Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Pembunuhan Remaja di Taliabu

TRIBUNTERNATE.COM, TALIABU - Polisi berhasil meringkus seorang remaja berinisial ST (25).

Ia diduga adalah pelaku penikaman yang menewaskan Bahtiar Basirun (23) pada Sabtu (23/9/2023) kemarin.

Pelaku sendiri merupakan warga asal desa Nunu, Kecamatan Taliabu Utara, Pulau Taliabu.

Menurut Kasat Reskrim Polres Pulau Taliabu, IPTU Komang Suriawan bahwa, pengejaran pelaku kurang dari 24 jam oleh tim gabungan Satreskrim Polres Pulau Taliabu bersama Pos PAM yang bertugas di PT. BMI.

Kata Komang, keberadaan pelaku awalnya belum diketahui, hingga Sabtu sore kemarin.

Kemudian sekitar pukul 17.20 WITA, beberapa karyawan melaporkan keberadaan pelaku ke Pos PAM yang bertugas di PT ADT.

Para karyawan melihat pelaku bersama adiknya inisial FD (13) sedang berjalan, tepatnya disimpang tiga PT ADT.

Selanjutnya pada pukul 18.26 WITA, anggota Brimob menuju lokasi dan menangkap pelaku.

Kemudian pelaku diserahkan ke Pos PAM PT. BMI untuk diamankan.

“Keduanya telah diamankan ke Rutan Polres Pulau Taliabu untuk diproses lebih lanjut,”kata Komang Minggu (24/9/2023).

Baca juga: Sejumlah Pimpinan OPD Lingkup Pemkab Pulau Taliabu Keluar Daerah karena Urusan Ini

 Berikut kronologi sementara yang dihimpun TribunTernate.com dari Polres Pulau Taliabu.

Berawal ketika saat itu sekitar  pukul 03.05 WITA, Bhabinkamtibmas memilih untuk menutup acara pesta joget karena melihat suasana pesta sudah mulai sepi.

Tiba-tiba korban datang sembari menyelamatkan diri ke arah pintu keluar pesta joget.

Seraya berteriak bahwa "saya di tikam," Dan mendadak jatuh, tepat disamping sepeda motor yang diparkir  di jalan area TKP.

Seketika itu, pelaku muncul dari arah belakang korban dengan menggenggam sebilah pisau badik.

Karena melihat situasi yang berbeda, pelaku pun melarikan diri.

Kemudian, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan sejumlah pemuda Desa Sahu yang ada di area sekitar mendekati korban.

Korban  saat itu sudah mengalami luka tusuk pada bagian sisi kiri.

Mereka pun membawa korban ke salah satu bidan di Desa Sahu untuk dilakukan perawatan medis.

Akan tetapi, nyawa korban sudah tidak dapat tertolong. (*)