Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Kerja di Jepang, WNI Asal Pati Ditemukan Tewas dalam Koper, Keluarga Harap Jasad Bukan Putranya

Mayat diduga seorang warga negara Indonesia (WNI) ditemukan dalam sebuah koper di Jepang.

Editor: Ifa Nabila
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Koper yang digunakan pelaku untuk menyimpan jasad korban. 

TRIBUNTERNATE.COM - Mayat diduga seorang warga negara Indonesia (WNI) ditemukan dalam sebuah koper di Jepang.

Jasad tersebut diduga adalah Aris Setiya Irawan (30), pekerja migran Indonesia (PMI) asal Pati, Jawa Tengah.

Kini keluarga masih berharap bahwa jasad korban pembunuhan itu bukanlah putra mereka.

Baca juga: Wanita 26 Tahun Tewas Mulut Berbusa, Sempat Makan Martabak dari Tamu: Mengeluh Rasa Pahit

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Kabupaten Pati dikabarkan menjadi korban pembunuhan oleh sesama PMI di Jepang.

Dilansir dar NHK, polisi Jepang menangkap tiga orang WNI yang diduga terkait kasus pembunuhan ini di Prefektur Fukushima.

Polisi menemukan jasad pria di dalam sebuah koper saat menggeledah wilayah pegunungan di Kota Ono, Fukushima.

Penyelidikan dilakukan polisi setelah menerima laporan bahwa ada warga Kota Konosu di Prefektur Saitama yang hilang sejak 2021.

Ditemui di kediamannya di Dukuh Ketri, Desa Triguno, Kecamatan Pucakwangi, Pati, Warso, ayahanda Aris tak bisa menyembunyikan raut wajah sedih dan khawatir.

Sebab, dia sudah putus kontak dengan putranya sejak Desember 2021 lalu.

Dia dan istrinya, Endang, masih terpukul atas kondisi hilang kontak dengan anak tunggal mereka.

Karena itu, Warso tidak berkenan memberikan keterangan pada awak media. Dia mengarahkan TribunMuria.com untuk mewawancarai adiknya, paman Aris, yakni Wardono.

Ditemui terpisah, Wardono membenarkan bahwa pihak keluarga sudah lost contact dengan Aris sejak Desember 2021.

Dia menerangkan, Aris berangkat ke Jepang sejak 2016. Keponakannya itu ikut program magang dari sebuah lembaga penyalur di Sleman, D.I. Yogyakarta.

"Kami juga sudah berupaya menggali info dari sesama PMI di Jepang. Teman-teman PMI di Jepang bilang lost contact juga. Mereka malah mengira Aris ditangkap karena over stay. Tapi kok sampai satu tahun lebih tidak ada kabar," kata dia saat ditemui di Taman Hutan Kota Kalidoro, Kamis (20/4/2023).

Wardono menambahkan, pihaknya terus berupaya mencari kabar dari Aris. Mereka menduga Aris kehilangan ponselnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved