Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Liga Inggris

Ange Postecoglou Kesal Kebanyakan VAR saat Spurs Dibantai Chelsea: Apa-apa Diperiksa, Lama Banget

Pemeriksaan oleh VAR memakan waktu lama, total ada sembilan kejadian pemeriksaan VAR.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Instagram.com/@spursofficial
Pelatih Tottenham Hotspur, Ange Postecoglou. Pemeriksaan oleh VAR saat lawan Chelsea memakan waktu lama, total ada sembilan kejadian pemeriksaan VAR. 

TRIBUNTERNATE.COM - Pelatih Tottenham Hotspur, Ange Postecoglou, kesal dengan kehadiran VAR dalam laga.

Apalagi dalam laga dramatis Tottenham Hotspur dibantai Chelsea 4-1 di kandang sendiri.

Pemeriksaan oleh VAR memakan waktu lama, total ada sembilan kejadian pemeriksaan VAR.

Baca juga: Ange Postecoglou Sebut Latih Chelsea Bikin Pusing, Tottenham Ga Minat Ikuti Jejak Skuad Pochettino

Baca juga: Pochettino Marah meski Chelsea Bantai Spurs 4-1, Legenda Man United: Yang Kena Thiago Silva dkk

Baca juga: Nicolas Jackson Hattrick saat Chelsea Bantai Spurs, Marcus Rashford dan Hojlund Jadi Bulan-bulanan

Dikutip dari theguardian.com, Ange Postecoglou mengaku tidak suka dengan keterlibatan VAR yang membuat laga molor.

Babak pertama dengan tambahan waktu 12 menit, sedangkan babak kedua sembilan menit.

"Saya tidak suka kalau pertandingan harus berjalan seperti itu. Sebagian di antaranya adalah tindakan yang diinisiasi sendiri, karena kalau kita main setiap minggu lalu habis itu komplain soal keputusan yang ada, ya itulah yang akan terjadi."

"Setiap keputusan harus dicek secara forensik dan kami bakal duduk-duduk dalam waktu yang lama di setiap pertandingan untuk mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi," keluhnya.

Ange Postecoglou mengaku masuknya teknologi dalam dunia sepak bola justru membuat sulit.

"Saya tumbuh dengan rasa takut terhadap wasit. Mereka seperti polisi. Saya lebih suka permainan yang murni," tambahnya.

Jalannya Pertandingan

Babak pertama langsung intens dari kedua tim, di mana Tottenham Hotspur lebih dulu membuka peluang dengan gol di menit ke-6 oleh Dejan Kulusevski dari assist Sarr.

Tak lama kemudian, skuad Ange Postecoglou nyaris menambah gol dari umpan Bissouma untuk Johnson lalu menjadi tembakan dari Son namun VAR menganulir karena offside.

Lagi-lagi gol dianulir VAR, kali ini oleh Chelsea melalui Raheem Sterling pada menit ke-21.

Selang enam menit, Chelsea kembali gagal menyamakan kedudukan gara-gara gol Moises Caicedo dianggap offside.

Dari insiden gol kedua Chelsea yang dianulir, VAR menganalisis pelanggaran di kotak terlarang oleh Romero kepada Enzo.

Romero mendapat kartu merah dan Chelsea mendapat penalti yang dieksekusi sempurna oleh Cole Palmer di menit ke-35.

Babak kedua dimulai dengan skor 1-1 dengan kedua tim kembali tampil agresif.

Chelsea diuntungkan dengan Udogie yang kena kartu kuning kedua alias kartu merah pada menit ke-55.

Ternyata, melawan sembilan orang tak semudah itu bagi Chelsea lantaran percobaan berkali-kali mudah digagalkan.

Baru pada menit ke-75 Chelsea mampu unggul dengan gol kedua oleh Nicolas Jackson dari assist Raheem Sterling.

Empat menit kemudian, Tottenham Hotspur sebenarnya mampu menyamakan kedudukan dari gol Dier namun dianulir oleh VAR.

Dalam tambahan waktu sembilan menit, terlihat tempo permainan Tottenham Hotspur mulai menurun.

Hal ini dimanfaatkan Nicolas Jackson untuk mencetak gol pada menit ke-90+4 dari assist Conor Gallagher.

Tak cukup dua gol, Nicolas Jackson mencatatkan hattrick pada menit ke-90+7 melalui assist Cole Palmer.

Skuad Mauricio Pochettino pun menang empat gol melawan sembilan orang.

Starting XI

Tottenham Hotspur: Guglielmo Vicario; Pedro Porro, Cristian Romero, Micky van de Ven (45' Hojbjerg), Destiny Udogie; Yves Bissouma, Pape Sarr (61' Rodrigo Bentancur); Dejan Kulusevski (61'Oliver Skipp), James Maddison (45' Emerson Royal), Brennan Johnson (34' Eric Dier); Son Heung-min.

Chelsea: Robert Sanchez; Reece James (77' Malo Gusto), Axel Disasi, Thiago Silva, Levi Colwill (46' Marc Cucurella); Moises Caicedo, Enzo Fernandez (58; Mykhailo Mudryk); Cole Palmer, Conor Gallagher, Raheem Sterling (90' Lesley Ugochukwu); Nicolas Jackson

Mauricio Pochettino Marah

Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, ternyata marah meski skuadnya baru saja berhasil membantai Tottenham Hotspur 4-1.

Hal ini diungkapkan oleh legenda Manchester United, Gary Neville.

Gary Neville menyebut, Mauricio Pochettino tak sepenuhnya senang dengan performa anak asuhnya.

Dikutip dari thechelseachronicle.com, utamanya yang membuat kesal Mauricio Pochettino adalah para pemain di lini belakang.

Menurut Gary Neville, Mauricio Pochettino masih menegur Thiago Silva dan kawan-kawan bek meski Chelsea saat itu sudah unggul 3-1.

Diketahui, di lini belakang Chelsea ada Levi Colwill, Thiago Silva, Axel Disasi, dan Reece James.

Levi Colwill diganti Marc Cucurella pada menit ke-46 dan Reece James diganti Malo Gusto pada menit ke-77.

"Dia masih marah pada mereka. Dia masih bicara kepada para bek," ujar Gary Neville.

Tidak heran jika pelatih asal Argentina itu kesal, pasalnya Tottenham Hotspur hanya bermain dengan sembilan orang setelah dua pemain kena kartu merah, yakni Cristian Romero (33') dan Destiny Udogie (55').

Namun, pertahanan Chelsea masih saja mudah ditembus beberapa kali dan skuad Ange Postecoglou nyaris menyamakan kedudukan.

Marcus Rashford Kena

Chelsea baru saja memenangkan laga tandang melawan Tottenham Hotspur, Selasa (7/11/2023) dini hari WIB.

Laga Chelsea melawan Tottenham Hotspur berlangsung penuh drama hingga tim tamu berhasil menang 4-1.

Meski pemain Chelsea yang membantai Tottenham Hotspur, ternyata kemenangan itu berdampak pada pemain klub lain seperti para bintang Manchester United.

Penyerang Chelsea, Nicolas Jackson mencatatkan hattrick setelah performanya di laga-laga sebelumnya kena kritikan pedas sejumlah pundit serta fansnya sendiri.

Tottenham Hotspur yang hanya bermain dengan sembilan orang akhirnya merasakan kekalahan perdana di tangan Chelsea yang kini kembali masuk 10 besar klasemen.

Manchester United sebagai klub besar sontak menjadi sorotan, terutama dengan performanya yang belum membaik di bawah kepemimpinan Erik ten Hag.

Pemain bintang seperti Marcus Rashford baru mencetak satu gol hingga sang calon bintang Rasmus Hojlund belum membukukan satu gol pun di Liga Premier.

Sedangkan Nicolas Jackson yang kerap dikritik karena performanya masih mentah justru sudah mengoleksi lima gol.

Tidak heran nama para pemain Manchester United langsung terseret setelah kejayaan Chelsea semalam.

@dxbruy**: Masa Nicolas Jackson cetak hattrick Liga Premier sebelum Marcus Rashford?

@_asiwa**: Gol Liga Premier musim ini, Hojlund + Martial + Rashford + Garnacho + Antony = 1 gol, Nicolas Jackson dalam 90 menit = 3 gol

@lickshot**: Jackson sudah mencetak hattrick Liga Premier sebelum Hojlund cetak satu gol?

@loyalma**: Jackson punya lebih banyak gol ketimbang Hojlund

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved