BBM
Jalan Masuk ke TBBM Pertamina Jambula Ternate Dipalang Lagi
Sejumlah masyarakat Kelurahan Jambula, dibohongi lagi. Kemarin dari Pertamina berjanji mengutus, Asel (Manager HSSE) untuk tatap muka.
Penulis: Sansul Sardi | Editor: Mufrid Tawary
TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Sejumlah masyarakat Kelurahan Jambula, dibohongi lagi.
Kemarin dari Pertamina berjanji mengutus, Asel (Manager HSSE) untuk tatap muka dengan masyarakat.
Tadinya, justru yang diutus adalah, Edi Mangun (Manager Communication Reletions Eksternal & CSR Papua Maluku).
Seketika emosi masyarakat memuncak.
Mereka lalu menutup akses masuk ke TBBM Pertamina menggunakan ban bekas, drum, dan potongan kayu.
Syahrizal Ansyar koordinator aksi menegaskan, Edi dan rombongan Pertamina diusir.
"Torang (kami) mengusir perwakilan Pertamina, karena sama saja dia tidak bisa mengambil keputusan, ujungnya pasti koordinasi ke pusat lagi," kata Syahrizal saat diwawancarai TribunTernate.com.
Syahrizal, mengancam terus memboikot aktivitas TBBM sampai unsur pimpinan Pertamina bertanggung jawab kejadian itu.
"Kami dibohongi, karena kemarin yang video call dengan Pak Lurah dan Ketua Pemuda kami itu (HSSE) bukan Edi. Jadi jalan ini tetap kami tutup," tegasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Palang Pintu Masuk Terminal BBM milik Pertamina di Jambula Ternate
Baca juga: Demonstrasi Mahasiswa Halmahera Utara Tolak Kenaikan BBM dan Jokowi 3 Periode Dijaga Ketat Satpol PP
Kemarin, hal serupa juga dilakukan masyarakat Jambula.
Pemicunya, PT Pertamina seolah-olah lepas tangan atas tumpahnya minyak diperairan Jambula.
Dalam aksi tersebut dikawal ketat personel Polres Ternate, dibantu Polsek Pulau Ternate.
Wahyuddin mengatakan, personel hanya melakukan pengawalan dan pengamanan unjuk rasa.
"Kami hanya kawal dan mengamankan unjuk rasa, karena area Pertamina merupakan objek vital, "Tandasnya.
Pantauan Tribunternate.com, air laut di pantai Jambula yang merupakan areal PT Pertamina tampak berwarna coklat dan berminyak.
Hal Ini disinyalir lantaran sisa tumpahan BBM jenis Solar dan Pertamax, pada Selasa (5/4/2022) lalu.
Atas kejadian tersebut, masyarakat sekitar meminta ke PT Pertamina bertanggung jawab. (*)