Kelakar Graham Potter saat Disebut Wajahnya 'Makin Glowing' sejak Jadi Pelatih Chelsea
Graham Potter menyebut ada orang yang memuji wajahnya semakin bersinar ketika menjadi pelatih The Blues.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Pelatih Chelsea, Graham Potter, menyebut ada orang yang memuji wajahnya semakin bersinar ketika menjadi pelatih The Blues.
Tak hanya perannya sebagai juru taktik, kini penampilan Graham Potter pun menjadi sorotan.
Dikutip TribunTernate.com dari bbc.com, bahkan pakaian yang dipakai Graham Potter pun turut dibahas dalam wawancara.
Baca juga: Chelsea Permalukan AC Milan, Aubameyang Kesayangan Thomas Tuchel Makin Klop dengan Graham Potter
"Seseorang bilang pada saya beberapa hari yang lalu bahwa saya 'semakin bersinar'," ujar Graham Potter.
Graham Potter menyebut mungkin dirinya seperti minuman wine di mana semakin tua umur wine semakin enak.
Baca juga: Aubameyang Makin Gacor saat Lawan AC Milan, Eks Kiper Chelsea Tidak Kaget: Dia Memang Berkualitas
"Saya tidak tahu apa maksudnya. Tapi sepertinya wajah saya semakin tua seperti wine," candanya.
Potter tak memungkiri, posisinya sebagai pelatih Chelsea membuat wajahnya semakin terkenal dan sering muncul di televisi.
Pelatih 47 tahun itu mengaku masih terkejut bahwa dirinya sekarang seterkenal itu.

Graham Potter Termasuk Pelatih Terbaik
Legenda Manchester United, Roy Keane, menyebutkan tiga teratas pelatih terbaik baginya dalam Liga Inggris.
Di antara tiga teratas pelatih terbaik itu disebutkan pula nama pelatih baru Chelsea, Graham Potter.
Dikutip TribunTernate.com dari metro.co.uk, Roy Keane malah tidak menyebutkan pelatih mantan klubnya, yakni Erik ten Hag.
Baca juga: 3 Pelatih Terbaik Menurut Legenda Man United, Ngaku Suka Graham Potter meski Dihujat, Ini Alasannya
Ten Hag bergabung di Old Trafford dari Ajax pada musim panas lalu dan menjadi pelatih Manchester United pertama yang kalah pada dua pertandingan pertama sejak John Chapman pada November 1921 silam.
Namun, Ten Hag masih bisa membalikkan keadaan dengan empat kemenangan berturut-turut meski kemudian kalah 6-3 saat melawan Manchester City.
Skuad Setan Merah kemudian kembali bangkit dan mengalahkan Everton hingga kini berada di urutan kelima di Liga Inggris setelah delapan pertandingan.
Keane, dalam wawancara Monday Night Football, menyebut Pep Guardiola sebagai pelatih favorit pertamanya.
Baca juga: Graham Potter Dihujat Tak Mainkan Aubameyang hingga Sterling: Chelsea Tetap Bisa Bantai Wolves
Menurutnya, meski seolah wajar jika kondisi di Manchester City membuat Guardiola lebih mudah membawa kesuksesan pada skuadnya, namun Keane tak sependapat.
"Manajer yang saya suka? Saya selalu senang melihat Pep," ujar Keane.
"Saya menyorot apa yang dia lakukan untuk tim. Saya tahu orang-orang bilang dia selalu bekerja dengan para pemain bagus di klub besar dengan dana yang besar."
"Namun dia masih beperan besar untuk tim, mengaturnya dan menemukan gaya dalam bermain," paparnya.
Kemudian yang kedua adalah Thomas Frank yang mana Keane pernah bertemu dan menyebutnya sosok yang baik.
"Saya suka manajer Brentford, Thomas Frank. Saya suka dia. Saya suka pembawannya. Bahkan ketika mereka berada di Championship, saya bertemu dengannya. Dia sosok yang sangat baik," paparnya.
Kemudian yang ketiga adalah Graham Potter yang membuat Keane senang saat dia hadir di Chelsea.
"Saya suka Graham Potter di Chelsea. Saya suka cara timnya bermain, saya suka cara dia tampil di media, saya senang dia mendapat kesempatan di klub besar seperti Chelsea," paparnya.
Keane tak memungkiri ada pro kontra dengan kedatangan Potter di Chelsea, namun sejauh ini kinerja pelatih baru The Blues itu bagus.
"Ada banyak omongan tentang apakah dia bisa mengelola klub besar dan ego besar dan hal-hal lainnya, tapi berilah dia kesempatan. Kini dia beradaptasi dengan sangat baik."
"Setiap kali dia berbicara dalam wawancara, saya pikir pembawaannya sangat baik," jelasnya.
Graham Potter Kerap Dihujat
Graham Potter sempat dihujat setelah Chelsea membantai AC Milan 3-0 dalam Liga Champions pada Kamis (6/10/2022) WIB.
Kemudian skuad Graham Potter juga mempermalukan Wolves dengan skor yang sama di Liga Inggris pada Sabtu (8/10/2022) WIB.
Graham Potter kini sedang dalam situasi begitu bersemangat mendampingi anak asuhnya untuk bangkit.
Dikutip TribunTernate.com dari bbc.com, Graham Potter sadar bahwa kedatangannya menggantikan Thomas Tuchel pada awal September lalu adalah hal yang mengejutkan.
Sejumlah ide yang dipraktikkan Graham Potter pada anak buahnya pun kerap mengundang pertanyaan hingga hujatan.
"Ini menarik. Ini adalah minggu yang sangat kuat. Rasanya tidak mudah, pertanding pada Rabu dan Sabtu. Salut untuk para pemain," ujar Potter setelah Chelsea mengalahkan Wolves.
Hingga kini mantan pelatih Brighton itu sudah mulai bisa menyatu untuk menggerakkan timnya mempertahankan tren positif.
Laga melawan Wolves itu berhasil ditutup dengan kemenangan melalui gol dari Kai Havertz, Christian Pulisic, dan Armando Broja.
Saat memimpin skuad The Blues selama sebulan terakhir ini, Potter membuat sejumlah perubahan, di antaranya memainkan Connor Gallagher.
Serta yang terbaru adalah tidak memainkan Pierre-Emerick Aubameyang dan Raheem Sterling.
Ia malah lebih memilih Armando Broja dan Carney Chukwuemeka dari bangku cadangan.
Potter menyadari bahwa tindakannya ini menimbulkan pro kontra, namun ia ingin membuktikan kekuatan Chelsea.
"Para pemain Liga Inggris inginnya bermain setiap minggu," ujar Potter.
"Kalian hanya bisa memilih 11 pemain sedangkan skuad terdiri dari 20 orang, jadi pastinya akan ada kekecewaan," sambungnya.
Potter mengedepankan kerjasama dalam tim melalui komunikasi yang terbuka.
"Bagaimana kalian bereaksi terhadap itu sebagai anggota tim sangatlah penting. Yang bisa kalian lakukan adalah untuk berkomunikasi sejujur-jujurnya," paparnya.
Sejauh ini, Potter cukup puas dengan performa para pemainnya dan berharap solidnya Chelsea akan terus membawa perubahan baik.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)