Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Mahasiswi di Medan Tewas Penuh Luka di Kos, Ternyata Dibunuh Orang yang Sakit Hati Dituduh Maling

Aksi pembunuhan terjadi di Medan, Sumatera Utara. Seorang mahasiswi bernama Bunga Lestari (19) tewas penuh luka.

Editor: Ifa Nabila
deccanherald.com
Ilustrasi jenazah. Aksi pembunuhan terjadi di Medan, Sumatera Utara. Seorang mahasiswi bernama Bunga Lestari (19) tewas penuh luka. 

TRIBUNTERNATE.COM - Aksi pembunuhan terjadi di Medan, Sumatera Utara.

Seorang mahasiswi bernama Bunga Lestari (19) tewas penuh luka.

Pelakunya adalah pria bernama Muhammad Ramadhan Hasibuan (20).

Baca juga: Pelajar 15 Tahun Tewas di Jurang Kota Ambon, Awalnya Tukang Sapu Lihat Motor Fino Tergeletak

Ramadhan mengaku sering dituduh sebagai pencuri laptop. Padahal Ramadhan sudah membantah.

"Saya dendam, Pak. Saya bolak balik dituduh,"kata Muhammad Ramadhan Hasibuan (20), Sabtu (8/4/2023).

Karena merasa dituduh inilah kemudian ia merencanakan pembunuhan sejak dua hari lalu.

Dia mempersiapkan pisau dapur dari rumah, lalu pada Jumat siang sekitar pukul 13.00 WIB mendatangi kamar indekos korban dan langsung menyerangnya.

Ia menghujani korban dengan pisau dapur berbahan stainless steel hingga korban tak berdaya, kemudian pelaku kabur.

Saat ditemukan sesama anak kos lainnya, korban masih bernyawa hingga akhirnya dibawa ke RS Universitas Sumatera Utara.

Namun beberapa saat kemudian, Bunga dinyatakan tewas dan jenazahnya langsung dibawa ke RS Bhayangkara TK II Medan.

"Sudah direncanakan. Pisau dibawa dari rumah," ujarnya.

Pelaku ditangkap

Kapolsek Sunggal Kompol Chandra Yudha Pranata mengatakan, pelaku ditangkap di kediamannya di Jalan Cinta Karya, Gang Landasan, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Sabtu dinihari tadi.

Penangkapan tak butuh lama, hanya sekitar 12 jam setelah kejadian atau tepatnya pada Sabtu 8 April, dinihari sekitar pukul 01.00 WIB.

Yudha menyebut motif pembunuhan ini didasarkan dendam pelaku terhadap korban.

Pelaku merasa tidak terima dituduh sebagai pencuri laptop. Antara pelaku dan korban pun saling mengenal karena pelaku pernah bekerja di indekos korban.

Atas perbuatannya, pelaku terancam kurungan penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun.

"340 Subsider 351 ayat 3 yang mengakibatkan meninggal dunia."

Keluarga panik

Unit Reskrim Polsek Sunggal menangkap Muhammad Ramadhan Hasibuan (20), pelaku pembunuhan Bunga Lestari (19), mahasiswi Politeknik Medan, yang terjadi pada Jumat 7 April siang, di dalam kamar indekosnya.

Pelaku ditangkap di kediamannya, di Jalan Cinta Karya, Gang Landasan, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Sabtu (8/4/2023) dinihari sekitar pukul 01.00 WIB.

Penangkapan dipimpin langsung Kanit Reskrim Polsek Sunggal Iptu Suyanto Usman bersama beberapa personel lainnya.

Sebelum masuk, personel meminta izin dan menjelaskan terdahulu kepada keluarga pelaku.

Sesaat kemudian pelaku keluar dari dalam rumah mengenakan kaus garis-garis putih hijau dan celana jins robek-robek.

Kemudian Kanit Reskrim menanyakan pakaian yang digunakan pelaku saat menghabisi nyawa korban.

Disini pelaku masuk lagi ke dalam kamar diikuti personel.

Sementara itu, beberapa wanita anggota keluarga pelaku menanyakan ke polisi apa yang terjadi.

"Kenapa ini bang kok ramai-ramai?"tanya nya ke Polisi.

Kurang dari satu menit pelaku kembali keluar membawa barang bukti yang dipakai.

Seketika suasana rumah yang awalnya tenang jadi berisik karena beberapa anggota keluarga menangis.

Mereka tak menduga Ramadhan ditangkap polisi karena pembunuhan.

Sebelum dibawa ke Polsek Sunggal, dihadapan keluarga dan Polisi, Ramadhan mengakui perbuatannya telah membunuh Bunga Lestari.

Dia mengaku menikam korban dengan pisau dapur yang sengaja dipersiapkan.

Namun demikian ia tak ingat berapa kali menusuk korban hingga akhirnya tewas.

"Saya dendam sama dia, saya tikam. Gak tau berapa kali,"ucap tersangka.

Kapolsek Sunggal Kompol Chandra Yudha Pranata mengatakan motif pembunuhan ini didasarkan dendam pelaku terhadap korban.

Pelaku merasa tidak terima dituduh sebagai pencuri laptop.

Antara pelaku dan korban pun saling mengenal karena pelaku pernah bekerja di indekos korban.

"Alhamdulillah setelah kita lakukan pengembangan, yang bersangkutan mengakui perbuatannya. Motifnya adanya dendam. Dimana pelaku sering dikatai sebagai pencuri laptop, maling seperti itu,"kata Kapolsek Sunggal Kompol Chandra Yudha Pranata, Sabtu (8/4/2023).

Pada dua hari yang lalu Muhammad Ramadhan Hasibuan (20), merencanakan pembunuhan terhadap Bunga Lestari.

Dia membunuh dengan pisau dapur yang dipersiapkan dari dapur rumahnya.

Atas perbuatannya, pelaku terancam kurungan penjara seumur hidup atau hukuman mati.

"340 Subsider 351 ayat 3 yang mengakibatkan meninggal dunia."

Sebelumnya, seorang wanita bernama Bunga Lestari (19), mahasiswi Politeknik Medan, menjadi korban pembunuhan di kamar indekosnya di jalan Sipirok, Kecamatan Medan Selayang, Jumat 7 April siang sekitar pukul 13:00 WIB.

Korban sempat dibawa ke RS Universitas Sumatera Utara, namun nyawanya tak terselamatkan. Ia mengalami sejumlah luka tusuk di kepala dan tubuhnya.

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Mahasiswi Polmed Medan Tewas dengan 16 Tusukan: Pelaku Sakit Hati Sering Dituduh Mencuri Laptop

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved