Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Ketika AHY Singgung Utang RI Kini Rp8.000 Triliun: Pemimpin Nanti Tanggung Jawabnya Besar

Banyaknya utang negara saat ini disinggung oleh Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Instagram/agusyudhoyono
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

TRIBUNTERNATE.COM - Banyaknya utang negara saat ini disinggung oleh Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Menurutnya, saat ini utang luar negeri Indonesia sudah hampir mencapai Rp 8.000 triliun.

Sehingga, negara dan rakyat Indonesia sebagai wajib pajak yang harus membayarnya.

"Utang kita besar sekali, sekarang hampir menuju Rp8.000 triliun. Ini belum berbicara bunganya. Jadi bayangkan setiap tahun berapa ratus triliun yang harus dibayarkan oleh negara. Serta kita semua rakyat Indonesia sebagai wajib pajak," kata AHY dalam diskusi daring melalui Twitter Space, Rabu (24/5/2023) malam.

Banyaknya utang negara itu, dikatakan AHY jangan sampai generasi bangsa ke depan masih menanggung untuk melunasinya.

"Itu yang akan menanggung, jadi jangan sampai sekian tahun generasi ke depan kita harus dan masih menanggung utang," harapnya.

AHY mengungkapkan siapapun pemimpin negeri di Pemilu 2024 memiliki tanggung jawab yang luar biasa.

"Siapa pun pemimpin negeri ini pada pemilu 2024, siapa pun yang terpilih akan menanggung tanggung jawab membayar utang yang luar biasa," sambungnya.

Menurutnya hal itu tidak boleh dianggap sepele kalau rasio hutang terhadap pendapatan negara itu sudah 40 persen.

Sebetulnya memberikan peringatan kepada negara.

"Bukan berarti masih aman. Tetapi ingat kapasitas kita untuk membayar utang, kapasitas fisikal kita itu tidak aman, ketika prioritas pembangunan anggaran itu kurang tepat sasaran," jelasnya

Maka dari itu AHY imbau pemerintah untuk membangun infrastruktur yang tepat sasaran.

"Jadi di sini Partai Demokrat hanya mengingatkan pemerintah hari ini. Bukan berarti tidak boleh membangun infrastruktur, harus dan wajib. Tetapi yang harus tepat sasaran," tutupnya.

APBN Jangan untuk Proyek Mercusuar

Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ingatkan pemerintah tidak menggunakan anggaran negara yang jumlahnya terbatas digunakan untuk proyek-proyek yang sifatnya mercusuar.

"Inilah yang harus kita perbaiki ke depan. Kita harus menata prioritas pembangunan kita. Seperti yang diketahui kita menyadari pentingnya pembangunan infrastruktur," kata AHY dalam diskusi daring melalui Twitter Space, Rabu (24/5/2023) malam.

AHY melanjutkan, meski pembangunan infrastruktur penting, pemerintah terlalu banyak membelanjakan anggaran negara untuk proyek-proyek yang tidak ada urgensinya bagi rakyat.

"Tetapi Partai Demokrat berikan atensi dan juga sekaligus kritik pemerintah hari ini jangan sampai anggaran negara yang jumlahnya terbatas. Kemudian besar sekali yang dibelanjakan untuk pembangunan proyek-proyek yang sifatnya mercusuar. Yang tidak memiliki urgensi bagi rakyat hari ini," sambungnya.

Mengingat karena dua tahun diterpa pandemi, banyak sekali masyarakat pelaku usaha yang gulung tikar.

Menurut AHY, rakyat membutuhkan bantuan-bantuan agar bisa menjaga daya belinya

"Pelaku UMKM yang jumlahnya puluhan juta di Indonesia banyak yang harus gulung tikar dan kurangnya penghasilan, semua profesi berdampak," tegasnya.

Harusnya benar-benar diprioritaskan, kata AHY.

Pertama menurutnya anggaran negara harus diprioritaskan untuk kesejahteraan masyarakat. Dan menyelamatkan ekonomi rakyat dari keterpurukan.

"Kita juga harus memprioritaskan pada pembangunan aspek manusia. Ingat pendiri negara ini menekankan pembangunan manusia. Bangunkan jiwanya baru bangunlah raganya," kata AHY.

"Jadi pembangunan aspek manusia ada tiga pilar utama. Itulah yang harus menjadi agenda perubahan dan perbaikan," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul AHY Ingatkan Pemerintah Tidak Belanjakan Anggaran Negara untuk Pembangunan Proyek-proyek Mercusuar

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul AHY Sebut Utang Negara Saat Ini Hampir Rp 8.000 Triliun

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved