Bupati Kabupaten Pulau Morotai Benny Laos Sampaikan Alasannya Memimpin dengan Gaya Keras dan Tegas
Bupati Kabupaten Pulau Morotai Benny Laos yang akan berakhir masa jabatannya ungkap gayanya yang keras dan tegas di depan para ASN.
Penulis: Fizri Nurdin |
TRIBUNTERNATE.COM, MOROTAI - Bupati Kabupaten Pulau Morotai, Benny Laos, minta Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemda Morotai bekerja di birokrasi dengan jujur dan ikhlas.
Hal itu disampaikan Benny Laos, pada apel upacara rutin bulanan setiap tanggal 17 yang dilaksanakan di Terminal Morotai CBD, Selasa (17/05/2022).
Upacara berlangsung sejak pukul 09.15 WIT. Bupati Benny Laos bertindak sebagai inspektur upacara.
Di hadapan ratusan ASN, Bupati Benny Laos mengatakan, keterpaduan dalam bekerja sangat dibutuhkan dalam birokrasi, koordinasi dan kerja sama penting dilakukan dan juga keikhlasan dalam bekerja sangat penting.
"Keterpaduan itu sangat penting yang berikut berada pada satu ketulusan yang tulus betul-betul sebagai manusia seutuhnya, keikhlasan dalam bekerja dalam rangkaian ini itulah yang disebut agenda revolusi mental dan Reformasi birokrasi," kata Benny Laos dalam sambutannya.
Benny Laos mengaku ketegasannya dalam birokrasi selama menjabat sebagai bupati bukan karena membenci namun karena dia menilai Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lemah dalam hal kebijakan dan ketegasan dalam birokrasi.

Sebabnya selama lima tahun memimpin ketegangan selalu dia tunjukkan kepada ASN dalam berpemerintahan.
"Dalam proses lima tahun sudah hampir setiap hari saya harus keras saya harus tegas dan saya melihat banyak pejabat tidak bisa tegas semuanya perasaan penegakan aturan itu bukan dengan perasaan tapi dengan ketegasan," katanya dengan nada tegas.
Benny Laos menilai Pimpinan OPD tidak tegas dalam kepemimpinan karena tidak jujur dalam memimpin suatu organisasi di pemerintahan.
"Kenapa tidak bisa tegas karena kita tidak bersih karena kita tidak jujur, belajarlah untuk jujur sehingga bisa menjadi pemimpin yang tegas benar adalah benar dan salah adalah salah," tegasnya kembali.
"Ya jangan kemunafikan menjadi garda terdepan dalam hati nurani kita ini tidak baik, sanksi yang saya berikan harus marah semua tujuan adalah satu agar menunjukkan jati diri kita sebagai aparatur sebagai pemerintah yang sebetulnya yang mampu menjadi berkat bagi banyak orang," katanya.
Benny Laos menjelaskan, ketegasan dalam lima tahun memimpin tidak ada dalam dirinya untuk dendam namun semua untuk pelajaran bagi ASN untuk bekerja melayani.
"Secara pribadi tidak ada dendam dari saya untuk kalian semua hanya untuk kerja kalian, mendendam sama saya tidak ada masalah saya syukuri terima kasih kepada Allah saya dan wakil peserta keluarga atas kurang lebih 5 tahun ini," katanya mengakhiri.(*)