Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Deretan Pengakuan Jusuf Hamka: Pemerintah Utang Rp800 Miliar, Pernah Diperas Bank Syariah

Jusuf Hamka yang kerap disapa Abah Alun ini menyampaikan, utang pemerintah itu bermula saat krisis keuangan tahun 1997 sampai 1998.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
ILUSTRASI Uang - Bos PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) Jusuf Hamka mengungkapkan uneg-unegnya yang menyebut bahwa perusahaannya memiliki tagihan piutang kepada pemerintah senilai Rp800 miliar 

Mengaku Pernah Diperas Bank Syariah

Terkait dengan urusan utang-piutang kepada pihak ketiga, tahun 2021 Jusuf Hamka sebelumnya pernah mengaku diperas terkait pinjaman sindikasi perbankan untuk pembiayaan proyek jalan tolnya.

Dalam obrolan di podcast Dedy Corbuzier saat itu, Jusuf Hamka pernah mengaku dirinya diperas oleh oknum bank syariah swasta.

Jusuf Hamka menyebutkan, perusahaannya di Bandung memiliki pinjaman sindikasi senilai Rp800 miliar dengan bunga 11 persen.

Namun, karena aturan pembatasan pergerakan orang selama pandemi Covid membuat pendapatan perusahaannya menjadi tertekan, dan meminta keringanan bunga menjadi 8 persen.

Namun permintaan tersebut tidak disetujui oleh pihak bank dan akhirnya Jusuf memutuskan melakukan pelunasan dengan mengirimkan uang tunai sejumlah Rp795 miliar pada 22 Maret 2021.

"Saya kirim Rp 795 miliar nilainya kira-kira untuk melunasi utang tersebut, tahu-tahu uang saya masuk di rekening, biasanya kan karena ini sindikasi jadi ada agent bank tersebut juga, uang saya tidak didebet langsung. Tidak dibayarkan kepada utang, padahal saya sudah kasih surat kami untuk instruksi pembayaran utang," ujar Jusuf Hamka dalam Podcast Deddy Corbuzier.

"Mereka hold uang saya, bunga pinjaman saya berjalan terus sampai 2 bulan. Padahal uang sudah saya lunasi. Duit sudah di sana, tapi dia tidak mau terima sengaja digantung di rekening," katanya.

Saat itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai meminta Jusuf untuk mengklarifikasi pernyataannya yang mengaku diperas saat akan melunasi utangnya di salah satu perbankan syariah.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, pemanggilan tersebut agar permasalahan tidak berlarut-larut dan menimbulkan citra buruk terhadap perbankan dalam negeri, khususnya perbankan syariah.

Setelah sempat viral dan mendapatkan reaksi dari berbagai pihak, seperti Kontan, Jusuf Hamka kemudian mengklarifikasi pernyataannya tersebut.

Pengusaha yang juga pimpinan di perusahaan jalan tol PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) itu menjelaskan duduk perkaranya.

Menurut dia, permasalahan yang terjadi sebenarnya bukan terkait sistem dan perbankan syariah, melainkan terkait hubungan nasabah dengan bank.

"Di mana ada proses negosiasi dalam penyelesaian kewajiban pembiayaan yang belum memperoleh kesepakatan antara kami selaku nasabah dengan sindikasi bank syariah yang terdiri dari beberapa bank syariah,” ujarnya dalam pernyataan tertulis, Minggu (25/7/2021).

Permasalahan tersebut menyangkut pelunasan dipercepat atas pembiayaan sindikasi dari bank syariah.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved