Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pria Ngaku Nabi, Dapat Pengikut dari Warga yang Salat di Musala, Misi Persiapkan Kiamat

Para pengikut aliran sesat itu juga beragam, ada yang dari Bitung dan juga Batam.

Editor: Ifa Nabila
handover
Personel polisi Bripka Ian Aditya melalui akun Youtubenya mengabarkan adanya ajaran sesat di Uwentira, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. 

TRIBUNTERNATE.COM - Aliran sesat muncul di wilayah Donggala, Sulawesi Tengah.

Seorang pria asal Medan, Sumatera Utara, mengaku sebagai nabi.

Pria yang belum diketahui identitasnya itu juga sudah memiliki pengikut.

Baca juga: Ajaran Sesat di Donggala: Ngaku Nabi, Minta Pengikut Beri Tumbal untuk Sesajen, dan Persiapan Kiamat

Para pengikutnya itu juga beragam, ada yang dari Bitung dan juga Batam.

Usut punya usut, pria tersebut mendapatkan pengikut dari warga yang singgah untuk menunaikan salat di Musala Uwentira, Donggala.

Pria tersebut tinggal di Musala Uwentira, Donggala selama 10 hari.

Namun, saat ditanya terkait identitas seperti nama, mereka enggan menjawabnya.

Berdasarkan keterangan dari salah satu pengikutnya asal Bitung, dirinya mengikuti pria mengaku nabi itu karena kehidupannya sangat sulit.

Setelah tiga tahun menjadi pengikut orang lelaki tersebut, beberapa pengikut menerima uang.

Tak berhenti sampai di situ saja, hal mengejutkan lainnya dari pria berambut panjang dan memiliki jenggot itu yakni saat ia meminta tumbal ke para pengikutnya.

Seorang yang mengaku nabi itu menjelaskan bahwa mereka meyakini ada wali atau utusan dari Allah SWT, diminta mempersiapkan kiamat yang sudah dekat dengan wajib berikan tumbal.

Tumbal tersebut berupa hewan ternak yang disembelih sebagai sajen ke para leluhur.

Warga yang mengetahui pria tersebut memiliki aliran menyimpang akhirnya melaporkannya ke pihak kepolisian.

Dikutip dari TribunPalu.com, Kapolsek Labuan Iptu Syarif menyebut pria asal Medan itu akhirnya diusir oleh masyarakat, tokoh adat serta tokoh agam sekitar.

“Ada satu orang yang mengaku sebagai nabi dan empat lainnya mengaku sebagai pengikut. Kami sudah mediasi bersama kades, tokoh adat, tokoh agama dan puluhan warga, kesepakatan mengusir mereka dari situ, katanya sudah 10 hari disitu," jelas Iptu Syarif via WhatsApp, Rabu (15/3/2023).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved