Ibu di Kediri Tewas di Rumah, Putranya yang Lumpuh Menyusul Wafat 10 Menit setelah Ditemukan
Mulanya. ada seorang tetangga yang curiga dengan kondisi rumah Utami Sri Rahayu yang sudah dua hari dalam keadaan tertutup.
TRIBUNTERNATE.COM - Seorang wanita lanjut usia di Kediri, Jawa Timur, bernama Utami Sri Rahayu (66) ditemukan tewas di dalam rumahnya, Rabu (20/9/2023).
Saat jenazah Utami ditemukan, situasi semakin memilukan ketika sang putra yang lumpuh, Arif Budiman (45) berada dalam kondisi lemas di ranjang.
Keduanya merupakan warga Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, Kediri.
Lebih tragisnya lagi, tak lama setelah dievakuasi, Arif Budiman mengembuskan nafas terakhir menyusul ibundanya.
Diketahui, Utami Sri Rahayu setia merawat anak lelakinya yang mengalami kelumpuhan itu sepanjang hayatnya.
Kronologi penemuan jenazah Utami Sri Rahayu
Mulanya. ada seorang tetangga yang curiga dengan kondisi rumah Utami Sri Rahayu yang sudah dua hari dalam keadaan tertutup.
Saat warga membuka pintu rumahnya, mulai tercium bau busuk dan mereka menemukan jasad Utami Sri Rahayu dalam kondisi membusuk.
Kematiannya diduga sudah terjadi tiga hari sebelumnya.
Sementara, Arif Budiman ditemukan di ranjang dengan kondisi masih hidup, tetapi lemas.
Ia diduga lemas karena tidak mendapatkan nutrisi selama ibunya meninggal.
Petugas lalu sempat mengevakuasi Arif Budiman ke luar kamar.
Namun, karena kondisinya yang buruk, sekitar 10 menit kemudian Arif Budiman turut meninggal dunia.
Baca juga: Kemenkes RI Buka Seleksi CASN 2023, Ini Rincian Kebutuhan Formasi CPNS dan PPPK untuk D3 hingga S2
Baca juga: Sudah Merestui, Jokowi Ditanya Soal Kaesang Jadi Ketua Umum PSI: Jangan Tanya ke Bapaknya Terus
Semasa hidupnya, Utami Sri Rahayu mempunyai beberapa keluhan penyakit yang dideritanya.
Namun, dia tak mau dirujuk ke rumah sakit karena tak tega meninggalkan Arif Budiman yang mengalami polio dan susah bicara sejak balita.
Selama ini. mereka hanya tinggal berdua di rumah dan kondisi anaknya hanya bisa terbaring di ranjang.
Utami pun harus berjuang sendirian, sementara tiga anak lainnya sudah pergi dan hidup mandiri.
Ia juga sudah tak memiliki suami yang diketahui sudah lama wafat.
Sehingga, Utami Sri Rahayu seorang diri mengurusi semua kebutuhan anaknya tersebut.
Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Puskemas Pesantren 2, Dwi Nugraheni mengungkapkan, selama ini Utami Sri Rahayu kerap datang untuk berobat ke Puskesmasnya.
Selain untuk diri sendiri, Utami Sri Rahayu juga memintakan obat untuk anaknya tersebut.
Bahkan sekitar sepekan sebelum ditemukan meninggal, Utami Sri Rahayu juga datang ke Puskesmas untuk memeriksakan diri.
"Rumahnya kan dekat dengan Puskesmas. Hanya berjarak sekitar 50 meteran," katanya.
"Kadang Bu Utami datang ke sini, lalu petugas kita yang datang ke rumahnya," ujar Dwi Nugraheni melalui sambungan telepon, Senin (25/9/2022) malam, seperti dikutip dari Kompas.com.
Dokter Umum Poli Lansia Puskesmas Pesantren 2, dr Bayu Rachmawan mengatakan, Utami Sri Rahayu kerap mengeluhkan sakit pada lambungnya dan sakit kepala.
Namun, saat mau dirujuk untuk mendapatkan penanganan kesehatan lebih lanjut, Utami Sri Rahayu menolak karena khawatir dengan kondisi anaknya di rumah.
"Iya, pernah rencana rujuk ke poli dalam, namun menolak. Tidak ada yang menjaga anaknya. Jadi keluar ya seperlunya, buru-buru balik rumah," ujar dr Bayu dalam pesan singkatnya, Senin (25/9/2023) malam.
Setelah penemuan jenazah Utami Sri Rahayu dan anaknya, polisi turun tangan melakukan penyelidikan.
Saat itu, polisi menduga kematian korban berkorelasi dengan kondisi tubuhnya akibat sejumlah penyakit yang diderita.
Namun untuk mengungkap lebih jelas penyebab kematiannya, saat itu juga petugas membawa jenazah ke RS Bhayangkara Kota Kediri untuk dilakukan autopsi.
Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Pesantren, Iptu Dodik Wargo Hardoyo mengatakan, saat ini pihaknya juga masih menunggu hasil autopsi tersebut.
"Hasilnya belum keluar," ujar Iptu Dodik melalui pesan singkatnya pada Kompas.com, Selasa (26/9/2023).
Sementara itu, Ketua Rukun Tetangga 10/Rukun Warga 03, Kelurahan Singonegaran, Sutrisno mengatakan, tidak ada yang janggal dari sosok almarhum Utami Sri Rahayu.
Dalam kehidupan sosial, ia normal seperti warga umumnya.
"Kalau pendiam atau bahkan sering mengurung diri di rumah gitu, enggak. Biasa saja. Ke tetangga kadang juga sering pinjam apa, gitu. Dia juga punya kebiasaan bersepeda," ujar Sutrisno, Selasa (26/9/2023).
Di rumah, Sutrisno menambahkan, Utami Sri Rahayu hanya tinggal berdua dengan anaknya yang difabel.
Hal itu terjadi karena tiga anaknya yang lain berada di luar kota.
Dari sisi ekonomi, Utami Sri Rahayu juga tidak kekurangan karena setiap bulan mendapat uang pensiunan dari almarhum suaminya.
Selain itu, ia juga menerima bantuan sosial dari pemerintah.
"Keduanya juga dapat bantuan sosial karena masuk BDT (Basis Data Terpadu)," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ibu yang Rawat Anaknya yang Lumpuh Selama 45 Tahun di Kota Kediri Ditemukan Tewas
Berangkat Besok, Ini Jadwal Kapal Pelni Rute Surabaya ke Ternate di Juni 2025 |
![]() |
---|
Cek di Sini, Kapal Pelni yang Berangkat dari Ternate ke Surabaya Sepanjang Juni 2025 |
![]() |
---|
Cek di Sini, Jadwal Kapal Pelni Rute Surabaya ke Ternate di April 2025: Harga dan Link Tiket |
![]() |
---|
Sukses Misi Dagang Sherly Laos dan Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Malut: Transaksi Rp 500 Miliar |
![]() |
---|
Tingkatkan Kerja Sama Antardaerah, Jawa Timur dan Maluku Utara Sukses Gelar Misi Dagang & Investasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.