagai informasi, patogen sendiri adalah kuman, yakni organisme kecil yang bisa menyebabkan infeksi atau penyakit.

Pakar Biosekuriti mengatakan, pengeboman kota-kota di Ukraina dan pergerakan pasukan telah meningkatkan risiko lolosnya penyebaran penyakit, jika laboratorium tersebut rusak.

Diketahui, Laboratorium Kesehatan Masyarakat Ukraina terlibat dalam proyek penelitian tentang cara mengurangi ancaman penyakit berbahaya, termasuk Covid-19.

Baca juga: Beri Komentar Rasis soal Konflik Rusia-Ukraina, Pangeran William Dikecam Netizen hingga Tokoh Dunia

Baca juga: Harga Mi Instan, Bahan Bakar hingga Bunga Kredit Motor & Rumah Bisa Naik karena Perang Rusia-Ukraina

Menurut sebuah laporan, laboratorium negara itu telah menerima dukungan dari Amerika Serikat, Uni Eropa, dan WHO.

WHO mengatakan, pihaknya telah berkolaborasi dengan Laboratorium Kesehatan Masyarakat Ukraina selama beberapa tahun untuk mempromosikan praktik keamanan yang membantu mencegah "pelepasan patogen yang tidak disengaja atau disengaja".

"Sebagai bagian dari proyek ini, WHO sangat merekomendasikan kepada Kementerian Kesehatan di Ukraina dan badan-badan lain yang bertanggung jawab, untuk menghancurkan patogen ancaman tinggi untuk mencegah potensi tumpahan atau kebocoran," kata WHO.

Ilustrasi laboratorium tempat penelitian.
Ilustrasi laboratorium tempat penelitian. (NICOLAS ASFOURI / AFP)

Pernyataan WHO itu muncul ketika Rusia menuduh Ukraina, tanpa bukti apa pun, secara diam-diam telah mengoperasikan laboratorium senjata kimia dan biologi atas perintah AS.

Dalam sebuah cuitan di Twitter, Kedutaan Rusia di London mengulangi klaim lama yang mengatakan bahwa sebuah dokumen baru ditemukan yang katanya menunjukkan komponen senjata biologis dibuat di laboratorium Ukraina dengan bantuan Departemen Pertahanan AS.

Pada saat yang sama, media Rusia dan media-media sayap kanan telah mempromosikan teori dan kesaksian palsu yang diberikan kepada Komite Intelijen Senat oleh Wakil Menteri Luar Negeri Victoria Nuland mengenai "fasilitas penelitian biologi" di Ukraina.

Baca juga: Lebih dari 677.000 Orang Ukraina Mengungsi dari Serangan Rusia, Sebagian Besar ke Polandia

Baca juga: Profil Presiden Ukraina yang Jadi Target Nomor Satu Rusia, Dahulu Komedian Kini Berani Lawan Rusia

Mengetahui hal itu, Amerika Serikat langsung membantah klaim yang muncul dari Rusia dan menyebut itu "menggelikan".

AS kemudian memperingatkan Rusia untuk meletakkan dasar untuk menggunakan senjata kimia atau biologi terhadap Ukraina.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved