Liga Inggris
Pemain Chelsea Mulai Kesal dengan Graham Potter: Kok Terlalu Overthinking Pikirkan Hal Ini
Para pemain Chelsea disebut mulai kesal dengan sang pelatih, Graham Potter.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Para pemain Chelsea disebut mulai kesal dengan sang pelatih, Graham Potter.
Hal ini tak lain dari metode Graham Potter dalam memilih starter XI dari skuadnya.
Graham Potter dikenal inkonsisten dalam memilih siapa-siapa saja yang berhak untuk menjadi starter.
Baca juga: Graham Potter Punya Senjata Rahasia di Chelsea untuk Selamatkan Uang Todd Boehly
Baca juga: Kemiripan Calon Erling Haaland-nya Chelsea dan Sang Bintang Man City: Beda tapi Ada Persamaan
Hal ini diungkapkan oleh mantan gelandang Liverpool dan Timnas Inggris, Danny Murphy.
Danny Murphy mengaku menggemari Graham Potter karena kecerdikannya.
"Saya adalah penggemar Potter, bagaimana mungkin kalian tidak mendukung dengan apa yang telah dia capai dalam pertandingan? Saya suka cara dia tampil."
"Dia cerdas, pandai menyampaikan pemikiran, dan dia adalah pesepakbola yang baik."
"Tapi saya pikir akhir-akhir ini dia mulai menunjukkan kurangnya pengalaman mengurus klub besar dan para pemain besar," kritiknya, dikutip dari express.co.uk.
Baca juga: Terbongkar Pengakuan soal Sosok Cristiano Ronaldo: Skuad Portugal Sudah Tidak Menerima CR7 Lagi
Bagi Murphy, langkah Potter itu tidak tepat karena hanya akan membuat para pemain bingung dan tak ada waktu yang cukup untuk adaptasi.
"Seolah kalian menempatkan pasak persegi di lubang bulat yang mana sangatlah aneh. Terlalu memusingkan formasi dan ini sebagian karena Graham Potter menghabiskan hidupnya untuk meraih prestasi sangat tinggi dengan pesaing orang-orang yang memang kurang berprestasi."
"Dia harus menemukan cara untuk secara taktis mengalahkan tim yang lebih baik dari mereka dan membuat rencana setiap saat," sambungnya.
Bagi Murphy, jika ingin menonjol di Liga Inggris, biasanya pelatih akan terpaku pada satu susunan starter dan tidak berganti-ganti seperti Potter.
"Biarkan para pemain membangun hubungan dengan rekannya, membangun kepercayaan diri."
"Setiap kali Anda mengutak-atik tim dengan lima atau enam pemain dan setiap kali Anda mengubah-ubah formasi, para pemain top merasa terganggu. Mereka menjadi kesal," kritiknya.
Baca juga: Guardiola Marah Kalvin Phillips Menggendut dari Piala Dunia, Dikeluarkan saat Man City Vs Liverpool
Mauricio Pochettino Siap Gantikan Graham Potter