Liga Inggris
Liverpool Incar Ibrahim Sangare, Siap Saingan dengan West Ham dan AC Milan Rogoh Kocek Rp 533 Miliar
Liverpool bakal bersaing dengan sesama tim Liga Premier, West Ham United, yang kabarnya juga tertarik pada pemain Pantai Gading itu.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Raksasa Liga Inggris, Liverpool, tertarik untuk merekrut gelandang PSV Eindhoven, Ibrahim Sangare.
Tak sendiri, Liverpool harus siap bersaing dengan West Ham United dan AC Milan yang kabarnya juga menginginkan tanda tangan Ibrahim Sangare.
Artinya Liverpool dan saingannya harus siap untuk segera menggelontorkan dana sekitar Rp 533 miliar jika ingin menyegel Ibrahim Sangare.
Baca juga: Lepas Sadio Mane, Liverpool Kini Harus Terima Konsekuensi: Statistik Pressing Anjlok
Dikutip TribunTernate.com dari rousingthekop.com, ketertarikan Liverpool pada Ibrahim Sangare ini berdasarkan Calciomercato.
Calciomercato mengklaim bahwa The Reds tertarik dengan pemain berusia 24 tahun itu.
Baca juga: Liga Champions: Head-to-Head Napoli vs Liverpool, Berikut Prediksi Skor hingga Susunan Pemain
Liverpool kabarnya juga menjadikan Sangare sebagai opsi pada bursa transfer.
Liverpool bakal bersaing dengan sesama tim Liga Premier, West Ham United, yang kabarnya juga tertarik pada pemain Pantai Gading itu.
AC Milan pun kedapatan mengikuti perkembangan Sangare sepanjang musim panas lalu.
Liverpool Incar Sangare
Ini bukan pertama kalinya nama Sangare dikait-kaitkan dengan Liverpool.
Pada bulan Mei lalu, Voetbal International mengklaim bahwa pihak Liverpool selalu mengawasi perkembangan Sangare dengan maksud ingin merekrut.
Dalam laporan yang sama, pemain PSV itu disebut punya klausul pelepasan sekitar 31 juta poundsterling atau Rp 533 miliar.
Kini Liverpool pun masih mencari tambahan pemain untuk lini tengah, Sangare bisa jadi pilihan yang tepat.
Baca juga: Lewandowski Pencetak Gol Terbanyak Liga Spanyol di Tengah Insiden Penonton Laga Cadiz Vs Barcelona
Dana sebesar Rp 533 miliar tentunya tidak akan mengganggu keuangan klub.
Sangare pun dipastikan bakal tertarik untuk bergabung Liverpool.
Pemain Pantai Gading ini punya pengalaman di liga Eropa dan internasional.
Masih banyak ruang bagi pemain 24 tahun ini untuk terus mengembangkan bakatnya.
Sebagai gelandang tengah dengan kemampuan yang mumpuni, Sangare bisa bekerjasama dengan baik bersama Fabio Henrique Tavares.
Terlepas dari seberapa inginnya Liverpool mengikat kontrak dengan Sangare, sepertinya The Reds harus menunggu.
Urusan penandatanganan peminjaman Arthur Melo di akhir musim panas membuat kebutuhan akan gelandang jadi kurang mendesak.
Tapi bisa jadi pada Januari 2023 nanti, Liverpool akan segera melakukan negosiasi dengan PSV.
Liverpool Lepas Sadio Mane
Sejak kampanye musim 2022-2023 dimulai, Liverpool masih belum menunjukkan performa yang mumpuni di beberapa laga pertamanya.
Sang pelatih, Jurgen Klopp, pun berusaha untuk menemukan solusi atas awal buruk Liverpool di musim ini.
Liverpool semakin tertatih-tatih dalam kampanye musim 2022-2023 saat harus takluk di hadapan Napoli dengan skor 1-4 dalam Fase Grup A Liga Champions pada Rabu (7/9/2022) lalu.
Bisa dibilang, jika Jurgen Klopp gagal memperbaiki performa buruk saat ini, maka tampaknya tim Merseyside itu tak lagi menantang untuk Liga Premier, Liga Champions, atau bahkan trofi utama lainnya.
Kepergian Sadio Mane yang berlabuh ke Bayern Munich disebut sebagai perbedaan mencolok antara performa Liverpool pada musim ini dan musim sebelumnya.
Lagi-lagi, melepas Sadio Mane disebut sebagai keputusan yang salah, dan Liverpool kini mengalami konsekuensinya.
Selain itu, mantan rekan sesama penyerang Sadio Mane di Liverpool, Mohamed Salah, juga tidak sedang berada di performa terbaik.
Bahkan, Mohamed Salah juga kepayahan untuk menunjukkan tampilan yang konsisten dan itu terlihat dari catatan dua gol dari enam penampilan pembukaan liga musim ini.
Sementara secara individu, para pemain penyerang Liverpool dinilai sudah gagap, mereka gagal melakukan sinkronisasi bersama sebagai unit penyerang, dikutip dari Mirror.
Sejak kepergian Sadio Mane, statistik pressing The Reds turun drastis.
Sepanjang musim lalu, The Reds menghasilkan sekitar 141 pressing per pertandingan liga - 45 di antaranya terjadi di sepertiga akhir lapangan.
Namun, pada musim ini, angka-angka itu jauh lebih rendah, yakni hanya 113 pressing per pertandingan di Liga Premier dengan 33 di antaranya yang berasal dari pemain penyerang tim.
Meski baru enam pertandingan yang berjalan, itu sudah cukup menunjukkan tren yang sangat mengkhawatirkan bagi Liverpool.
Rupanya, Jurgen Klopp juga sudah diperingatkan tentang konsekuensi khusus jika dia membiarkan Sadio Mane meninggalkan Liverpool.
Mantan bek Manchester United, Gary Neville, adalah penggemar berat kemampuan pemain Senegal itu untuk memberikan pressing.
Berbicara setelah kemenangan tahun 2020 melawan Chelsea, Gary berkata: "Sebagai permulaan, kami kagum dengan Sadio Mane. Dia adalah bakat yang luar biasa, tingkat performanya juga sama luar biasanya."
“Dia menekan, dia menyerang, dia melakukan semua yang kamu ingin setiap pemain sepak bola lakukan, dengan dan tanpa bola,"
“Dia memberikan bola. Dan lihat reaksinya saat melepaskan bola; kemarahan, antisipasi. Lupakan Kepa, kami tahu dia mengambil peluang."
"Sadio Mane tahu dia mengambil peluang. Ini adalah performa brilian dari sang penyerang Liverpool," kata Gary saat itu.
Sementara absennya penyerang di lini serang Liverpool tentu terasa dari sudut pandang menyerang.
Catatan gol pemain berusia 30 tahun asal Senegal itu menjadi kehilangan paling nyata yang dirasakan Liverpool sebagai akibat dari kepergiannya.
Sadio Mane mencetak 23 gol untuk Liverpool musim lalu - musim paling produktif kedua sepanjang karirnya di Anfield.
Sementara tim Merseyside ini telah berusaha menjembatani kesenjangan itu dengan mendatangkan mantan pemain depan Benfica, Darwin Nunez.
Namun, Darwin yang berasal dari Uruguay itu baru mencetak satu gol Liga Premier sejauh ini.
Sementara itu, Sadio Mane menikmati awal yang mulus di kandang barunya, Allianz Arena, dengan lima gol dalam delapan penampilan pertamanya musim ini.
Meski demikian, masih perlu dilihat apakah Jurgen Klopp benar-benar menyesali konsekuensi dari perginya Sadio Mane.
Akan tetapi, tidak dapat disangkal bahwa kepindahan Sadio Mane dari Anfield telah secara langsung berkontribusi pada awal musim yang mengecewakan bagi Liverpool.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila, Rizki A.)