Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

CEO Moderna Ramalkan akan Ada Varian Covid-19 yang Lebih Berbahaya di Masa Depan

CEO perusahaan Bioteknologi Moderna, Stephane Bacel meramalkan kemungkinan di masa depan akan muncul varian baru Covid-19 yang lebih berbahaya.

AFP
Ilustrasi vaksin Covid-19 Moderna - CEO perusahaan Bioteknologi Moderna, Stephane Bacel meramalkan kemungkinan di masa depan akan muncul varian baru Covid-199 yang lebih berbahaya. 

TRIBUNTERNATE.COM - CEO perusahaan Bioteknologi Moderna, Stephane Bacel meramalkan adanya kemungkinan muncul varian baru Covid-19 yang lebih berbahaya di masa depan.

Menurut Bancel, kemungkinannya kira-kira satu dibanding lima varian Covid-19 baru akan lebih berbahaya daripada versi saat ini.

Skenario yang lebih mungkin adalah bahwa orang yang rentan, seperti orang tua dan immunocompromised, akan membutuhkan booster tahunan untuk perlindungan terhadap strain yang serupa dalam virulensi dengan Omicron.

Bancel membahas hal ini pada Kamis (24/3/2022) dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg TV.

Bancel membahas hal ini pada acara perusahaan yang merinci penelitian dan kemajuannya dengan vaksin messenger RNA.

Diketahui, saat ini subvarian BA.2 Omicron terus menyebar luas.

Hal ini menyebabkan kekhawatiran tentang kebangkitan dan munculnya jenis virus baru dengan kekuatan lebih besar untuk menginfeksi dan menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Baca juga: Selesai Trial, Moderna Klaim Vaksin Covid-19nya Berhasil Lindungi Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah

Baca juga: Terungkap Kemanjuran Vaksin Booster Pfizer dan Moderna Menurun Setelah 4 Bulan Disuntikkan

Chief Executive Moderna, Bancel.
Chief Executive Moderna, Bancel. (The Strait Times)

"Saya pikir ada kemungkinan 80 persen bahwa varian yang akan kita lihat di masa depan dapat dikelola dari sudut pandang keparahan dan produksi vaksin," kata Bancel dalam wawancara seperti dikutip The Straits Times.

"Tapi saya pikir kita harus selalu sangat berhati-hati, karena ada kemungkinan 20 persen terjadi sesuatu di beberapa varian baru yang bisa jadi sangat mematikan."

Pada hari Rabu 23 Maret 20222, Moderna mengatakan akan mengajukan izin untuk vaksin Covid pada anak di bawah 6 tahun setelah suntikan tersebut menghasilkan respons kekebalan yang kuat dalam uji coba pediatrik besar.

Bancel mengatakan bahwa otorisasi vaksin Moderna pada anak-anak lebih mungkin diberikan pertama di Inggris atau negara lain di luar AS.

Baca juga: Menkes Ungkap Alasan Pemerintah Wajibkan Vaksin Booster untuk Mudik Lebaran: Demi Lindungi Lansia

Baca juga: Hore! Pemerintah Izinkan Masyarakat Mudik Lebaran 2022, Syaratnya Wajib Vaksin Lengkap dan Booster

Selama pertemuan investor virtual hari itu, Moderna juga menyampaikan soal percobaan vaksin influenza yang dikombinasikan dengan vaksin Covid-19.

Moderna mengatakan bahwa data sementara dari uji coba tahap menengah dari vaksin influenza pertamanya menunjukkan bahwa vaksin itu aman dan menghasilkan respons kekebalan.

Hasilnya menunjukkan mungkin lebih unggul dari vaksin yang telah ada untuk influenza A, jenis influenza yang paling banyak terjadi pada orang dewasa.

Perusahaan juga mengatakan mereka mengharapkan kombinasi vaksin influenza dan Covid-19 buatannya akan mulai diuji coba pada manusia tahun ini.

"Saya yakin kita akan mendapatkan suntikan flu dengan kemanjuran yang sangat tinggi," kata Bancel.

(TribunTernate.com/Qonitah)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved