Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Terkini Internasional

Media Asing Beri Bocoran: Putin akan Bangun Kilang Minyak di Tuban Bareng Pemerintah Indonesia

Rencananya, kilang minyak tersebut akan memproduksi bahan bakar dan bahan baku untuk industri petrokimia.

AFP
Media asing memberikan bocoran informasi bahwa perusahaan minyak milik negara Indonesia Pertamina dan Perusahaan Minyak Rosneft milik Rusia akan melanjutkan proyek mereka untuk membangun kilang minyak di provinsi Jawa Timur, Indonesia. 

TRIBUNTERNATE.COM - Media asing memberikan sebuah bocoran informasi bahwa Indonesia dan Rusia akan menjalankan beberapa proyek kerja sama, bahkan ketika Barat mengisolasi perekonomian Rusia sebagai respon atas invasi ke Ukraina.

Bocoran informasi tersebut mengatakan bahwa, perusahaan minyak milik negara Indonesia Pertamina dan Perusahaan Minyak Rosneft milik Rusia akan melanjutkan proyek mereka untuk membangun kilang minyak di provinsi Jawa Timur, Indonesia.

Rencananya, kilang minyak tersebut akan memproduksi bahan bakar dan bahan baku untuk industri petrokimia.

Hal ini diungkapkan oleh seorang pejabat senior pemerintah Indonesia kepada media Singapura, The Straits Times pada Jumat (1/7/2022).

"Pihak Rusia telah bernegosiasi untuk mendapatkan tax holiday. Proyek ini masih berjalan sesuai rencana," kata pejabat yang mengawasi proyek tersebut dan berbicara dengan syarat anonim.

Baca juga: Penyebab Idul Adha di Indonesia dan Arab Saudi Berbeda, Kemenag RI: Berkaitan dengan Letak Geografis

Baca juga: Persempit Kesempatan Calo dan Mafia Tanah, Hadi Tjahjanto Minta Kantor BPN Sabtu-Minggu Tetap Buka

Kedua BUMN tersebut sebelumnya telah membentuk perusahaan patungan berbasis di Jakarta, PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia, yang akan mengelola New Grass Refinery Root (NGRR) Jawa Timur di Tuban dan memiliki produksi 229.000 barel per hari yang terdiri dari bensin, solar dan bahan bakar jet.

Tahap perencanaan pra-proyek telah selesai untuk 16 miliar dolar AS atau sekira Rp200.000 triliun, yang akan menjadi 45 persen dimiliki oleh Rosneft dan 55 persen oleh Pertamina.

Meskipun demikian, Kepala Eksekutif Pertamina Nicke Widyawati tidak menanggapi permintaan The Straits Times untuk memberikan komentar terkait informasi ini.

Jika selesai, proyek ini akan sangat membantu Indonesia mengurangi ketergantungan pada bahan bakar impor yang harganya terus meningkat.

Pemerintahan Jokowi telah menggunakan lebih banyak subsidi energi untuk menjaga harga bahan bakar tetap terjangkau.

Ini merupakan sebuah langkah populis yang dipandang perlu oleh para pengamat untuk menjaga stabilitas sosial dan politik karena banyak dari 270 juta penduduk Indonesia masih belum pulih dari dampak pandemi Covid-19.

Untuk membuat harga bahan bakar terjangkau, pemerintah telah meningkatkan subsidi energi tahun ini menjadi Rp502,4 triliun, dari yang semula dianggarkan Rp152,2 triliun.

Pada hari Jumat lalu, Kedutaan Besar Rusia di Jakarta juga mengatakan Presiden Vladimir Putin menawarkan agar Kereta Api Rusia berinvestasi di ibu kota baru Indonesia di Kalimantan.

Pemerintah Indonesia sebelumnya telah mengundang investor termasuk Abu Dhabi dan Grup Teknologi Foxconn Taiwan untuk membantu membangun ibu kota baru bertenaga energi terbarukan.

Perusahaan energi Rusia juga tertarik untuk datang dan berinvestasi di Indonesia, terutama dalam mengembangkan tenaga nuklir untuk menyediakan listrik, kata Putin selama kunjungan Jokowi ke Moskow pada hari Kamis, menurut pernyataan kedutaan Rusia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved