Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Haji 2023

Kisah Sania, Jemaah Haji Termuda Indonesia: Usia 18 Tahun, Sudah Didaftarkan Haji Sejak TK

Di usianya yang baru menginjak 18 tahun itu, dirinya sudah terpanggil ke Baitullah untuk menunaikan Rukun Islam ke-5 di Tanah Suci.

Tribunjambi.com/Musawira
Sania Wahyu Ningsih warga Desa Kembang Paseban, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi menjadi jemaah calon haji (calhaj) termuda di Indonesia. 

“Jemaah lain sudah banyak pengalaman mungkin ada yang sudah berangkat umrah dan juga ada yang pernah berangkat haji ya,” ujar Sania.

Dia berharap bisa membantu para lansia saat menjalankan ibadah haji nanti sebab kehadirannya sebagai yang termuda bisa bermanfaat untuk para lansia.

Apalagi jemaah calon haji yang sudah tua kesulitan jalan dan aktivitas dan juga dalam teknologi mereka kurang paham jadi yang muda-muda ini yang ngerti bisa bantu mereka.

“Waktu duduk di bangku SMP baru tahu kalau sudah didaftarkan haji. Didaftarkan sejak 2011. Waktu itu masih TK umur 6 tahun. Memang waktu itu belum ngertikan, didaftarkan saja oleh orang tua,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji Kanwil Kemenag Provinsi Jambi, Wahyudi Abdul Wahab mengatakan Jemaah Calon Haji (Calhaj) termuda asal Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.

“Dia menjadi jemaah termuda di Provinsi Jambi dan juga menjadi jemaah termuda se-Nusantara berusia 18 tahun lebih. Saya berharap dia menjadi ikon dan menjadi sahabat lansia dalam artian ikon yang membantu lansia,”pungkasnya.

Jemaah Haji Muda asal Cicadas Gantikan Sang Ibu

Tak kalah dengan Sania, Muhammad Idhar Susetyo juga menjadi calon jemaah haji termuda yang akan berangkat ibadah haji dari Bandung asal Cicadas, Jawa Barat.

Menurut pengakuan Idhar, ia bisa berangkat ibadah haji lantaran menggantikan sang ibu yang telah meninggal dunia.

Awalnya, orang tua Idhar mendaftar ibadah haji pada 2012 dan diperkirakan berangkat pada 2020.

Namun, lantaran adanya Covid-19 ibadah haji ditiadakan.

Saat masa-masa Covid-19 itulah, ibu Idhar meninggal dunia.

Idhar mengatakan, sebelum ibunya meninggal dunia, ia sempat mendapat pesan agar bisa menggantikan posisi ibunya untuk berangkat ke tanah suci.

"Waktu ibu saya meninggal, dikasih tahu, 'kamu nanti gantikan bunda ya,'" kata Idhar, pada Selasa (23/5/2023), dikutip dari TribunJabar.co.id.

Tak langsung mengiyakan, Idhar sempat merasa belum siap untuk berangkat ibadah haji lantaran masih ingin bertemu dengan teman-temannya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved