Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Maluku Utara Ajak Kades se-Halmahera Utara untuk Berliterasi

Maluku Utara jadi provinsi diurutan terakhir dalam hal berliterasi, karena itu Dinas Kearsipan dan Perpustakaan dorong hal itu dimulai dari desa-desa.

Editor: Munawir Taoeda
TribunTernate.com/Arafik Hamid
MINIM: Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Maluku Utara mengajar seluruh kepala desa di Halmahera Utara untuk berliterasi. Karena menurut data, Maluku Utara berada diurutan paling bawah, dibandingkan provinsi lain dalam berliterasi, Selasa (30/8/2022). 

TRIBUNTERNATE.COM - Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Maluku Utara, Muliyadi Tutupoho ajak Kepala Desa se-Halmahera Utara dorong literasi.

Hal itu disampainya pada Workshop Literasi di gelar ruang metting Fredi Tjandua, Kantor Bupati Halmahera Utara, Selasa (30/8/2022).

"Sebelum mengikuti Worshop Literasi di Maluku Utara, kita gelar pra eventnya dulu, dengan mengundang para Kepala Desa se-Halmahera Utara, "ujarnya, Selasa (30/8/2022).

Menurutnya, Workshop Literasi sangat penting bagi desa, karena literasi di Indonesia, berada di posisi 62 dari 70 negara.

Baca juga: PC NU Tidore Dukung Langkah Polisi Berantas Penyakit Masyarakat

"Bayangkan, literasi Indonesia di posisi ke 62 dari 70 negara, "ungkapnya.

Berdasarkan hasil survey perpustakaan Nasional tahun 2020-2021, literasi Maluku Utara berada diurutan ke 34 dari 34 provinsi.

"berbicara soal literasi, Maluku Utara paling bawah, makanya harus di dorong, sehingga ada peningkatan, "tegasnya.

Bagaimana tidak, perpustakaan yang ada sepi pengunjung.

"Kalau sepi, maka kita sama-sama dorong agar ada peningkatan literasi, "harapnya.

Dari peningkatan literasi ini lah, maka kita memulainya dari desa-desa.

"Literasi ini bukan hanya sekedar membaca buku, tetapi literasi dalam aspek berdaya saing, "katanya.

Literasi harus digerakkan bersama, mulai dari provinsi sampai desa, untuk meningkatkan minat.

"Literasi ini perlu, maka ada keterlibatan kepala-kepala desa dan stekholder, punya tanggung sama dalam mendorong literasi, "desaknya.

Baca juga: Harga Rempah Ternate Hari Ini, 30 Agustus 2022: Pala Masih Rp 90 Ribu per Kilogram

Sejauh ini, ada desa yang memiliki perpustakaan, namun sepi pengunjung. Bahkan ada desa yang tidak memiliki itu.

Olehnya itu, ada upaya dan inovasi desa harus dilakukan, terutama pada pendidik, dan masyarakat untuk dorong berliterasi.

"Kalau hanya ada buku di perpustakaan, pasti sedikit yang baca, Karena itu, perlu ada inovasi agar ada semangat untuk berliterasi, "tukasnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved