Cegah Stunting, Wali Kota Ternate: Ibu Hamil Wajib Perhatikan Gizi Anak
Untuk mencegah terjadinya stunting pada anak, Wali Kota Ternte meminta ibu hamil memperhatikan gizi saat hamil.
Penulis: Laode Havidl | Editor: Munawir Taoeda
TRIBUNTERNATE.COM - Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman, membuka acara rembuk aksi percepatan penurunan Stunting Kota Ternate, Selasa (27/6/2022) kemarin.
Pada kesempatan itu Wali Kota Ternate meminta, agar ada kerjasama baik seluruh stakeholder dan para ibu hamil, untuk dapat memperhatikan gizi anak dan balita.
"Problem stunting di Kota Ternate masih menjadi perhatian khusus, hal ini juga dikarenakan dua tahun terakhir kita dilanda Covid-19. Sehingga orang tidak melakukan posyandu, untuk memantau status gizi dan perkembangan anak, "katanya.
Tak hanya itu, masalah yang terjadi dikarenakan kurangnya pengetahuan kesehatan gizi, selama kehamilan yang berdampak serius pada janin.
Baca juga: Tepis Keluhan Penumpang di Pelabuhan Dufa-dufa Ternate, Dishub Turun Awasi
"Diperlukan perhatian khusus atas kebutuhan gizi anak, utamanya pada periode kehamilan, "ujarnya.
Berdasarkan hasil studi status gizi Indonesia, tahun 2021 berdasarkan tinggi badan menurut umur angka prevalensi kasus stunting di Kota Ternate mencapai 24 persen, angka tersebut masih jauh dari yang ditetapkan WHO yaitu sebesar 20 persen dan Maluku Utara 28 persen.
"Perlu ada percepatan langkah, untuk menurunkannya melalui upaya strategis untuk dan integrasi yang tetap sasaran, hal ini erat hubungannya dengan pencapaian pemerintah di tahun 2024, di mana prevalensi stunting di targetkan 14 persen, "beberanya.
Lebih lanjut, secara teknis dalam Perpres 72/2021 dituangkan dalam rencana aksi nasional (Ran) Pasti, penurunan stunting 2021-2024 terdapat tiga pendekatan dalam pelaksanaan.
Pertama: Pendekatan secara keluarga berisiko stunting yang dilakukan dengan intervensi hulu, yaitu pencegahan lahirnya bayi stunting dan penanganan balita stunting.
Kedua: Melalui pendekatan multi sektor dan multi pihak, melalui pentahelix menyediakan platform kerjasama antara pemerintah dan unsur pemangku kepentingan lainnya, seperti pengusaha, perguruan tinggi, masyarakat dan media.
Ketiga: Pendekatan intervensi gizi terpadu dengan melakukan intervensi spesifik dan sensitif, yang berfokus kepada kesehatan dan kecukupan gizi tiga bulan calon pengantin seperti ibu hamil, ibu masa interval, dan balita. Hal ini juga di dukung dengan sanitasi, dan akses air bersih serta bantuan sosial.
Untuk dapat mendukung penurunan Stunting di Kota Ternate, ada dua komponen wajib berjalan beriringan.
Pertama: Mendukung pentahelix dalam kerjasama dan bermitra untuk dapat saling mendukung intervensi penurunan stunting, secara holistik dan memiliki ukuran target yang jelas.
Baca juga: Satpol PP Kota Ternate Tertibkan Penjualan Hewan di Area Perkuburan Cina Kelurahan Santiong
Kedua: Peran keluarga juga sangat penting dan mencegah Stunting pada setiap fase kehidupan mulai dari janin dalam kandungan, bayi, remaja, balita, hamil dan seterusnya.
Semua kebijakan ini beriringa, agar dapat menurunkan angka stunting di Kota Ternate.
"Kualitas data juga sangat penting untuk pendorong angka penurunan pada stunting, maka perbaikan data segera diperhatikan, karena ini akan menjadi rujukan untuk terus dilakukan monitoring, "tandasnya.(*)