Piala Dunia Qatar 2022
Media Cina Sensor Wajah Para Penonton Piala Dunia gegara Tak Pakai Masker, Masih Dibayangi Covid-19
Tampaknya pemerintah Cina memang masih dibayangi Covid-19 yang memang belum berakhir.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Ada tindakan unik yang dilakukan media di Cina terkait dengan Piala Dunia Qatar 2022.
Yakni menyensor para penonton Piala Dunia lantaran kebanyakan sudah tidak memakai masker.
Tampaknya pemerintah Cina memang masih dibayangi Covid-19 yang memang belum berakhir.
Baca juga: Syarat Nonton Piala Dunia Qatar 2022 saat Pandemi Covid-19: Apa Masih Perlu PCR, Vaksin, dan Masker?
Baca juga: Fans Serbu Lapangan Kibarkan Bendera LGBT di Laga Portugal Vs Uruguay, Ternyata Bawa Pesan Lain
Dikutip dari marca.com, pemandangan orang-orang bisa menikmati momen Piala Dunia dengan bebas tanpa masker memicu kemarahan warga Cina.
Warga Cina lelah dengan aturan pemerintah yang masih ketat terkait pandemi.
Para pengguna media sosial dari Cina mengeluh mengapa orang-orang di Qatar bisa begitu bebasnya sementara mereka masih ada pembatasan.
Mereka pun memprotes kebijakan nol-Covid oleh Presiden Xi Jinping.
Editor situs China Sports Insider, Mark Dreyer, mencatat bahwa tampilan close-up para pemain dan pelatih diganti dengan gambar para penonton yang disensor.
Baca juga: Penonton Piala Dunia 2022 Turun ke Lapangan Kibarkan Bendera LGBT saat Match Portugal Vs Uruguay
Memang, di acara olahraga, pihak penyiaran memiliki pilihan sudut pengambilan gambar serta melakukan penundaan siar.
Sehingga tayangan pun bisa diedit dengan cepat sebelum sampai kepada masyarakat.
Hanya beberapa minggu setelah Xi Jinping menjabat periode ketiganya, Piala Dunia hadir di saat Cina masih dalam kondisi belum stabil.
Jumlah kasus infeksi virus corona mencapai rekor tinggi dan membuat terjadinya pembatasan di sejumlah daerah.
Pembatasan ini memicu bentrokan, di antaranya di Shanghai, yang melibatkan ratusan pengunjuk rasa.
Baca juga: Kewajiban Utama Guardiola setelah Perpanjang Kontrak Man City: Pertama Kali Menangkan Liga Champions
Syarat Nonton Piala Dunia di Tengah Pandemi
Piala Dunia 2022 di Qatar diselenggarakan saat pandemi Covid-19 belum mereda.
Lalu, apa sajakah syarat untuk bisa menonton Piala Dunia 2022 di Qatar?
Apakah masih perlu surat keterangan negatif Covid-19 hingga sertifikat vaksin?
Dikutip dari aljazeera.com, pengemar sepak bola yang bepergian ke Qatar tidak perlu lagi menunjukkan hasil tes negatif Covid-19.
Mereka juga tidak perlu lagi mendaftar di aplikasi pemerintah bernama Ehteraz.
Pemerintah Qatar telah membuka sebagian besar pembatasan perjalanan terkait Covid-19 sejak dimulainya Piala Dunia pada 20 November 2022.
Mulai 1 November, pelancong tak perlu lagi menunjukkan hasil tes PCR atau rapid antigen untuk memasuki negara tersebut.
Status hijau di aplikasi Ehteraz hanya diperlukan jika pengunjung ingin mengakses fasilitas kesehatan.
Bahkan, sertifikat vaksin Covid-19 juga sudah tak diperlukan untuk masuk Qatar.
Warga dan penduduk asli Qatar juga tak perlu lagi melakukan PCR atau rapid antigen dalam 24 jam setelah kembali dari luar negeri, menurut Kementerian Kesehatan Masyarakat.
Meski demikian, kementerian terkait memberi peringatan bahwa tindakan tertentu akan dilakukan jika situasi pandemi memburuk.
Di antaranya seperti muncul varian baru dengan gejala yang mengancam.
Pemain dan para petugas pertandingan bisa diwajibkan masuk ke 'bio-bubble' jika kasus Covid-19 meningkat dengan ancaman deportasi jika ada yang melanggar.
Persyaratan untuk memakai masker di angkutan umum juga dihapuskan sejak Oktober.
Masker juga sudah tidak diwajibkan untuk dipakai di delapan stadion Piala Dunia.
Polisi Moral Qatar
Sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar selalu menerapkan prinsip-prinsip syariah sesuai kebijakan negaranya.
Aturan-aturan yang ditegakkan polisi moral atau Gasht-e-Ershad ini ada yang diterapkan khusus warga asli saja, dan ada yang berlaku untuk turis.
Gasht-e-Ershad adalah petugas penegak hukum yang menyamar seperti warga biasa.
Mereka berkeliaran di jalan-jalan untuk memastikan warganya mengikuti aturan yang berlaku.
Dikutip dari marca.com, aturan syariah itu antaranya pelaksanaan salat lima waktu bagi Muslim.
Kemudian dilarang mencuri, berbohong, dan mengonsumsi minuman alkohol.
Ada pula aturan berpakaian yang diterapkan untuk warga asli.
Di antaranya, untuk pria, dilarang bertelanjang dada dan memakai kaos berkerah V neck.
Sedangkan untuk wanita, dilarang memakai baju yang memperlihatkan pundak dan lutut.
Serta wanita diminta untuk tidak mengenakan pakaian ketat.
Ada pula tradisi memberi salam, yakni tangan kanan diangkat untuk menyapa pria dan tangan kanan ditempelkan ke dada untuk menyapa wanita.
Daftar Aturan Piala Dunia Qatar
Ada sejumlah aturan yang hanya ditujukan kepada warga Qatar dan bukan pendatang atau suporter Piala Dunia.
Namun ada juga aturan beserta hukuman yang harus dipatuhi semua orang termasuk pendatang.
Di antaranya sebagai berikut (dikutip dari marca.com)
- Mengonsumsi minuman beralkohol di jalan umum, denda Rp 13 juta hingga penjara
- Mengonsumsi narkoba, denda Rp 13 juta hingga penjara atau deportasi
- Mengotori jalan, denda mulai Rp 43 juta
- Tidak mematuhi aturan berpakaian, larangan masuk ke tempat tujuan
- Aksi LGBT (bermesraan di publik), satu hingga tiga tahun penjara
- Berperilaku cabul, 13 juta hingga enam tahun penjara
- Perselingkuhan, penjara hingga tujuh tahun
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)