Kasus Siswi SD Buta Diduga karena Dicolok Tusuk Bakso: Korban Buka Suara, Ini Fakta Versi Polisi

TRIBUNTERNATE.COM - Kasus siswi SD di Gresik, Jawa Timur berinisial SAH (8) yang mengalami kebutaan akibat matanya dicolok oleh anak lain yang diduga adalah kakak kelasnya masih belum menemui titik terang.

SAH sendiri merupakan siswi kelas 2 SDN 236 Menganti, Gresik.

Pelaku dari peristiwa ini belum terungkap secara gamblang.

Namun, SAH dikabarkan sudah buka suara, ia mengungkap siapa terduga pelaku yang mencolok matanya hingga penglihatannya nyaris buta.

Komnas Perlindungan Anak Jawa Timur menyebutkan, pelakunya adalah kakak kelas korban yang saat ini duduk di kelas IV, sementara korban kelas II.

Fakta tersebut berdasarkan pengakuan SAH yang direkam secara sembunyi-sembunyi oleh sang bunda.

Sang ibu mengajak SAH berbicara sembari merekam kegiatan mereka menggunakan kamera handphone.

SAH akhirnya mengaku yang mencolok matanya ialah siswa kelas IV.

"Lek pas dianter ibu’e arek iku numpak sepeda motor (Biasanya dia diantar ke sekolah sama ibunya naik sepeda motor-red)," kata SAH.

Video pengakuan SAH yang mengungkapkan sosok pelaku itu sekarang ada di Komnas Perlindungan Anak dan penyidik Polres Gresik.

Ketua Komnas Perlindungan Anak Jatim, Febri Kurniawan Pikulun mengatakan, sebenarnya dia ingin video bisa membantu kerja penyidik kepolisian.

Hanya saja, ternyata itu tidak berjalan sesuai harapan. Dia mendengar banyak pihak yang mengintervensi keluarga SAH agar kasus tersebut ditutup.

"Kan aneh ya belum ada pengumuman siapa pelaku tapi kasus sudah diproyeksikan damai," ucap Febri.

Baca juga: Beredar Video Vladimir Putin Muda Saat Jadi Anggota KGB Rusia, Wajahnya Imut Mirip Luka Modric

Baca juga: Sudah Merestui, Jokowi Ditanya Soal Kaesang Jadi Ketua Umum PSI: Jangan Tanya ke Bapaknya Terus

Baca juga: 5 Kasus Kematian Polisi di Tahun 2023 yang Dinilai Penuh Kejanggalan, Terbaru Kasus Brigpol SH

Febri membeberkan bukan kali pertama ini pihak keluarga SAH menerima intervensi.

Dia mencontohkan adanya intervensi dari Camat Menganti yang mengancam bahwa ayah SAH akan diberhentikan sebagai carik (sekretaris desa) apabila tidak segera memutuskan kasus ini selesai.