Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Ritual Aneh di Tangerang Dilakukan di Depan Makam Bersama Anjing, MUI: Mereka Tidak Melenceng

Terjadi sebuah ritual aneh di Kabupaten Tangerang, Banten. Tepatnya di Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, dan dilakukan oleh sejumlah warga.

Editor: Ifa Nabila
Tribunnews.com
Video viral di sosial media yang menunjukan aksi sejumlah orang melakukan ritual di depan beberapa makam di Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang. 

TRIBUNTERNATE.COM - Terjadi sebuah ritual aneh di Kabupaten Tangerang, Banten.

Tepatnya di Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, dan dilakukan oleh sejumlah warga.

Video ritual tersebut viral di media sosial dan mendapat tanggapan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tangerang.

Baca juga: Rumah Dukun Pengganda Uang Simpan 23 Kantong Darah: Dipakai untuk Sesajen saat Ritual

Dalam video berdurasi 18 detik itu, memperlihatkan beberapa orang yang terdiri dari pria, wanita, bahkan hingga anak-anak tengah melakukan ritual doa di depan tiga buah makam di dalam sebuah bangunan rumah.

Nampak terlihat seekor anjing berwarna hitam dan putih berukuran cukup besar duduk bersama, dengan sejumlah orang melakukan ritual doa itu.

Terlebih, beredar isu di tengah masyarakat jika para peziarah yang ingin turut serta ikut dalam ritual sesat itu, harus dijilat terlebih dahulu oleh seekor anjing hitam yang ada dalam video.

Aktivitas ritual yang dilakukan dalam video itu terjadi di Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang.

Tanggapan MUI

Sekretaris MUI Kabupaten Tangerang, Nur Alam mengatakan, aktivitas yang dilakukan oleh sejumlah orang di dalam video tersebut dipastikan bukan aliran sesat.

"Pada dasarnya memang kalau setelah diinvestigasi, setelah dikaji, memang tidak ada hal-hal yang masuk kriteria aliran sesat," ujar Nur Alam saat dikonfirmasi, Kamis (16/2/2023).

"Hanya untuk cerita kesesatan, jadi tidak ada yang melanggar dari salah satu 10 kriteria aliran sesat," imbuhnya.

Nur menerangkan, sekelompok orang dalam video yang menggegerkan masyarakat itu bukanlah aliran sesat, melainkan pelaksanaan ritual ibadah yang keliru.

Pasalnya, tidak ditemukan adanya hal yang menyimpang yang dilakukan sekelompok orang itu dari rukun Islam.

"Setelah tahap investigasi, setelah diteliti, setelah kami terima apa jawaban mereka, yang mereka masih meyakini, mereka tetap bersahadat," kata dia.

"Jadi tidak ada yang melenceng dari rukun Islam, hanya keliru saja dalam pelaksanaan ritual, jadi itu keinginan mereka sendiri saja," imbuhnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved