Rempah Ternate
Mengenal Cengkeh, Rempah Ternate yang Mendunia
Ada tujuh jenis rempah-rempah yang menjadi kekayaan Indonesia, diantaranya lada, kayu manis, pala, vanila, cengkeh, kunyit, dan jahe.
Penulis: Faisal Amin | Editor: Mufrid Tawary
TRIBUNTERNATE.COM- Indonesia dahulu pernah dikenal sebagai negeri rempah-rempah.
Itu sebabnya mengapa banyak bangsa Eropa jauh berlayar meninggalkan negerinya untuk datang ke Indonesia.
Ada tujuh jenis rempah-rempah yang menjadi kekayaan Indonesia, diantaranya lada, kayu manis, pala, vanila, cengkeh, kunyit, dan jahe.
Salah satu rempah-rempah yang pernah sangat populer yakni Syzygium aromaticum atau dikenal dengan cengkih.
Atau cengkeh merupakan salah satu tanaman rempah yang biasa digunakan sebagai penyedap rasa alami dan pengawet bahan makanan.
Tidak hanya itu, cengkeh juga digunakan dalam industri rokok, minuman, hingga obat-obatan.
Dilihat dari manfaatnya, tak heran jika bangsa Spanyol dan Portugis rela membagi rute untuk mencari keberadaan rempah yang satu ini.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah produksi cengkeh di Indonesia mencapai 135,7 ribu ton pada tahun 2021.
Nilai tersebut turun 2,44 persen dari tahun sebelumnya dimana sebesar 139,1 ribu ton.
Dari Wikipedia, Cengkeh (Syzygium aromaticum) adalah kuncup bunga kering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae.
Cengkeh adalah tanaman asli Indonesia yang banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia.
Cengkih ditanam terutama di Indonesia dan Madagaskar.
Selain itu juga dibudidayakan di Zanzibar, India, dan Sri Lanka.
Cengkih umumnya memiliki musim panen yang bervariasi di negara-negara penghasilnya.
Tumbuhan ini adalah flora identitas Provinsi Maluku Utara.
Cengkeh menjadi salah satu rempah yang dicari oleh bangsa Eropa, tanaman ini tumbuh di kepulauan Maluku, seperti Tidore,Ternate dan Beberapa daerah Lainya
Kemudian, tanaman ini menyebar ke wilayah lainnya di Indonesia.
Pohon cengkih yang dianggap tertua, terdapat di Kelurahan Tongole, Kecamatan Ternate Tengah, sekitar 6 km dari pusat kota Ternate.
Pohon yang disebut sebagai Cengkih Afo ini berumur 416 tahun, tinggi 36,60 meter berdiameter 198 meter dan keliling batang 4,26 meter.
Setiap tahunnya ia mampu menghasilkan sekitar 400 kg bunga cengkih.
Cengkih mulai diperdagangkan ke Tiongkok dari sekitar 500 SM dan ke India dari sekitar 200 SM.
Pada abad yang keempat, pemimpin Dinasti Han dari Tiongkok memerintahkan setiap orang yang mendekatinya untuk sebelumnya menguyah cengkih, agar harumlah napasnya.
Cengkeh, pala dan merica sangatlah mahal pada zaman Romawi.
Cengkeh menjadi bahan tukar menukar oleh bangsa Arab pada abad pertengahan.
Pada akhir abad ke-15, orang Portugis mengambil alih jalan tukar menukar di Samudra Hindia.
Bersama itu diambil alih juga perdagangan cengkeh dengan Perjanjian Tordesillas dengan Spanyol, selain itu juga dengan perjanjian dengan Kesultanan Ternate.
Orang Portugis membawa banyak cengkih yang mereka peroleh dari Kepulauan Maluku ke Eropa.
Pada saat itu harga 1 kg cengkih sama dengan harga 7 gram emas.
Perdagangan cengkeh akhirnya didominasi oleh orang Belanda pada abad ke-17. Belanda membabat pohon-pohon cengkih untuk membatasi produksi cengkih di luar Ambon melalui pelayaran hongi.
Tetapi, akhirnya Prancis berhasil menyelundupkan cengkih ke Mauritius dan akhirnya tersebar pula ke Penang dan Zanzibar.
Hal itu menghancurkan monopoli cengkih oleh Belanda.
Baca juga: Update Harga Rempah Ternate Jumat 20 Januari 2023
Manfaat Cengkeh
Cengkeh yang digunakan selama ini berupa tangkai bunga kering. Selain itu daun cengkeh juga memiliki banyak manfaat.
Cengkeh memiliki manfaat kesehatan, yaitu meredakan sakit perut, batuk berdahak, mengobati sakit gigi atau gusi bengkak.
Khasiat cengkeh juga dapat menghindarkan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk, seperti demam berdarah, malaria, dan sebagainya.
Cengkeh juga digunakan untuk bumbu makanan pedas di Eropa, bahan utama rokok kretek, kecantikan, maupun penambah rasa pada minuman hangat.
selain manfaat diatas , cengkeh dapat diekstak menjadi minyak cengkeh, yang salah satu manfaatnya adalah mengatasi bau mulut.(*)
Sekprov Maluku Utara Samsuddin A Kadir Hadiri Arahan Program Adipura 2025 di Jakarta |
![]() |
---|
Renovasi Kantor DPRD Halmahera Selatan Direncanakan Tahun Depan |
![]() |
---|
5 Titik Jalan di Desa Bobong Taliabu Tergenang Air Pasca Hujan Deras |
![]() |
---|
Melihat Kesiapan Paskibraka Halmahera Timur 2025 Jelang HUT ke 80 RI |
![]() |
---|
Dilaporkan ke Polda Malut atas Dugaan Penganiayaan, Bripda Imam Ancam Lapor Balik Istrinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.