Piala Dunia Qatar 2022
Pelatih Inggris Gareth Southgate: Tak Diperkuat Sadio Mane, Senegal Tetaplah Lawan yang Berbahaya
Inggris akan berhadapan dengan Senegal di Al Bayt Stadium pada Minggu (4/12/2022) malam waktu setempat atau Senin (5/12/2022) pukul 02.00 WIB.
TRIBUNTERNATE.COM - Pelatih tim nasional Inggris, Gareth Southgate, mengungkapkan pandangannya tentang Senegal, tim yang akan dihadapinya dalam babak sistem gugur Piala Dunia 2022 Qatar.
Inggris berhasil mengamankan tiket melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan Wales dengan skor 3-0, Selasa (29/11/2022) malam waktu setempat.
Selanjutnya, Inggris akan berhadapan dengan Senegal di Al Bayt Stadium pada Minggu (4/12/2022) malam waktu setempat atau Senin (5/12/2022) pukul 02.00 WIB.
Menurut Gareth Southgate, Senegal adalah lawan yang tangguh meski tidak diperkuat oleh salah satu striker andalannya, Sadio Mane.
"Kami tahu kalau soal peringkat, kami memang yang akan menjadi favorit. Kami harus menghadapinya, tetapi mereka [Senegal] adalah tim yang sangat berbahaya," kata Gareth Southgate, dalam konferensi pers pasca-kemenangan atas Wales, dikutip dari Express.
“Tujuan pertama sudah tercapai. Sampai saat ini kami sangat senang. Bisnis besar dimulai sekarang,” lanjutnya.
Dalam perayaan kemenangan Inggris atas Wales, tak ada alkohol seperti selebrasi pada umumnya, sebab Qatar telah melarang bir dan minuman beralkohol selama gelaran Piala Dunia 2022.
Namun, Gareth Southgate mengaku itu bukan masalah yang besar.
"Kami punya banyak milkshake di hotel, semuanya berbeda, kami menerimanya dan kami menyukai base camp kami," katanya.
Baca juga: Ajang Pembuktian, Kalidou Koulibaly: Tanpa Sadio Mane, Dua per Tiga Dunia Mengira Senegal akan Gagal
Baca juga: Senegal Kalahkan Ekuador 2-1, Aliou Cisse: Saya Dedikasikan Kemenangan Ini untuk Sadio Mane
Baca juga: Tak Ada Sadio Mane dan Mohamed Salah di Piala Dunia 2022, Gary Neville: Saya Benar-benar Sedih
Baca juga: Optimis Meski tanpa Sadio Mane, Aliou Cisse Berharap Senegal Bisa Menangkan Piala Dunia 2022
Strategi Aliou Cisse untuk Senegal yang Tak Diperkuat Sadio Mane
Diketahui, Senegal tetap tampil luar biasa meski tanpa Sadio Mane.
Sadio Mane sendiri mengalami cedera pada fibula kanannya dalam pertandingan Bundesliga antara Bayern Munich vs Werder Bremen awal November lalu, sehingga ia juga harus naik meja operasi.
Akibat cedera ini, Sadio Mane tak bisa membela tim nasionalnya dan harus menepi dari lapangan selama beberapa bulan.
Meskipun demikian, pelatih Senegal, Aliou Cisse, mampu mengembangkan tim yang dapat beradaptasi dan cerdas.
Dalam 3 pertandingan babak penyisihan Grup A yang dilakoni Senegal, Aliou Cisse telah menerjunkan tiga formasi berbeda.
Masing-masing formasi punya karakter respon yang spesifik terhadap ancaman lawan atau membantu kebangkitan tim.

Baca juga: Bertekad Taklukkan Ekuador, Pelatih Senegal: Saya Berasal dari Negara di mana Kami Tak Suka Kalah
Baca juga: Piala Dunia 2022: Senegal Telan Kekalahan 0-2 dari Belanda, Absennya Sadio Mane Begitu Terasa
Baca juga: Senegal akan Lakukan Segalanya untuk Membuat Sadio Mane Bangga di Piala Dunia 2022 Qatar
Saat laga pembuka, Senegal menumpulkan Belanda selama 84 menit di Al Thumama Stadium.
Ketika itu, Aliou Cisse memilih lini tengah yang akrab bagi penggemar Liga Premier, yakni Nampalys Mendy dari Leicester, Idrissa Gueye dari Everton dan Cheikhou Kouyate dari Nottingham Forest.
Hasilnya membuat Belanda kesulitan dalam menerjang pertahanan Senegal.
Belanda hanya mampu mencatatkan 9 tembakan, dibandingkan 14 tembakan yang dilesatkan oleh Senegal, masing-masing tim mampu membuat 3 tembakan tepat sasaran.
Namun, beberapa kesalahan akhir dari Edouard Mendy membuat Senegal kalah 0-2.
Blunder yang dibuat Edouard Mendy pun sempat disentil oleh pelatih Chelsea, Graham Potter.
Akan tetapi, Aliou Cisse dan sang kapten Kalidou Koulibaly, membelanya dalam konferensi pers pra-pertandingan vs Qatar.
"Kami sudah bicara banyak," kata Koulibaly, tentang Edouard Mendy, dikutip dari Mirror.
"Kami bermain di klub yang sama, kami adalah saudara seperjuangan. Dia pemain penting bagi kami, adalah hal normal saat kita harus melewati fase sulit,"
"Sementara kami membutuhkan semua orang untuk memberikan segalanya, saya tidak khawatir. Saya tahu Edou akan berada di puncak permainannya," tegasnya.
Aliou Cisse juga mendukung pernyataan Koulibaly, ia menyatakan menaruh kepercayaan penuh pada "tekad baja" Edouard Mendy meski media mempertanyakan posisinya.
Hingga akhirnya, sang penjaga gawang berhasil menebusnya dengan melakukan penyelamatan luar biasa saat melawan Qatar.
Dalam laga itu, formasi yang dipakai Aliou Cisse cukup konvensional, yakni 4-4-2.
Duo antara Boulaye Dia dan Famara Diedhiou berada di lini serang, hingga akhirnya mereka berhasil mencetak gol saat menghadapi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Kreppin Diatta di sayap kanan dan Ismaila Sarr di sayap kiri diterjunkan untuk meredam dampak absennya Sadio Mane.
Selain itu, dalam pertandingan menang atau kalah melawan Ekuador, Ismaila Sarr kembali ke kiri dalam formasi tiga penyerang saat Aliou Cisse menurunkan Diatta dan Diedhiou dan memilih Iliman Ndiaye, penyerang Sheffield United berusia 22 tahun.
Ini adalah formasi yang mirip dengan permainan Belanda, tetapi dengan penyesuaian di lini tengah dan serangan untuk meraih kemenangan yang dibutuhkan.
(TribunTernate.com/Rizki A)