Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Remaja 17 Tahun Tewas saat Ujian Silat, Korban Dianiaya hingga Masuk ICU, Ayah Dibohongi Senior

Seorang remaja berinisial ARA (17) dianiaya hingga tewas di perguruan silat di Sidoarjo.

Editor: Ifa Nabila
preventionweb.com
Ilustrasi penganiayaan. Seorang remaja berinisial ARA (17) dianiaya hingga tewas di perguruan silat di Sidoarjo. 

TRIBUNTERNATE.COM - Aksi penganiayaan berujung pembunuhan terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur.

Seorang remaja berinisial ARA (17) dianiaya hingga tewas.

Korban tewas saat menjalani ujian silat dan sempat dirawat di ICU.

Baca juga: Anak Bunuh Ibu Kandung, Disebut Telat Minum Obat hingga Kesaksian Warga soal Sosok Pelaku: Kaget

Ayah korban pun dibohongi para senior korban di perguruan silat tersebut.

Kini, polisi sudah menetapkan empat orang tersangka.

Baca juga: Polwan Selingkuh dengan 2 Polisi, Terbongkar Fakta Suami yang Juga Polisi Hobi Mabuk dan KDRT

Mereka terbukti melakukan tindak kekerasan hingga menewaskan korban.

Kini para tersangka sudah diamankan dan ditahan oleh Polresta Sidoarjo.

Berikut sejumlah fakta remaja tewas dianiaya saat ujian silat di Sidoarjo dirangkum Tribunnews.com, Rabu (21/9/2022):

Orangtua korban dibohongi

Kasus ini bermula saat Ayah ARA, Dedik Hainul Akbar (43) mendapati sang anak dalam kondisi tak sadarkan diri.

Korban ketika itu terbaring lemah di ruang ICU RSUD Sidoarjo.

Dedik yang merasa curiga lantas bertanya kepada pelatih dan senior dari korban.

Baca juga: Polwan Selingkuh dengan 2 Polisi Sekaligus, Suami Sah yang Juga Polisi Nekat Aniaya Istri

Mereka menyebut korban pingsan karena kelelahan setelah berlari saat ujian kenaikan tingkat (UKT) sebuah perguruan silat.

"Saya tanya kok bisa pingsan, mereka menjawab kecapaken setelah berlari," kata Dedik, dikutip dari Kompas.com.

Dedik melanjutkan ceritanya, ia tidak begitu saja percaya.

Terlebih saat dirinya melihat hidung korban mengeluarkan darah.

Dedik lantas kembali bertanya apakah ada kontak fisik saat ujian.

Lagi-lagi pelatih dan senior menjawab tidak ada.

Baca juga: Brimob Tembak Warga hingga Tewas di Buru, Brigpol AB Angkuh Ancam Korban saat Adu Mulut

Belakangan pengakuan tersebut adalah kebohongan.

"Tim medis mengatakan bahwa ada penyumbatan di saluran pernapasannya," kata Dendik.

Korban yang dirawat kondisinya semakin memburuk hingga dinyatakan meninggal pada Minggu (11/9/2022) lalu.

Dedik selanjutnya melaporkan kematian sang anak ke polisi.

Empat orang jadi tersangka

Kapolresta Sidoarjo Komisaris Besar Polisi, Kusumo Wahyu Bintoro menjelaskan, pihaknya sudah menetapkan empat orang jadi tersangka.

Mereka merupakan satu koordinator kepelatihan dan tiga lainnya adalah penguji kenaikan tingkat.

Identitas keempatnya yakni EAN (25), MAS (16), FLL (19) dan MRS (18).

Para tersangka terbukti melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.

Korban diketahui menerima tendangan dan pukulan saat ujian silat.

Hal ini diperkuat dengan hasil autopsi terhadap jenazah korban.

"Kesimpulan pemeriksaan luar ditemukan luka memar pada wajah kanan dan kiri, luka memar dada dan luka lecet dada.

Lalu pemeriksaan dalam ditemukan pendarahan pada kelenjar perut serta memar di hati," kata Kusumo dalam video yang diunggah akun Instagram @polresta_sidoarjo.

Para tersangka dijerat pasal 80 ayat (3) Jo. 76C UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI No. 23 Tahun 2022 tentang Perlindungan Anak atau Pasal 170 ayat (2) ke tiga KUHP.

Dengan ancaman hukuman pidana penjara penjara 15 tahun.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan) (Kompas.com/Muchlis)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fakta-fakta Remaja Tewas Dianiaya saat Ujian Silat di Sidoarjo, Orangtua Korban Sempat Dibohongi

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved