Pulang dari Tanah Suci, Ibu Haji di Kalimantan Utara Diciduk Polisi: Jual Miras, Sewakan PSK
HH diduga terlibat dalam kasus jual beli minuman keras (miras) dan mempekerjakan wanita sebagai pekerja seks komersial (PSK).
TRIBUNTERNATE.COM - Pulang dari ibadah haji, bukannya semakin relijius, tetapi seorang wanita di Kalimantan Utara justru diciduk polisi.
Wanita itu berinisial HH (45).
Ia ditangkap Jajaran Polres Malinau, Kalimantan Utara setibanya dari menunaikan ibadah haji di Tanah Suci beberapa waktu lalu.
HH diduga terlibat dalam kasus jual beli minuman keras (miras) dan mempekerjakan wanita sebagai pekerja seks komersial (PSK).
Kasat Reskrim Polres Malinau Iptu Wisnu Bramantyo menuturkan alasan penangkapan wanita ini.
HH ditangkap polisi sebagai tindak lanjut penetapan yang bersangkutan sebagai tersangka Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Saat penangkapan, HH yang merupakan warga Desa Sempayang, Malinau ini pun sempat terkejut.
HH diketahui memiliki warung makan yang menjual miras dan membuka jasa prostitusi.
"Selain berjualan nasi, ibu haji juga menyediakan miras. Bahkan, kami mendapati ada tiga bilik prostitusi yang dipagari seng cukup tinggi di warungnya," kata Wisnu, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Sabtu (22/7/2023).
Dalam praktiknya, HH mengiming-imingi gaji menggiurkan kepada para wanita berusia sekitar 25-25 tahun.
Ia bahkan mau membiayai secara penuh keberangkatan wanita-wanita itu dari Jawa.
Diduga, HH telah mempekerjakan lima wanita sebagai PSK di warungnya.

Baca juga: Survei Indikator Politik: Ganjar Pranowo Didukung Mayoritas Pemilih Jokowi di Pilpres 2019
"Sampai di Malinau, tidak ada pekerjaan seperti yang dijanjikan. HH malah mencatatkan semua biaya yang keluar adalah utang, dengan nominal yang dilipatgandakan," ujarnya.
"Korban harus membayar utangnya dengan cara menjajakan dirinya ke pria hidung belang," sambungnya.
Dalam sekali kencan, HH mematok tarif untuk wanita-wanita tersebut sebesar Rp300.000-Rp500.000.
Namun, tarif itu belum termasuk sewa kamar.
Atas perbuatannya, polisi telah menjerat HH dengan Pasal 2 Ayat (2) UU Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan TPPO.
Kasus serupa di Nunukan
Kasus serupa juga terjadi di Nunukan, Kalimantan Utara.
Polres Nunukan menangkap seorang jemaah haji berinisial M (52) setibanya di Asrama Haji Manggar, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
M merupakan tersangka kasus TPPO dan masuk daftar pencarian orang (DPO) Polres Nunukan.
"Saat diamankan, M dititipkan di Rutan Polsek Balikpapan Timur. Dan saat ini, M sudah kita amankan di Mapolres Nunukan," kata Kasat Raeskrim Polres Nunukan AKP Lusgi Simanungkalit, dikutip dari Kompas.com, Kamis (20/7/2023).
Menurutnya, M telah diincar sejak turun dari pesawat dan ditangkap setelah berada di Asrama Haji.
Kasus ini pertama kali terungkap pada Juni 2023, ketika Polres Nunukan berhasil menggagalkan pengiriman 123 korban ke Malaysia.
Pihak kepolisian juga menangkap beberapa tersangka lainnya dalam kasus ini.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wanita Jamaah Haji Ditangkap Setibanya dari Tanah Suci, Polisi Beberkan Hal Ini
Taman Woyogula di Kota Maba Halmahera Timur Bersolek, Daya Tarik Pengunjung Meningkat |
![]() |
---|
Layanan Syarikah dan Kartu Nusuk Jadi Catatan Penting Evaluasi Haji Maluku Utara 2025 |
![]() |
---|
Kepala Disparbud Halmahera Timur Ingatkan Pegawai Jalankan Visi dan Misi Bupati |
![]() |
---|
Germo Aplikasi MiChat dan PSK Asal Morotai Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Ini Syarat dan Prosedur Cantumkan Gelar Haji di KTP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.