Kecelakaan Bus Masuk Jurang di Tasikmalaya, Satu Penumpang Hilang dan Keberadaannya Masih Misteri
Akibat kecelakaan ini, sebanyak tiga orang termasuk kondektur tewas, sementara satu orang masih belum ditemukan.
Seorang lagi diketahui bernama Cepi (30), kondektur bus.
Belakangan saat BPBD Kabupaten Sumedang melakukan inventarisasi jumlah penumpang pasca-kecelakaan, baru terungkap bahwa masih ada satu penumpang yang belum diketahui keberadaannya.
"Seorang lagi atas nama Ibu Siti belum diketahui nasibnya," kata Atang Sutarno, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang saat ditemui di lokasi musibah, di Desa Manggungsari, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu sore.
Atang bersama sejumlah anggotanya ikut membantu proses pencarian di sekitar bus jatuh, setelah bangkai bus diangkat ke jalan.
"Keberadaan Ibu Siti ini masih teka-teki. Petugas kami sudah menyusuri sungai serta di lokasi bekas bus jatuh, tapi belum membawa hasil," ujar Atang.
Atang, yang sejak musibah terjadi selalu berada di lokasi, menyatakan upaya pencarian Siti akan terus dilakukan.
"Tahap pertama mungkin dilakukan pencarian sampai tujuh hari. Tapi mudah-mudahan bisa segera ditemukan," ujar Atang.

Hingga Minggu malam, upaya pencarian korban masih terus dilakukan dengan menggunakan sejumlah lampu sorot.
"Jumlah korban meninggal yang sudah pasti adalah tiga orang. Yakni guru dan suaminya serta kondektur bus. Jasad ketiganya sudah diserahkan ke keluarga masing-masing," ujar Atang.
Proses evakuasi belum selesai.
Petugas masih berupaya mengangkat atap bus menggunakan truk derek serta sejumlah jok bus dari jurang.
Bus Rombongan Guru
Kondisi SD Negeri Sayang di Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Sabtu (25/6/2022) siang tampak sepi.
Beberapa orang terlihat di halaman SD Negeri Sayang, dan berbincang tentang kabar duka dari Tasikmalaya.
Bus rombongan guru-guru SD tersebut terperosok ke jurang dan menimbulkan korban jiwa dan luka.