Kecelakaan China Eastern Airlines
Pasca-Kecelakaan Pesawat China Eastern Airlines, Boeing 737-800 NG di Indonesia Masih Beroperasi
Pesawat Boeing 737-800 NG milik maskapai Garuda Indonesia saat ini tetap beroperasi melayani penerbangan kargo dan penumpang.
Menurut data FlightRadar23, informasi terakhir penerbangan tercatat pada 14:22 waktu setempat, pada ketinggian 3.225 kaki.
Pengamat penerbangan Alvin Lie memberikan pandangan terkait maskapai China Eastern melakukan grounded atau mengandangkan seluruh pesawat Boeing 737-800 NG imbas kecelakaan.
Menurut dia, langkah maskapai tersebut kemungkinan agar memberikan ketenangan dari sisi psikologis konsumennya.
"Tindakan preventif sebagai inisiatif airlines tersebut. Lebih untuk menenangkan psikologi pelanggannya. Sebab, otoritas penerbangan China belum memerintahkan hal tersebut (grounded)" ujarnya.
Sementara, jika tujuan China Eastern mengandangkan seluruh Boeing 737-800 NG untuk melakukan evaluasi, maka kemungkinan tersebut dinilainya masih jauh.
Sebab hingga saat ini, dia menambahkan, masih belum ada informasi yang akurat soal kepastian penyebab jatuhnya pesawat.
"Sampai ada informasi lebih lanjut tentang kemungkinan penyebab kecelakaan, karena sekarang belum ada dasar kuat untuk evaluasi terhadap Boeing 737-800 NG secara menyeluruh. Kecelakaan bisa saja disebabkan oleh unsur non pesawat, misalnya human error," ujarnya.
Pengamat Penerbangan Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim menduga jatuhnya pesawat milik maskapai China Eastern karena jarang terbang akibat pandemi Covid-19.
Dan ini harus jadi pelajaran bagi maskapai di Indonesia.
"Dampak langsung ke Indonesia tidak ada, tapi sebagai pelajaran kalau memakai pesawat sejenis pemeriksaannya harus lebih teliti. Kira-kira pesawat-pesawat itu (dikandangkan) karena sudah lama tidak terbang, sehingga perlu pemeriksaan lebih teliti dibanding yang rutin terbang," ujarnya.
Dia menambahkan, pesawat pada umumnya diterbangkan setiap hari, dua atau tiga hari, atau setiap minggu, tergantung maskapai.
"Tergantung maskapai, pesawatnya banyak tidak, rutenya panjang tidak, tapi kalau mereka punya rute yang terjadwal, pemeriksaannya juga terjadwal. Kalau tidak terjadwal, pesawat yang nongkrong bisa karatan, sehingga harus perlu pemeriksaan tersendiri," kata Chappy Hakim. (Tribun Network/har/van/wly)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pesawat China Eastern Jatuh Menukik, Boeing 737-800 NG di Indonesia Jadi Objek Pantauan