Pengamat Sebut Megawati Kurang Sensitif dengan Relitas Masyarakat karena Candaan Tukang Bakso
Dikatakan Khoirul, bisa jadi Megawati memang kurang sensitif terhadap realitas masyarakat.
"Merekka UMKM tukang bakso itu cari nafkah itu halal."
"UMKM itu penyuplai 60 persen GDP perekonomian kita," tegas Khoirul.
Oleh karena itu, menurut Khoirul, dengan latar belakang Megawati sebagai Ketua Umum PDIP, kurang tepat baginya jika menjadikan tukang bakso sebagai bahan lelucon.
"Jadi kalau misal kita jadikan itu sebagai bahan guyonan, okelah untuk mencairkan suasana, tapi dalam kapasitas Bu Mega, kurang tepat," pungkasnya.
Video selegkapnya.
Megawati Bikin Candaan Tak Ingin Punya Mantu Seperti Tukang Bakso
PDIP beberapa waktu belakangan mendapatkan sorotan publik karena pernyataan Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri.
Megawati yang melabeli partainya sebagai partai wong cilik justru kerap melontarkan pernyataan yang bertolak belakang dengan titel itu.
Pernyataan-pernyataan itu ia sampaikan di forum terbuka dan menjadi konsumsi publik.
Ada dua pernyataan kontroversial Megawati yang masih diingat oleh publik. Pertama soal minyak goreng dan yang kedua terkait tukang bakso.
Kali ini, Megawati disoroti lantaran ucapannya soal tukang bakso.
Hal itu terjadi pada saat rapat kerja nasional (Rakernas) kedua PDI-P tahun 2021 dibuka Selasa (21/6/2022) di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Mulanya, Megawati menceritakan soal gurauannya kepada ketiga anaknya saat akan mencari jodoh.
Iya terang-terangan meminta anak-anaknya agar tidak mencari pasangan yang berprofesi sebagai tukang bakso.
"Jadi ketika saya mau punya mantu, saya sudah bilang ke anak-anak yang tiga ini. Awas lho kalau nyarinya kayak tukang bakso," ujar Megawati saat berpidato dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI-P Tahun 2021 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa seperti dikutip Kompas.com.