Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pria di Morotai Temukan Barang Peninggalan Perang Dunia II Bernilai Triliunan, Kekeh Tak Dijual

Sejarah panjang Perang Dunia II memang jelas dimiliki Morotai, karena daerah ini merupakan basis pangkalan perang pasukan sekutu saat Perang Dunia II.

Penulis: Fizri Nurdin |
Tribunternate.com/Fizri Nurdin.
Peninggalan PD II yang di kumpulkan oleh Muhlis Eso terpajang rapih di Meseumnya, di Desa Joubela, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara. Foto: TribunTernate.com/ Fizri Nurdin 

TRIBUNTERNATE.COM, MOROTAI - Kabupaten Pulau Morotai tidak hanya memiliki keindahan lautan tapi juga disebut dengan tanah penuh dengan nilai sejarah yang biasa disebut negeri para jenderal.

Morotai pernah menjadi arena pertempuran antara tentara tentara Jepang dan sekutu, yang dikomandoi Amerika Serikat (AS) dan Australia tahun 1943-1944 atau di era Perang Dunia II.

Saat itu, ada ribuan pasukan sekutu yang mendarat di pulau terpencil di ujung Pasifik ini.

Usai menundukkan Jepang di Morotai, sekutu menyulap pulau itu menjadi pangkalan militer.

Sejarah panjang Perang Dunia II memang jelas dimiliki Morotai, karena daerah ini merupakan basis pangkalan perang pasukan sekutu saat Perang Dunia II meletus. 

Reporter Tribunternate.com, Minggu (22/5/2022) kemarin, berkunjung langsung ke Museum Perang Dunia II milik, Muhlis Eso (42). 

Peninggalan PD II yang di kumpulkan oleh Muhlis Eso terpajang rapih di Meseumnya, di Desa Joubela, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara.

Foto: TribunTernate.com/ Fizri Nurdin
Peninggalan PD II yang di kumpulkan oleh Muhlis Eso terpajang rapih di Meseumnya, di Desa Joubela, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara. Foto: TribunTernate.com/ Fizri Nurdin (Tribunternate.com/Fizri Nurdin.)

Pria asal Desa Joubela, Kecamatan Morotai Selatan ini menjelaskan satu per satu benda peninggalan Perang Dunia II yang dikoleksi di rumah milik pribadinya itu, yang terletak di Desa Joubela kecamatan Morotai selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara

Karena tidak ingin sejarah Perang Dunia II di Morotai itu dilupakan, Muhlis bertekad melestarikan jejak peninggalan berharga tersebut.

Bermula dari ajakan sang kakek, Muhlis menjadi pengumpul benda-benda peninggalan Perang Dunia II sejak usia 10 tahun.

"Saya menggali secara manual, ini saya menemukan di dalam tanah, ada uang koin, dari Australia, ada dari Amerika dan juga dari Jepang,"katanya.

Sebelum menjelaskan panjang lebar, Muhlis pun menunjukkan beberapa bendera baik salah satunya bendera tentara Amerika serikat yang terpajang di rumah pribadinya itu, selain itu ada juga bendera Merah putih yang diberikan Oleh temannya juga terpajang.

"Semua barang yang saya dapatkan ini pakai alat manual saya, menggunakan besi kurang lebih 1 meter baru saya suntikan di dalam tanah sambil mencari-cari," ujarnya.

"Namun saat ini saya sudah pakai alat deteksi yang diberikan oleh teman saya," sambungnya.

Peninggalan PD II yang di kumpulkan oleh Muhlis Eso terpajang rapih di Meseumnya, di Desa Joubela, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara.

Foto: TribunTernate.com/ Fizri Nurdin
Peninggalan PD II yang di kumpulkan oleh Muhlis Eso terpajang rapih di Meseumnya, di Desa Joubela, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara. Foto: TribunTernate.com/ Fizri Nurdin (Tribunternate.com/Fizri Nurdin.)

Muhlis bahkan menemukan senjata 12,7 yang didapatkan 20 tahun yang lalu. Sebagai bukti kecintaannya terhadap barang bukti sisa-sisa Perang dunia II, tidak ada satupun koleksi barang tersebut dijualnya.

Baginya, mengoleksi barang-barang peninggalan Perang Dunia II sangat penting bagi generasi yang akan datang bahwa sekaligus menunjukkan inilah Morotai.

Halaman
12
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved