Dipecat Todd Boehly dari Chelsea, Thomas Tuchel Beri Nasihat ke Graham Potter: Kurang Galak?
Meski sudah dipecat Todd Boehly dari posisi pelatih Chelsea, Thomas Tuchel masih memperhatikan mantan klub asuhannya itu.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Meski sudah dipecat Todd Boehly dari posisi pelatih Chelsea, Thomas Tuchel masih memperhatikan mantan klub asuhannya itu.
Terlebih kini kondisi Chelsea tengah mengkhawatirkan setelah kalah tiga dari empat laga terakhirnya.
Thomas Tuchel pun memberi nasihat pada penerusnya, Graham Potter.
Baca juga: Thomas Tuchel Wanti-wanti Graham Potter setelah Chelsea Kalah Terus: Tidak Ada yang Percaya Proses
Baca juga: Chelsea Bikin Ketar-ketir Hadapi Newcastle, Pakar Tak Bisa Bayangkan Skuad Graham Potter Menang
Thomas Tuchel menyebut, lama-lama tak akan ada yang percaya pada proses jika prosesnya berupa tren negatif.
Dikutip dari dailymail.co.uk, pelatih asal Jerman ini memang lebih tahu banyak soal Chelsea dibanding orang lain.
Kepelatihan Graham Potter kini bikin cemas lantaran tren negatif yang ada.
Ditambah dengan sikap Graham Potter yang malah memuji tim lawan seperti Arsenal dan Manchester City yang sudah mengalahkannya.
Baca juga: Prediksi Skor Newcastle Vs Chelsea dan Lineup: Tim Howe Tak Terkalahkan, Skuad Graham Potter Waswas
Thomas Tuchel menuntut Graham Potter untuk segera menunjukkan hasil dan bukan melulu soal proses.
"Pengalaman saya di Chelsea, Paris, Dortmund, dan Mainz, ini tentang hasil," ujar Tuchel pada Ayurvedic Healing & Beyond Podcast.
"Anda bisa mengalami satu kekalahan, dalam waktu yang singkat, tapi jangan terlalu lama, bisa-bisa tidak ada orang yang percaya prosesnya lagi," pesannya.
Thomas Tuchel tak menampik, memang penting untuk perkembangan para pemain jika memperhatikan proses sehari-hari.
Baca juga: Graham Potter Kurang Galak: Cocok di Brighton, Terlalu Lembek di Chelsea Bikin Gampang Dibantai
Maka dari itu, ia memberi nasihat pada Graham Potter agar proses sehari-hari itu berujung pada hasil.
"Untuk mengutamakan proses pada proses sehari-hari ini yang paling penting."
"Saya mencoba untuk benar-benar tegas dan disiplin dengan para pemain, tepat waktu, ramah, saling menghormati, selalu siap, dan berikan yang terbaik," pesannya.
Graham Potter pun menyadari jika posisinya di Chelsea memang berat dibandingkan di Brighton & Hove Albion.
Namun ia menganggap dirinya masih dalam proses untuk menuju keberhasilan.
Baca juga: Gerard Pique Pensiun, Bernardo Silva Bakal Hengkang dari Man City ke Barcelona?

Graham Potter Kurang Galak?
Graham Potter disebut kurang galak sebagai pelatih.
Graham Potter kurang agresif untuk kelas pelatih klub sebesar Chelsea.
Sedangkan sifat Graham Potter yang cenderung lembek hanya cocok jika dirinya masih berada di Brighton & Hove Albion.
Hal ini membuat Chelsea menjadi mudah untuk dibantai klub-klub besar lainnya.
Baca juga: Guardiola Biasanya Bebaskan Pemain Man City Pilih Klub, Bakal Lepas Bernardo Silva ke Barcelona?
Kritikan ini disampaikan oleh bintang Everton, Andros Townsend.
Dikutip dari talksport.com, Andros Townsend membandingkan Graham Potter dengan pelatih lainnya.
Mulai dari pendahulunya, Thomas Tuchel, pelatih Liverpool Jurgen Klopp atau pelatih Manchester City Pep Guardiola.
Townsend berpendapat, Graham Potter harus banyak belajar dari sesama pelatih klub besar.
Saat ini, Graham Potter masih terlalu tenang untuk ukuran pelatih klub sebesar Chelsea.
Graham Potter mengawali kariernya di Chelsea dengan cukup baik namun tren positif itu mulai menurun akhir-akhir ini.
Baca juga: Graham Potter Diminta Todd Boehly Ikuti Gaya Lampard: Agar Chelsea Tak Ulangi Kesalahan Liverpool
"Ketika saya melihat Antonio Conte, ketika saya melihat Thomas Tuchel, Jurgen Klopp, dan Pep Guardiola, mereka mudah panik, mereka membuat pemain menendang setiap bola dan menentang setiap keputusan," ujar Townsend.
"Mereka kejam dalam apa yang mereka coba lakukan dan mereka coba capai," sambungnya.
Townsend menyebut, Potter tak bisa terus-terusan memandang segalanya dengan terlalu positif.
"Saya berpikir Graham tidak boleh terus muncul dan mengatakan bahwa mereka telah dikalahkan oleh tim yang lebih baik dan akan belajar dari mereka."
"Anda tidak dapat terus melakukan itu di Chelsea. Anda masih bisa berlaku demikian jika masih di Brighton," tegasnya.
Potter harus segera mengubah sikapnya jika ingin menjadi pelatih yang sukses di klub besar.
"Sikap itu harus dihilangkan, sikap di mana ingin membuat semua orang bersatu dan membuat semua orang bahagia."
"Menurut saya, jika ingin menjadi pelatih yang sukses di liga ini, dia harus mengembangkan sikap lebih kejam dari apa yang sudah dilakukannya di Chelsea."
"Untuk saat ini, saya melihat mereka dan menurut saya mereka cukup mudah dikalahkan," paparnya.
Saat ini, Potter disebut masih terjebak dalam mode Brighton dan belum berubah ke mode Chelsea.
"Itulah yang selama ini dia lakukan tapi dia harus segera menemukan sesuatu yang lain untuk memicu sisi terbaik dari para pemain terbaik, untuk mendapatkan lebih banyak dari anak asuhnya," pesannya.
Guardiola Percaya Graham Potter
Chelsea mengalami kekalahan tiga kali nyaris berturut-turut.
Performa Chelsea yang semakin memburuk membuat posisi sang pelatih, Graham Potter, terancam.
Meski tren menjadi negatif, pelatih Manchester City, Pep Guardiola tetap yakin pada Graham Potter.
Menurut Pep Guardiola, Graham Potter masih butuh waktu untuk menunjukkan performa terbaiknya sebagai pelatih.
Diketahui, Chelsea baru saja dibantai Brighton dengan skor 4-1, kemudian sempat mengalami kemenangan 2-1 atas Dinamo Zagreb.
Dan berlanjut pada tren kekalahan, yakni 0-1 melawan Arsenal dan 2-0 melawan Manchester City.
"Jika Chelsea mau menerima saran sederhana saya, beri dia waktu dan dia akan melakukannya dengan baik," pesan Guardiola, dikutip dari metro.co.uk.
Guardiola menyorot performa Potter saat masih menjadi pelatih Brighton yang baginya cukup mengagumkan.
"Mereka mendapat hasil yang bagus ketika mereka bermain, ketika saya melihat pertandingan melawan Brighton saat mereka kalah, saya melihat banyak hal yang saya ingat dari eranya di Brighton."
"Tapi dia butuh waktu, semua orang butuh waktu," tegasnya.
Bagi Guardiola, kelihaian Potter dalam melatih Chelsea tidak bisa tampak begitu saja.
"Tidak ada orang yang sukses sejak hari pertama atau kedua, saya sangat mengagumi kinerjanya," puji Guardiola.
"Apa yang dia lakukan di Brighton sangatlah luar biasa dan saya cukup yakin seiring berjalannya waktu dia akan melakukan pekerjaannya dengan baik, saya tak ada keraguan."
"Dia adalah salah satu pelatih terbaik di liga ini dari sudut pandang saya," pujinya lagi.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)