Tutup Libur Lebaran di Pantai Sagolo, Wisata Indah yang Punya Nilai Sejarah Terancam Abrasi
Morotai kaya akan wisatanya. Selain wisata pulau Dodola, Army Dock, Tanjung Amerika, dan Tabailenge, ternyata ada wisata pantai Sagolo.
Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Mufrid Tawary
TRIBUNTERNATE.COM-Morotai kaya akan wisatanya.
Selain wisata pulau Dodola, Army Dock, Tanjung Amerika, dan Tabailenge, ternyata ada wisata pantai Sagolo.
Wisata satu ini juga indah sehingga memikat banyak orang.
Pantai ini berlokasi sedikit jauh dari pemukiman warga tepat di desa Juanga kecamatan Morotai Selatan, Pulau Morotai.
Sampai di Pantai Sagolo ditempuh hanya 15 menit dengan kendaraan roda dua maupun lainya, dari pusat kota.
Dari jalan utama, harus melewati perkebunan kelapa sekitar 500 meter.
Sekitar pantai Sagolo ada Resort Jababeka, villa Matahari dan AQuaRium Miamari.
Tribunternate.com pada Minggu (8/5/2022), sekitar pukul 12.00 WIT, berkunjung ke Pantai Sagolo.
Pantai tersebut banyak sekali pengunjung.
Bahkan ada yang bawa sound system untuk berjoget joget.
Orang dewasa sampai anak-anak duduk santai menikmati air laut diselimuti pasir putih itu
Salah satu pengunjung Taman Taba (40) menceritakan sejarah pantai Sagolo.
Yatman mengatakan, pantai Sagolo ini merupakan salah satu destinasi wisata yang memiliki nilai sejarah Morotai karena secara Historis merupakan Tempat (Camp)Tentara Belanda pada masa Perang Dunia ke II.
"Salah satu bukti sejarah yaitu lantai rumah (mesel) serta Camp dan tempat-tempat persembunyian bak Air, Kamar mandi bekas peninggalan Tentara Belanda masih ada sampai saat ini,"cerita Yatman.
Baca juga: IDAI Soal Hepatitis Akut: Sebut Tak Terkait Vaksin Covid-19, Terbitkan Tata Laksana Penanganannya
Baca juga: Minggu Terakhir Liburan, Wisatawan ke Pulau Dodola Makin Ramai
Menurutnya, selain wisata sejarah, pantai Sagolo juga menyuguhkan panorama indah.
"Wisata ini sangat bagus sayangnya ada oknum penambang pasir yang tidak bertanggung jawab sehingga sering diambil dan diperjual belikan pasirnya maka berdampak terjadinya abrasi pantai,"katanya.
Yatman bertahap pemerintah daerah khususnya Dinas Lingkungan hidup agar supaya membuat papan himbauan melarang penambang pasir liar.
"Kami harap bila kedapatan penambang pasir ilegal maka dalam hal ini dinas lingkungan hidup serta Pihak TNI AL Morotai menindak tegas sesuai peraturan yang berlaku,"harapnya.
Lainnya, Madjioli Manyila (45) mengatakan, kedatangan dirinya bersama keluarga besar Desa Wawama karena ini merupakan minggu terakhir libur lebaran.
"Tempat wisata yang lain sudah banyak dikunjungi maka kita lebih memilih disini, karena tidak kalah jauh dengan dodola dan lainya,"katanya.
Madjioli mengaku, selain mereka dari wawama juga sebagian dari desa lain maupun dari luar Morotai.
"Hari ini ada juga dari Desa-desa yang lain datang kesini juga ada orang dari luar Morotai dari Tobelo berkunjung ke sini,"akunya.
Selain itu Madjioli berharap pemerintah mencegah penambang pasir di pantai ini untuk menjaga kelestarian pantai, Supaya jangan terjadi abrasi.
"Kami prihatin dengan lokasi ini. Jangan hanya fokus di tempat wisata lain karena ini juga potensi,”pintanya.(*)