Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Polemik Pemberhentian Terawan Agus Putranto, Eks Tenaga Ahli Minta MKEK dan PB IDI Bertabayyun

Andi meminta, IDI dan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI untuk teliti dan berhati-hati dalam polemik pemberhentian dokter Terawan.

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Mantan Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto. 

TRIBUNTERNATE.COM - Polemik pemberhentian Terawan Agus Putranto dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) masih terus berlanjut.

Mantan Tenaga Ahli Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Andi, mendukung rencana pengurus IDI membentuk IDI reborn.

Sebelumnya Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi, mengatakan pihaknya bakal melakukan perubahan besar dalam mekanisme internal organisasi profesi dokter itu.

“Saya minta juga IDI mengungkapkan dalang beredarnya video pemecatan pak Terawan,” kata Andi di Jakarta dalam keterangan tertulis, Rabu (6/4/2022).

Andi meminta, IDI dan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI untuk teliti dan berhati-hati dalam polemik pemberhentian dokter Terawan dari anggota IDI.

“Di bulan suci Ramadhan ini, mari sama-sama tabayyun dalam melihat kasus itu. Mengapa dalam video yang beredar disebut salah satu alasan pemecatan dokter Terawan terkait Vaksin Nusantara. Sedangkan IDI di DPR mengatakan tidak ada hubungannya dengan Vaknus (Vaksin Nusantara),” ujarnya.

Baca juga: Terawan Diberhentikan, IDI Buka Suara: Kalau Tak Ada Indikasi Iktikad Baik, Sanksinya Diperberat

Baca juga: Terapi Cuci Otak hingga Dicopot dari Menteri Kesehatan, Ini 5 Kontroversi Terawan Agus Putranto

Baca juga: Keanggotaan IDI Terawan Agus Putranto Dicopot, Ini Sosok dan Deretan Kontroversinya dengan IDI

Terkait tuduhan MKEK IDI yang menyebut para pembimbing penyusunan disertasi Terawan mengenai metode cuci otak di Universitas Hasanudin (Unhas) Makassar mendapat tekanan dari pihak eksternal, Andi juga meminta agar hal tersebut dibuktikan.

“Karena tuduhan Ini bisa mencederai dunia akademis,” katanya.

Tuduhan itu terungkap dalam dalam rapat bersama MKEK IDI dan Komisi IX DPR, Senin, 4 April 2022.

Dalam rapat itu, anggota MKEK IDI, Rianto Setiabudy, menilai disertasi Terawan memiliki sejumlah kelemahan secara subtansial.

Dia menduga para pembimbing Terawan mendapat tekanan. Namun ia tidak tahu bentuk tekanan itu.

" Tidak etis tuduhan tersebut di sampaikan di dalam forum resmi dan di tayangkan secara langsung ke publik, apalagi yang menyampaikan seorang akademisi dan guru besar kedokteran, itu hal yang sangat memalukan bagi dunia akademik, Unhas itu kampus besar," kata dia.

Pihak rektorat Universitas Hasanuddin (Unhas) sudah menanggapi tuduhan itu.

Unhas mendesak MKEK ID menjelaskan secara rinci terkait tuduhan tersebut.

Komisi IX DPR Desak IDI Dibubarkan

Terkait polemik pemberhentian Terawan Agus Putranto, Komisi IX DPR RI melakukan pertemuan dengan pengurus IDI di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (4/4/2022).

Pada pertemuan itu, anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani Chaniago, bahkan meminta agar IDI dibubarkan saja.

Awalnya, Irma mempertanyakan tujuan dan fungsi organisasi IDI, setelah sebelumnya menyatakan melakukan pemecatan kepada Terawan.

Sesuai fungsi dan tujuan organisasi tersebut, Irma menilai apa yang dilakukan IDI tidak mencerminkan adanya pembinaan dan pengembangan profesi bagi para anggotanya.

"Saya lihat IDI nggak ada ini (upaya membina dan mengembangkan profesi anggota)," ujar Irma seperti yang diwartakan Tribunnews.com.

Irma juga mengulas praktik metode cuci otak atau DSA yang dilakukan oleh Terawan.

Menurutnya, praktik itu telah memberikan manfaat bagi para pasien melalui testimoninya.

"(DSA yang dilakukan) Terawan itu berguna bagi manusia, berguna bagi pasien."

"Banyak pasien yang mengatakan bahwa (DSA) itu tidak punya efek samping, justru malah menyehatkan, memberikan kesehatan, menambah kecerdasan, banyak kali yang disampaikan oleh pasien-pasien Terawan terkait dengan testimoni mereka setelah dilakukan DSA," lanjut Irma.

Menurut Irma, yang dilakukan IDI tidak mencerminkan kesejahteraan anggota.

Justru, IDI seenaknya melakukan pemecatan kepada anggota.

"Kemudian terkait (tujuan dan fungsi IDI untuk) menyejahterakan anggota, (ini yang terjadi) IDI tidak menyejahterakan anggota, orang seenak-enaknya aja kok memecat anggota."

"Kalau memang tujuan IDI adalah mensuport anggota, memberikan perlindungan sama anggota, ini ada 2.500 dokter muda yang tidak lulus uji kompetensi dan bakal menganggur."

"Ini terus apa yang dilakukan IDI kepada mereka? Apa yang dilakukannya IDI? cariin jalan keluar, enggak. Dibiarin begitu saja, kemudian enak-enak mecat kalau tidak setuju," jelas Irma.

Bahkan, Irma juga menyarankan agar IDI dibubarkan saja.

"Bubarin aja IDI-nya, ngapain, ini kan cuman organisasi profesi kok. Dan IDI kan cuman membantu memberikan rekomendasi, sama dengan (tugas) Komisi IX ini," tegas Irma.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polemik Pemecatan Terawan Berlanjut, Komisi IX DPR Kritik hingga Minta Bubarkan Organisasi IDI

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mantan Tenaga Ahli Menkes Terawan: MKEK dan PB IDI Perlu Tabayun

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved