Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Penyakit Kuku dan Mulut Jangkiti Ribuan Sapi di Jawa Timur, Bisakah Menular pada Manusia?

Prof Tjandra Yoga Aditama memberikan penjelasan mengenai adanya penyakit kuku dan mulut yang menjangkiti ribuan ekor sapi di Jawa Timur.

SHUTTERSTOCK via Kompas.com
Ilustrasi Sapi ternak. 

TRIBUNTERNATE.COM - Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama memberikan penjelasan mengenai adanya penyakit kuku dan mulut yang menjangkiti ribuan ekor sapi di Jawa Timur.

Diketahui, sebanyak 1.247 ekor sapi ternak di Jawa Timur mengalami penyakit kuku dan mulut.

Hal ini pun memunculkan kekhawatiran penyakit tersebut menular kepada manusia.

Prof Tjandra menyebutkan bahwa penyakit mulut dan kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease (FMD) adalah penyakit pada hewan yang praktis tidak menular pada manusia.

Penyakit itu bukanlah masalah kesehatan masyarakat, dan sepenuhnya masalah kesehatan hewan.

Menurutnya memang pernah ada laporan penularan pada manusia, seperti misalnya disampaikan European CDC pada 2012 yang berjudul “Transmission of Foot and Mouth disease to humans visiting affected areas”.

"Tetapi itu adalah sangat jarang dan hanya terjadi pada mereka yang betul-betul kontak langsung," kata Prof Tjandra dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Senin (9/5/2022).

Baca juga: 33 Individu Rusia, 22 Perusahaan, dan 69 Kapal yang Kibarkan Bendera Rusia Dijatuhi Sanksi oleh AS

Baca juga: BREAKING NEWS: Resmi! Kemenag Rilis Nama-nama Jemaah Haji 2022 yang Berhak Berangkat

Baca juga: Mengeluh di Medsos, Seorang Pria Protes Anaknya Cuma dapat THR Rp10.000: Masih Zaman Ya?

Prof Tjandra menjelaskan kadang-kadang ada yang keliru menghubungkan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan dengan Penyakit Tangan Kaki dan Mulut (PTKM) (Hand Foot Mouth Disease – HFMD) pada anak dan bayi.

Keduanya tidak berhubungan sama sekali, dua penyakit berbeda, penyebabnya juga virus yang berbeda.

Menurut Prof Tjandra, penyakit tangan kaki dan mulut (PTKM) (Hand Foot Mouth Disease – HFMD) pada anak dan bayi maka disebabkan oleh enterovirus 71.

Sementara penyakit mulut dan kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease (FMD) pada hewan disebabkan oleh Aphthovirus, yang merupakan bagian dari Picornaviridae, dan ada 7 strainnya (A, O, C, SAT1, SAT2, SAT3, dan Asia1).

"Sebagai informasi bahwa Penyakit Tangan Kaki dan Mulut (PTKM) (Hand Foot Mouth Disease – HFMD) pada anak dan bayi ditandai dengan demam; munculnya rash (ruam pada kulit) dan blister (benjolan kecil) di telapak kaki, tangan dan mukosa mulut, cenderung tidak nafsu makan, malaise dan nyeri tenggorok."

"Biasanya, setelah satu atau dua hari setelah demam, timbul keluhan nyeri di mulut dimulai dari blister sampai kemudian dapat menjadi mucus. Lesi dapat terjadi pada lidah, gusi atau bagian dalam mulut lainnya," kata Prof Tjandra.

Berikutnya, penyakit tangan kaki dan mulut (PTKM) (Hand Foot Mouth Disease – HFMD) pada anak dan bayi bukanlah penyakit berat, dan akan sembuh dalam 7-10 hari, pengobatan hanya bersifat suportif.

Walau pada kejadian sangat jarang, HFMD akibat EV 71 juga dapat menyebabkan meningitis dan bahkan encephalitis. Infeksi EV 71 bermula dari saluran cerna yang kemudian menimbulkan gangguan neurologik.

"Selain itu, HFMD akibat coxsackievirus A16 juga dapat menyebabkan meningitis," kata Direktur Pasca Sarjana Universitas Yarsi ini.(Willy Widianto)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ribuan Sapi di Jatim Diserang Penyakit Kuku dan Mulut, Mungkinkah Bisa Menular kepada Manusia?

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved