Sosok Nita, Mantan Istri Mendiang Sultan Ternate yang Bikin Iskandar Idrus Batal Nyaleg DPR-RI

TRIBUNTERNATE.COM- Berikut profil Nita Budhi Susanti mantan istri mendiang Sultan Ternate yang bikin Iskandar Idrus tak jadi nyalon DPR-RI dapil Maluku Utara dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Nita Budhi Susanti merupakan wanita kelahiran dSemarang, pada tanggal 07 Juli 1968.

Ia merupakan mantan anggota DPR-Rai periode 2009-2014 dari Partai Demokrat daerah pemilihan provinsi Maluku Utara.

Terjun berpolitik, pernah dicelotehi rakyatnya, dinilai sekadar jabatan aji mumpung karena istri Sultan Ternate.

Salah satu putranya malah sempat protes dan menolaknya sebagai sosok Ibu yang diidolakan.

Kini Nita Budhi Susanti telah mempunyai lima orang anak hasil pernikahannya dengan H. Mudaffar Sjah bertempat tinggal di Jl. Sultan Khairun RT 01 RW 01 Kelurahan Soa Sio kecamatan Ternate Utara kota Ternate.

Perempuan  blasteran Belanda-Perancis-Jawa ini  mengaku ketertarikannya pada dunia politik setelah sering karena terlibat diskusi dengan suami.

Baca juga: Mantan Istri Mendiang Sultan Ternate Nita Budhi Susanti Diusung PAN Nyaleg DPR-RI Dapil Maluku Utara

Sultan pula yang melihat sang istri memiliki talenta untuk berkontribusi di dunia politik praktis.

Awalnya  tidak menyukai dunia politik karena dalam politik itu ada sebuah ruang yang tidak sesuai dengan situasi sebagai tokoh adat.

Ada rambu-rambu yang kadang-kadang tidak bisa direm, tak terkendali seperti bola liar.

Ada ruang yang tidak pas, sebagai tokoh adat seharusnya berada di tengah-tengah untuk pengayom, sementara bicara politik itu pasti terjadi pengkotak-kotakan.

Dengan dukungan sang suami/Sultan maka Nita terus bersemangat terjun di dunia politik dengan tujuan membangun Maluku dan bangsa Indonesia.

Nita dianggap sebagai tokoh reformis perempuan yang berpolitik di Maluku Utara dan tingkat nasional.

Awal Pertemuan dengan Sultan, Nita secara tidak sengaja ketika sama-sama sedang berada di salah satu gedung perkantoran di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Dalam agenda sedang menunggu teman bisnis.

Baca juga: Pengunduran Diri Iskandar Idrus, Ketua PAN Halmahera Selatan Sebut Elektabilitasnya Masih di Bawah

Sultan mengajak kenalan, Sultan punya intuisi tersendiri ketika bertemu Dan mengatakan, seperti ada cahaya putih di keningnya.

Dari situ keduanya  mulai dekat dan sampai pada pernikahan dengan sultan tahun 2000 dan diberikan kepercayaan sebagai Permaisuri Sultan Ternate pada tanggal 13 Desember 2001.

Pertama kali diberikan amanah untuk menjadi permaisuri di Kesultanan Ternate, ia merasa terbebani dengan kepercayaan itu.

Dalihnya, karena ia tidak dilahirkan dan besar di Ternate, sehingga ia merasa kurang memahami berbagai permasalahan di daerah itu.

Nitai menekuni hobi koreografi untuk momen-momen kebudayaan. Bersama sanggar kesultanan, kerap menggelar kegiatan seni budaya.

Sejak kecil senang menari. Beragam tarian, khususnya tari klasik Jawa hingga kini mampu ia lakukan dengan baik. Bakat seni dalam bidang desain busana juga tak kalah besarnya.

Nita juga sebagai penggagas Acara Pesta Rakyat Maluku Utara Legu Gam Moloku Kie Raha, dimana sekarang menjadi ikon daerah dan salah satu agenda wisata nasional.

Riwayat Pendidikan

• SD Kanisius Brana Weleri 1974-1981 Kendal

• SMPN 1 Waleri, 1981- 1984 Kendal-Jawa Tengah

• SMAN I Kendal 1984-1987 Kendal_Jawa Tengah

• Akademi Koperasi Semarang TA l987-l988 Kendal Jawa tengah

• STIE Semarang 2004-2008 di Semarang-Jateng

• Fakultas Ilmu Sosial politik Universitas Moestopo (beragama) 2006/2007 di Jakarta Selatan

• Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi 2009-2011

Karir

• Komisaris PT Fujita Iron Work, Tanggerang (1992-2000)

• Direktur CV Ake Guraci, Ternate (sejak 2004)

Karir Legislatif

• Anggota DPD Maluku Utara (2004-2009)

• Anggota DPR RI Fraksi Demokrat, Komisi 2 (2009-2014)

Pengalaman Organisasi

• Penasihat Sanggar Kreativitas Anak Maluku Utara (sejak 2004)

• PenasihatGerakan Sadar Membaca malukuUtara (sejak 2004)

• Pembina PARFI (2005)

• Penasihat Forum FKIKN (2006)

• Dewan Pembina UKM dan Koperasi Maluku Utara (sejak 2006)

• Penasiihat DPP Apdesi (sejak 2007).(*)