Terkini Internasional
Puluhan Anak di Dunia Terserang Hepatitis Misterius, Adenovirus 41F Diduga Jadi Penyebab, Apa Itu?
Sebagian besar anak yang terkena adenovirus 41F telah mengalami gejala seperti kesakitan dan diare, diikuti dengan menguningnya kulit (jaundice).
TRIBUNTERNATE.COM - Puluhan anak di seluruh dunia telah terkena hepatitis misterius, dan para ahli berpikir bahwa bisa jadi itu disebabkan oleh jenis adenovirus.
Ada sekitar 50 mutasi penyakit, namun para ahli di Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengatakan bahwa itu bisa jadi adenovirus jenis 41F.
Hepatitis adalah efek samping yang sangat jarang disebabkan oleh virus, akan tetapi 114 anak di Inggris telah diuji untuk penyakit tersebut.
Sebagian besar anak yang terkena adenovirus 41F telah mengalami gejala seperti kesakitan dan diare, diikuti dengan menguningnya kulit (jaundice).
Lantas, apakah adenovirus 41F itu dan apa hubungannya dengan hepatitis?
Apa Itu Adenovirus?
Adenovirus umumnya menyerang dan terjadi pada manusia serta menyebabkan berbagai gejala.
Gejala-gejala adenovirus di antaranya adalah:
- Pilek dan flu
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Bronkitis
- Radang paru-paru
- Konjungtivis
- Masalah gastro seperti sakit perut dan diare
Baca juga: Idul Fitri 2022: Tips Halal Bihalal Aman di Tengah Pandemi Covid-19 agar Tak Tertular Virus Corona
Baca juga: Virus Corona Varian Omicron Dapat Bertahan hingga 8 Hari pada Permukaan Plastik
Baca juga: Muncul PDSI, Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia: Reaksi IDI, Terawan Dibolehkan Bergabung
Gejala serius jarang terjadi pada virus jenis ini, namun orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau punya penyakit pernapasan atau jantung, memiliki risiko tinggi mengalami gejala parah.
Gejala yang kurang umum di antaranya peradangan kandung kemih atau infeksi dan masalah yang mempengaruhi otak atau sumsum tulang belakang.
Hepatitis sendiri adalah efek samping dari adenovirus yang jarang terjadi.
Kebersihan adalah hal penting dari virus ini, karena mereka menyebar melalui kontak pribadi dekat seperti sentuhan.
Sama seperti Covid-19, adenovirus juga dapat menyebar melalui batuk dan bersin atau dengan menyentuh permukaan yang ada adenovirus di dalamnya.
"Beberapa adenovirus dapat menyebar melalui tinja orang yang terinfeksi, misalnya saat mengganti popok."
"Adenovirus juga dapat menyebar melalui air, seperti kolam renang, tetapi ini lebih jarang terjadi," kata Centers for Disease Control (CDC) dikutip dari The Sun, Rabu (27/4/2022).
"Kadang virus bisa meluruh (dikeluarkan dari tubuh) dalam waktu yang lama setelah seseorang sembuh dari infeksi adenovirus, terutama pada orang yang daya tahan tubuhnya lemah."
"'Penumpahan virus' ini biasanya terjadi tanpa gejala apa pun, meski orang tersebut masih bisa menyebarkan adenovirus ke orang lain."
Ada banyak jenis adenovirus yang berbeda dan salah satu yang sedang diteliti oleh para pejabat kesehatan adalah 41F.
Mereka semua dapat menyebabkan gejala yang berbeda, tetapi jenis 40 dan 41 diketahui dapat memicu gastroenteritis yang biasa terjadi pada anak-anak.
Apa hubungan Adenovirus dengan hepatitis?
Sebuah laporan dari UKHSA menguraikan beberapa alasan berbeda untuk wabah hepatitis.
Selain itu, UKHSA juga sedang menyelidiki apakah infeksi Covid-19 sebelumnya bisa menjadi penyebab hepatitis atau tidak.
Ditemukan bahwa 75 persen anak-anak dengan hepatitis juga memiliki adenovirus.
"Pengetikan awal adenovirus telah konsisten dengan tipe 41F di mana data tersedia dari sampel darah, namun jenis adenovirus lain juga telah diidentifikasi dalam sampel non-darah," kata laporan tersebut.
Dari pemindaian data rutin diketahui bahwa virus umum yang beredar pada anak-anak saat ini lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dengan peningkatan adenovirus yang ditandai pada kelompok usia 1-4 tahun.
"Informasi yang dikumpulkan melalui penyelidikan kami semakin menunjukkan bahwa peningkatan hepatitis mendadak pada anak-anak ini terkait dengan infeksi adenovirus," kata Dr Meera Chand, direktur klinis dan infeksi di UKHSA.
"Namun, kami sedang menyelidiki penyebab potensial lainnya."
"Orang tua dan wali harus waspada terhadap tanda-tanda hepatitis (termasuk penyakit kuning) dan hubungi para ahli kesehatan jika mereka khawatir."
"Langkah-langkah kebersihan normal seperti mencuci tangan secara menyeluruh (termasuk mengawasi anak-anak) dan kebersihan pernapasan yang baik, membantu mengurangi penyebaran banyak infeksi umum, termasuk adenovirus."
"Anak-anak yang mengalami gejala infeksi gastrointestinal termasuk muntah dan diare harus tinggal di rumah dan tidak kembali ke sekolah atau penitipan anak sampai 48 jam setelah gejalanya berhenti," tambahnya.
Penting untuk dicatat bahwa anak-anak yang dites positif hepatitis tak memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya dan hanya 16 persen yang juga dites positif Covid-19.
Angka tersebut relatif normal karena tingginya prevalensi kasus antara Januari hingga April 2022.
(TribunTernate.com/Ron)(The Sun)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/ternate/foto/bank/originals/anak-sakit9.jpg)