Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Bacok Keponakan yang Berusia 6 Tahun hingga Tewas, Mahasiswa di Lampung Barat Melarikan Diri

Kasat Reskrim Polres Lampung Barat, Polda Lampung, Iptu Juherdi Sumandi mengatakan pelaku langsung melarikan diri usai membacok keponakannya.

Kompas.com
Ilustrasi pembunuhan 

TRIBUNTERNATE.COM - Seorang pria di Lampung Barat dengan sadisnya membacok keponakannya sendiri hingga tewas, Kamis (27/4/2023) pagi, sekitar pukul 08.00 WIB.

Adapun pelaku diketahui berinisial IW (22).

Sementara, sang keponakan yang jadi korban kekejaman IW itu masih berusia 6 tahun.

Mirisnya, keponakan ini juga sehari-hari dijaga oleh IW.

Kasat Reskrim Polres Lampung Barat, Polda Lampung, Iptu Juherdi Sumandi mengatakan pelaku langsung melarikan diri usai membacok keponakannya.

“Setelah melakukan pembunuhan itu, pelaku yang merupakan pamannya itu langsung kabur,” ungkap Iptu Juherdi mewakili Kapolres Lampung Barat, AKBP Heri Sugeng Priyantho.

Saat ini anggotanya beserta masyarakat pun sedang melakukan proses pencarian pelaku tersebut.

"Anggota kita pun sudah turun untuk mencari keberadaan pelaku karena saat ini terduga pelaku masih melarikan diri,” ungkap Iptu Juherdi.

“Nanti ketika sudah ada perkembangan lebih lanjut, segera akan kita infokan secepatnya," pungkasnya.

Baca juga: Siswi SMK Ditemukan Tewas di Sungai, Polisi Sudah Tangkap 2 Orang Status Tersangka dan Saksi

Baca juga: Panther Vs Fortuner di Aceh Timur: Niatnya Mau Melayat, 5 Orang Sekeluarga Malah Tewas

Baca juga: Ayah Banting Anak Perempuan Umur 8 Tahun, Kesal gara-gara Korban Tak Mau Mengaji

Pelaku berstatus mahasiswa

Peratin Pekon Sri Menanti, Kecamatan Air Hitam, Lampung Barat, Anggi Ismanto, mengungkapkan bahwa IW masih bertatus sebagai mahasiswa.

Anggi menjelaskan, IW saat ini masih jadi buronan.

Pelaku juga sehari-harinya bertugas menjaga keponakannya tersebut di rumah.

“Iya memang pelaku saat ini masih berstatus sebagai mahasiswa,” jelas Anggi saat dikonfirmasi, Kamis (27/4/2023).

“Pelaku juga tinggal serumah dengan keponakannya dan memang bertugas menjaga keponakannya itu,” terusnya.

Saat ini, lanjut Anggi, pihak keluarga dan tetangga yang lain masih melakukan proses pemakaman.

“Kalau sekarang masih proses pemakaman,” pungkasnya.

Namun, hingga kini belum diketahui penyebab IW tega dan dengan sadis membacok keponakannya.

Hal itu disebabkan IW melarikan diri dan belum tertangkap, sementara korbannya meninggal dunia.

Kasus Pembacokan Lain

Seorang pemuda di Sumatera Utara kalap gara-gara tak kunjung mendapat jatah warisan berupa lahan sawit hingga tega membacok ibunya sendiri.

Pelaku diketahui bernama Ikhsanul Kholiqin (22), sedangkan korban sekaligus ibu kandungnya itu bernama Sarmida (56).

Ikhsanul membacok ibunya dengan menggunakan parang yang sebelumnya sudah dia asah.

Akibat pembacokan ini, ibu Ikhsanul Kholiqin mengalami luka serius di bagian kepala dan pundak hingga dilarikan ke rumah sakit.

Aksi membabi buta Ikhsanul baru bisa dihentikan setelah pihak keluarga berhasil merebut parang darinya.

Polisi menjelaskan Ikhsanul telah merencanakan ingin membacok ibu sendiri Sarmida hanya karena pembagian harta warisan. 

Ikhsanul Kholiqin merupakan warga Dusun I, Desa Celawan, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.

Ia kecewa pada ibunya karena tak kunjung diberikan warisan berupa lahan sawit. 

Insiden pembacokan ini berlangsung di hari kedua setelah Lebaran Idul Fitri, Senin (24/4/2023). 

Kapolsek Pantai Cermin, M Tambunan mengatakan, dari keterangan saksi pelaku sudah mempersiapkan parang sebelum menemui korban. 

"Pada sore dia sudah ketemu ibunya yang sedang berada di rumah keluarga pas di samping rumah pelaku. Dia marah karena masalah harta warisan," kata Tambunan, Rabu (26/4/2023). 

Usai cekcok, pelaku pergi meninggalkan ibunya dan pergi ke dalam rumahnya.

Dia kemudian mengambil parang dan mengasahnya di belakang rumah. 

Setelah azan magrib, pelaku kembali datang menemui ibunya.

Saat itu, ada sejumlah keluarga di sana, termasuk kakak dan paman pelaku. 

Ketika itu pelaku diketahui membawa sebilah parang yang sudah dia tajamkan.

Di hadapan keluarganya, korban langsung menyerang korban pada bagian kepala dan pundaknya. 

Akibat peristiwa itu, ibu kandung pelaku terkapar di lantai dengan luka serius di kepala dan bahunya. 

"Karena hatinya sedang panas, tanpa permisi pelaku langsung masuk ke rumah paman, dan sempat ditegur pamannya karena tindakannya ini."

"Melihat semua orang orang di ruangan tersebut lengah, pelaku langsung berlari sambil mencabut parang yang ada di pinggang  kemudian membacok korban sebanyak dua kali," kata Tambunan. 

Pada saat itu keluarga korban melihat kejadian itu dan langsung mengamankan parang pelaku. 

Keluarga lalu mengamankan pelaku dan membawanya ke polisi. 

"Ketika akan membacok ketiga kalinya, pamannya Armin lalu menangkis sembari memegang tangan pelaku dan mendorong pelaku hingga terjajar di kursi."

"Dibantu tetangga, pelaku dapat diamankan dan barang bukti sebilah Parang, batu asah dibawa Polisi sebagai barang bukti," Tambunan. 

Kini, pelaku pembacokan telah ditahan oleh polisi. Kepada petugas dia mengakui jika dia kesal dengan ibunya lantaran masalah harta warisan. 

"Iya masalah harta warisan dan sudah kita amankan pelaku tersebut," tutup Tambunan.  

Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Pelaku Bacok Keponakan hingga Meninggal di Lampung Barat Ternyata Masih Mahasiswa

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mahasiswa di Lampung Barat Bacok Keponakannya hingga Tewas, Begini Penjelasan Polisi

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved