Pemilik Paket yang Meledak di Asrama Polisi Sukoharjo hingga Bikin Bripka Dirgantara Luka 70 Persen
Inilah asal muasal paket yang meledak di Asrama Polisi (Aspol) Grogol Indah, Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah.
"Saat itu proses pindahan, (lokasi) dari Polres Solo lama ke Polresta baru. Jadi mungkin inisiatif bawa pulang, mungkin keingat ada BB (barang bukti) dibakar, akhirnya meledak," jelas Luthfi, Senin.
Kendati demikian, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait alasan Bripda Dirgantara membawa paket tersebut.
Kesalahan prosedur
Bripda Dirgantara diduga melakukan kesalahan prosedur sehingga menyebabkan bahan petasan yang disimpan itu meledak.
Setelah melakukan razia, barang bukti itu diduga tidak diserahkan ke satuan tahanan dan barang bukti (Tahti) Polresta Solo, sehingga mengakibatkan terjadinya ledakan tersebut.
Plt Kapolresta Solo Kombes Pol Alfian Nurrizal mengatakan, prosedur yang diterapkan oleh Bripda Dirgantara melenceng dari aturan yang diterapkan.
"Itu tidak sesuai, karena sudah ada Kasat Tahti untuk mengumpulkan barang bukti," jelas dia.
Saat ini korban Bripda Dirgantara belum sadarkan diri dan belum bisa dimintai keterangan sehingga belum bisa dilaksanakan interogasi atas kejadian tersebut.
Namun, setelah kondisi korban sudah sehat pihaknya akan segera meminta keterangan.
"Korban sedang mengalami luka bakar sehingga kita tidak bisa minta keterangan. Dimungkinkan pada saat itu karena gedung Polresta Surakarta sedang dibangun sehingga diamankan terlebih dahulu. Nah, itu tapi lebih jelasnya nanti kita minta keterangan pada saat korban sudah sehat," kata dia.
Kondisi korban
Akibat ledakan tersebut, kondisi korban mengalami luka bakar total 70 persen.
Dengan bagian atas 30 persen, termasuk wajah korban. Saat ini, korban sedang dalam penanganan secara insentif di ruang ICU di Rumah Sakit Moewardi.
Alfian mengatakan, korban mengalami luka bakar serius pada sebelah kaki kiri dan juga bagian atas.
"Pihak dokter anestesi untuk mengurangi rasa sakitnya oleh pihak kedokteran. Saat ini yang kami dapat laporan observasi dari rumah sakit atau dokter ya saat ini di ruang intensif itu di ruang ICU," jelasnya