Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Kabar Artis

Ruben Onsu Idap Empty Sella Syndrome: Penyempitan Sumsum Tulang Belakang, Penyebab Belum Diketahui

Simak sederet fakta Empty Sella Syndrome (ESS), penyakit langka yang diderita presenter Ruben Onsu.

Warta Kota/Arie Puji Waluyo
Ruben Onsu saat ditemui di gedung Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2019). Presenter Ruben Onsu tengah berjuang melawan penyakit langka ia idap, yakni Empty Sella Syndrome (ESS). 

Diketahui, lokasi sella tursika itu berada pada dasar otak.

Mereka yang mengalami Empty Sella Syndrome saat dilakukan rekam kepala, kelenjar puitari awalnya akan terlihat seperti hilang.

Perlu diketahui, sebenarnya kelenjar tersebut tidak hilang.

Pada sebagian kecil orang cairan tulang belakang bisa bocor ke dalam sella tursika.

Penumpukan cairan tulang belakang tersebut menekan kelenjar pituitary, sehingga sepertinya sella tursika kosong.

Hal tersebut membuat seseorang mengalami kondisi Empty Sella Syndrome primer, seperti dikutip dari WebMd.

Sementara kondisi lain muncul karena kelenjar pituitari berukuran terlalu kecil akibat efek dari operasi, radiasi, tumor, maupun cedera kepala serius.

Keadaan itulah disebut Empty Sella Syndrome sekunder.

Empty sella syndrome
Empty sella syndrome (ssl.adam.com)

Baca juga: Sama-sama Sakit, Ruben Onsu Ungkap Penyakit yang Diderita Sarwendah, Ada Kista di Batang Otak

Baca juga: Tak Takut Dijemput Ajal Tiba-Tiba, Ruben Onsu Sudah Siapkan Semua Hal Soal Kematian Termasuk Wasiat

Baca juga: Ruben Onsu Dilarikan ke RS dan Sempat Kritis, Kini Ungkap Penyebab Penyakit yang Dideritanya

2. Gejala

Menurut sumber yang sama, penderita Empty Sella Syndrome jarang ada yang memiliki gejala spesifik.

Namun beberapa di antaranya turut menunjukkan sejumlah gejala.

Mulai dari sakit kepala, tekanan darah tinggi, kelelahan, impotensi pada pria, gairah seks rendah, periode menstruasi tidak teratur, hingga infertilitas.

3. Pengobatan

Meski dinyatakan Empty Sella Syndrome, namun tidak mengalami masalah pada kesehatan maka tidak perlu mendapatkan perawatan intensif.

Tetapi jika mengalami sejumlah gejala berat, dokter pasti akan menyarankan untuk dirawat.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved