Liga Inggris
Graham Potter Santai Chelsea Kehilangan Jorginho ke Arsenal dengan Harga Murah, Kai Havertz Terpukul
Pelatih Chelsea, Graham Potter, santai meski kehilangan pemain bintangnya, Jorginho, yang merapat ke Arsenal pada hari terakhir bursa transfer Januari
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Pelatih Chelsea, Graham Potter, santai meski kehilangan pemain bintangnya, Jorginho, yang merapat ke Arsenal pada hari terakhir bursa transfer Januari lalu.
Lain halnya dengan pemain Chelsea, Kai Havertz, yang terpukul gara-gara kepergian Jorginho secara mendadak tersebut.
Diketahui, Jorginho memutuskan untuk merapat ke skuad Mikel Arteta dengan harga yang tergolong murah, yakni hanya 12 juta poundsterling atau sekitar Rp 223 miliar.
Baca juga: Setelah Guardiola, Kini Bos Aston Villa Bela Graham Potter Jelang Lawan Chelsea: Ada Progres Kok
Baca juga: Legenda Man City Sebut Erling Haaland Bukan Ancaman bagi Bayern, Sergio Aguero: Sudah Bisa Ditebak
Baca juga: Prediksi Ex Chelsea: Liverpool Peringkat 5, Skuad Graham Potter di Posisi 7, Sempat Optimis ke Klopp
Bahkan, pakar sepak bola, Chris Sutton, juga kaget dengan harga murah yang dibanderol untuk pemain sekaliber Jorginho.
Namun apa daya, Chelsea tetap merelakan Jorginho dan saat itu disibukkan dengan pembelian sejumlah pemain, seperti Enzo Fernandez dari Benfica.
Dikutip TribunTernate.com dari metro.co.uk, Arsenal saat itu memang tengah putus asa untuk mendatangkan gelandang tengah baru.
Untunglah kontrak Jorginho dengan Chelsea segera berakhir di penghujung musim.
Graham Potter sebagai pelatih pun mengakui kehebatan Jorginho selama berada di bawah asuhannya.
Baca juga: Man City tanpa Haaland dan Foden Lawan Liverpool, Akhirnya Guardiola Mainkan Mahrez dan Alvarez?
"Selama empat bulan pertama saya bekerja dengannya, dia orang yang luar biasa, orang yang hebat."
"Menurut saya ketika kalian melihat pengabdiannya pada klub ini, perannya dan apa yang sudah dia capai sangatlah brilian," puji Graham Potter.
Bagi Graham Potter, kepindahan Jorginho ke Arsenal menguntungkan semua pihak.
"Bagi saya, terkadang jika kalian melihat dan harus membuat keputusan sebagai klub sepak bola dengan situasi kontrak yang dia miliki, kemudian ada kesempatan yang datang, dia pasti memilih untuk mengamankan sesuatu yang lebih demi keluarganya."
"Itu adalah salah satu situasi yang membuat sama-sama untung."
"Dari sudut pandang saya, saya berharap dia selalu baik-baik saja, dia adalah pemain profesional kelas atas," tuturnya.
Kai Havertz Syok
Kai Havertz membeberkan sejumlah hal yang membuatnya terkejut di musim ini.
Banyak terjadi perubahan besar di Chelsea sejak pergantian kepemilikan dari Roman Abramovich ke Todd Boehly.

Kai Havertz juga mengaku kaget menghadapi rekan baru yang datang beramai-ramai secara tiba-tiba.
Dikutip TribunTernate.com dari The Guardian, Chelsea memang merekrut banyak pemain baru pada jendela transfer Januari 2023.
"Banyak sekali pemain datang sejak musim panas, ini tidak mudah. Enzo (Fernandez) dan (Mykhailo) Mudryk datang dengan harga yang sangat mahal dan mereka baru (berumur) 22."
"Kalian tak bisa mengharapkan mereka langsung jadi seperti Neymar. Sama saja seperti saya, butuh waktu," ungkapnya.
Kai Havertz pun merasa seperti dipaksa untuk segera beradaptasi dengan rekan baru yang banyak, ditambah dengan teman dekatnya, Jorginho, yang tiba-tiba merapat ke Arsenal.
Segala perubahan ini membuat Kai Havertz kaget sekaligus bingung.
"Apa yang terjadi? Dan kalian pasti bakal mikir 'Ini tidak benar'."
"Sebagai pemain, kalian tidak terlalu menyadari perubahan kepemilikan tapi kami punya tim baru, pelatih baru, staf baru."
"Komponen ruang ganti yang benar-benar baru, begitu banyak karakter. Kalian harus adaptasi, membangun hubungan."
"Saya bermain dengan Jorginho selama dua setengah tahun, dia ganti baju di sebelah saya, saya suka bersamanya, lalu tiba-tiba dia telepon saya malam-malam dan bilang 'Saya pergi'."
"Lalu saya jawab 'Apa-apaan? Kok bisa?' Secepat ini perubahan yang terjadi. Ini manusiawi. Kalian hanya harus menerimanya, beginilah sepak bola," tuturnya.
Chelsea Bakal Kehilangan Mateo Kovacic
Chelsea kecewa dengan langkah mantan pelatihnya, Thomas Tuchel, yang kini resmi melatih Bayern Munich.
Di antaranya dengan terang-terangan ingin merekrut asisten pelatih dari Chelsea dan yang terbaru ingin merebut pemain bintang The Blues untuk bekerja bersamanya di Bayern Munich.
Dikutip TribunTernate.com dari Daily Telegraph, Thomas Tuchel menyebutkan keinginannya untuk merekrut asisten pelatih, Anthony Barry, yang kini bekerja dengan Graham Potter.
Kabarnya, Bayern Munich juga menawarkan sejumlah kompensasi agar bisa menghadirkan Anthony Barry.
Tak cukup sampai di situ, Thomas Tuchel juga melakukan 'serangan' kedua dengan rencananya merekrut bintang Chelsea, Mateo Kovacic, di musim panas.
Padahal, pemain Timnas Kroasia itu sedang gacor-gacornya di Chelsea.
Tak heran, Mateo Kovacic juga pernah mengalami periode terbaiknya selama berada di asuhan Thomas Tuchel saat memenangkan Liga Champions dua tahun lalu.
Mateo Kovacic kini masih punya setahun kontrak di Chelsea dan Manchester City juga mengincarnya.
Thomas Tuchel sudah mengamati kemampuan Mateo Kovacic saat sang gelandang masih berada di Real Madrid.
"Bahkan saat masih di Real Madrid, saya menyadari bakatnya. Saya merasa akan ada sesuatu yang besar nantinya."
"Saya sangat senang dia menjadi pemain saya dan banyak bermain di musim ini. Dia sangat penting bagi kami di dalam dan di luar lapangan dari caranya berperilaku," ungkap Thomas Tuchel saat masih melatih Chelsea.
Rebut Anthony Barry
Dikutip TribunTernate.com dari metro.co.uk, Thomas Tuchel ditunjuk sebagai pengganti Julian Nagelsmann pada Kamis (23/3/2023) malam waktu setempat.
Thomas Tuchel terkejut dirinya dipilih secara dadakan lantaran sebelumnya tidak ada kontak dari Bayern Munich.
Bahkan, ia malah sempat digadang-gadang bakal menggantikan Antonio Conte di Tottenham Hotspur.
Kini, Thomas Tuchel bakal bekerja di negara asalnya.
Ia berencana untuk merekrut Anthony Barry dari Chelsea ke dalam staf kepelatihan Bayern Munich.
Thomas Tuchel sudah bertahun-tahun bekerja dengan Anthony Barry di London Barat.
Anthony Barry yang awalnya ditunjuk Frank Lampard, kini masih dipertahankan oleh Todd Boehly dan Graham Potter.
Namun, akhir-akhir ini Anthony Barry juga bekerja untuk staf kepelatihan Timnas Portugal.
Thomas Tuchel bersyukur orang-orang yang bakal ia tunjuk bersedia untuk mengisi posisi yang ia harapkan.
"Staf kepelatihan saya belum disiapkan, terima kasih banyak kepada keluarga mereka atas fleksibilitas mereka."
"Arno Michels dan Zsolt Low, yang telah bekerja dengan saya selama lebih dari 10 tahun akan berada di sana (Bayern Munich)."
"Kami berharap untuk menambahkan Anthony Barry yang saat ini berada di Chelsea," paparnya.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.