Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Stafsus Menteri BUMN Minta Warga Menengah ke Atas Tak Beli BBM Pertalite: Harusnya Malu

Stafsus Menteri BUMN meminta masyarakat golongan menengah ke atas tak membeli BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Premium, singgung harga diri.

Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Petugas mengisi bahan bakar minyak jenis Pertalite di SPBU jalan Ahmad Yani, Kota Semarang, Jateng, Senin (18/1/2016). 

TRIBUNTERNATE.COM - Bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia tidak ikut naik meskipun harga minyak mentah dunia terus melonjak.

Harga minyak yang terus melonjak itu disebabkan oleh konflik Rusia dan Ukraina yang hingga kini masih terus berlangsung.

Namun, meski harga minyak mentah dunia terus melambung, perusahaan migas milik Indonesia yakni Pertamina tak lantas menaikkan harga BBM pertalite.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga pun memberikan pernyataan terkait Pertamina yang tak menaikkan harga BBM Pertalite.

Arya menegaskan bahwa alih-alih membeli BBM bersubsidi seperti Pertalite, seharusnya masyarakat golongan menengah ke atas membeli BBM nonsubsidi untuk kendaraan mereka.

Jenis BBM yang dimaksud di antaranya seperti Pertamax dan bukan Pertalite apalagi Premium.

Baca juga: Sudah Berlaku, Ini Daftar Harga Terbaru BBM Jenis Pertamax Turbo hingga Dexlite di Sejumlah Daerah

Baca juga: Amankah Mobil Lawas Gunakan BBM Oktan Tinggi Jika Premium Dihapus?

Sebagai informasi, seiring melonjaknya harga minyak dunia, BBM jenis Pertalite tidak mengalami kenaikan.

Gap harga jual dengan harga produksi Pertalite ditanggung pemerintah dalam bentuk kompensasi ke Pertamina.

"Harusnya orang-orang kaya malu pakai Pertalite. Seharusnya memang yang namanya BBM untuk orang kaya dan mobil mewah itu jangan disubsidi," kata Arya Sinulingga di Jakarta, Selasa (15/3/2022).

Menurut Arya, fenomena masyarakat golongan atas yang masih dan terus mengkonsumsi Pertalite dinilai sangatlah tidak adil.

Sebab, BBM jenis itu seharusnya dikonsumsi oleh masyarakat yang kelas ekonominya menengah dan menengah ke bawah.

Karyawan SPBU COCO 41502.02 Sultan Agung Kota Semarang memakai pakaian ala pejuang kemerdekaan saat melayani para konsumen, Selasa (10/11).
Karyawan SPBU COCO 41502.02 Sultan Agung Kota Semarang memakai pakaian ala pejuang kemerdekaan saat melayani para konsumen, Selasa (10/11). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Baca juga: Begini Cara Aman Isi Bensin Tanpa Keluar Mobil

"Harusnya (mereka membeli BBM tidak disubsidi) yang mengikuti harga pasar. Karena sangat tidak fair kalau BBM yang untuk mobil mewah itu dibebankan ke rakyat," jelasnya.

"Memang jumlahnya tidak besar, tetapi kita dorong untuk memakai BBM yang tidak disubsidi dan BBM mengikuti harga pasar atau baik atau turun," pungkas Arya.

Sebelumnya, Pertamina telah mengutarakan bahwa pihaknya sangat mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat dalam penetapan harga produk BBM.

Oleh sebab itu, harga Pertalite tidak dinaikkan demi mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Meski demikian, Pertamina tetap melakukan penyesuaian harga produk, namun secara selektif hanya untuk BBM nonsubsidi tertentu, seperti Pertamax Series maupun Dex Series, yang porsi konsumsinya hanya sekitar 15 persen dari total konsumsi BBM nasional.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anak Buah Erick Thohir: Harusnya Orang-orang Kaya Malu Pakai Pertalite

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved