Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Cegah Stunting dan Gizi Buruk Pemda Morotai Lakukan Operasi Pasar Ikan Murah

Operasi pasar dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai untuk jaga inflasi dan cegah stunting.

Penulis: Fizri Nurdin |
Tribunternate.com/Fizri Nurdin
Pemerintah Daerah Kabupaten pulau Morotai, melalui Dinas Kelautan dan Perikanan saat melakukan operasi pasar ikan murah, di Desa-desa di Morotai, salah satunya Desa Wayabula Kecamatan Morotai Selatan Barat, tujuannya untuk mencegah stunting dan gizi buruk, Sabtu (3/3/2023)/Dok Humas Pemda Morotai 

TRIBUNTERNATE.COM, MOROTAI - Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara terus berupaya melakukan pencegahan stunting dan gizi buruk di masyarakat Morotai.

Disamping itu, dampak inflasi juga terasa bagi warga yang rentan gizi buruk atau stunting.

Sehingga melalui Anggaran BTT, Pj Bupati Pulau Morotai, M Umar Ali, melakukan beberapa upaya penanganan salah satunya melalui program pada Dinas Kelautan dan Perikanan yang dikemas melalui Inovasi
Gratis On Delivery

"Hari ini kami mulai membuka kegiatan 'memberi makan 5000 orang' dengan ikan segar dan olahan secara gratis serta upaya pencegahannya melalui operasi pasar ikan murah,"kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pulau Morotai, Yoppy Jutan, Sabtu (5/3/2023).

Baca juga: TP-PKK Morotai Sambagi Warga Desa Raja, Lakukan Sosialisasi dan Intervensi Soal Stunting

Yoppy menjelaskan, warga yang disasar adalah mereka yang rentan kekurangan gizi serta terdampak akibat inflasi di Kabupaten Pulau Morotai.

"Termasuk di dalamnya 1066 penerima manfaat yakni balita stunting, ibu hamil dan ibu menyusui," jelasnya.

Launching untuk kegiatan GEDOKAN Anak Morotai ini telah dimulai dari Desa Tutuhu (53 Km dari Kota Daruba) pada 2 Februari kemarin.

Juga di 6 Desa di Kecamatan Morotai Selatan Barat yakni Wayabula Desa Tutuhu, Wayabula, Bobula, Aru Irian, Cucumare dan Waringin.

"Program ini Kami buat dalam semangat inovasi GEDOKAN Anak Morotai," ujarnya.

Ia berharap, melalui program ini angka stunting bisa menurun, dari yang sebelumnya 31 persen berdasarkan data Survei Status Gizi untuk Morotai bisa turun di angka nasional tahun 2022 21,6 persen bahkan di bawah target nasional tahun pada 2024 14 persen

"Tentu ini bukan pekerjaan ringan untuk penanganannya. Karena banyak faktor turut menentukan, selain terkendala kondisi geografis, infrastruktur dasar, kondisi ekonomi, lingkungan dan sosial budaya, juga tantangan terhadap adanya pengaruh oseanografi,"cetusnya.

Namun ia optimis, jika semua pihak bekerja sama untuk menseriusi masalah ini, maka kasus stunting di Morotai bisa ditekan turun.

Dan Hari ini, lanjut dia, DKP bersama DWP, PKK, Dinkes, Distan, Perkim, para kader posyandu dan seluruh perangkat Desa terkait serta didampingi oleh Ibu Ketua TP-PKK, Nurlela Umar Ali

Yang secara langsung turun dari rumah ke rumah "door to door" untuk melakukan identifikasi, memberi edukasi, penyuluhan sekaligus memberi paket bantuan dari Pemerintah Daerah.

"Program jangka pendek Pemda Morotai melalui tim kerja nyata bidang PDSP Dinas Kelautan dan Perikanan lewat pengantaran ikan gratis selama 90 hari kedepan hanya menyasar kepada individu dan keluarga rentan yang berisiko stunting di lokus sasaran,"ujarnya

Halaman
12
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved